Beranda
Alasan Terbesar Negara Berkembang Susah Maju
tulus_saktiawan
Januari 25, 2024

Alasan Terbesar Negara Berkembang Susah Maju

Haloo semua, pada aptikel kali ini kita akan coba menguak alasan negara berkembang susah maju, apa penyebabnya dan mengapa hal itu bisa terjadi. Lalu negara mana saja sih yang masih menyandang predikat negara berkembang, salah satunya ya negara kita sendiri Indonesia,  kemudian ada tetangga kita Timor Leste, Papua Nugini, Vietnam, Kamboja, Laos, Romania, Serbia dan banyak lagi.

Apa itu negara berkembang? Menurut PBB mendefinisikan negara berkembang sebagai negara dengan standar hidup yang relatif rendah, basis industri yang belum berkembang, dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sedang hingga rendah. Sedangkan menurut artikel yang ditulis Justin Kuepper pada situ thebalance.com mendifinisikan negara berkembang sebagai negara yang memiliki produk domestik bruto (PDB) per orang yang rendah dan dengan output ekonomi yang relatif rendah. 

Ciri Ciri Negara Berkembang

 

PBB juga menetapkan beberapa karakteristik dari negara berkembang, Pendapatan per kapita rendah (pendapatan nasional bruto per kapita) Negara-negara dengan PNB per kapita kurang dari $1.035 diklasifikasikan sebagai negara-negara berpenghasilan rendah , negara-negara dengan pendapatan antara $1.036 dan $4.085 sebagai negara-negara berpenghasilan menengah ke bawah, negara-negara dengan pendapatan antara $4.086 dan $12.615 sebagai negara-negara berpenghasilan menengah ke atas, dan negara-negara dengan pendapatan lebih dari $12.615 tinggi. Aset manusia redah (indikator gizi, kesehatan, pendaftaran sekolah dan literasi) Kerentanan ekonomi (indikator guncangan alam dan terkait perdagangan, keterpaparan fisik dan ekonomi terhadap guncangan, dan kecilnya dan keterpencilan).

Penyebab Negara Berkembang susah Maju 


Menurut Heidi Schroderus-Fox, Direktur Kantor Perwakilan Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Negara-negara Terbelakang, menyatakan bahwa pertubuhan yang lambat dari negara berkembang disebabkan oleh elemen-elemen pembangunan infrastuktur yang lemah, bencana alam dan penetrasi pasar yang rendah, negara berkembang yang terkurung daratan juga hanya memiliki 1 persen dari perdagangan barang global. Peryataan ini didasarkan atas laporan  implementasi Program Aksi untuk Negara-Negara Tertinggal untuk Dekade 2011‑ 2020, dan Laporan implementasi Program Aksi Wina untuk Negara-negara Berkembang yang Terkurung Daratan untuk Dekade 2014‑2024. 

Sedangkan menurut Hatta Rajasa, mantan Menko Perekonomian zaman presiden SBY. Menyampaikan saat memberi kuliah umum di UGM pada tahun 2013, ia menyampaikan bahwa ada tiga alasan kuat mengapa negara berkembang susah menjadi negara maju, pertama, negara gagal dalam membangun infrastuktur, infrastuktur menjadi penunjang trasportasi dan logistik serta infrastuktur pangan juga perlu menjadi perhatian khusus bagi negara berkembang. Kedua, negara gagal dalam membangun kemandirian pangan, menurutnya negara maju tidak ada yang tidak mandiri dalam pangannya. Ketiga, negara gagal dalam membangun proteksi sosial atau social protection.

Menurut artikel yang dimuat pada situs BBC.co.uk menyebutkan ada beberapa faktor yang mempengaruhi lambatnya perkembangan suatu negara.

Faktor fisik

Iklim - banyak negara termiskin berada di daerah tropis yang panas, tanahnya kurang subur , airnya langka, dan penyakit berkembang biak. 

Sumber daya alam - beberapabahan baku berharga dan dapat membantu suatu negara berkembang jika mereka memiliki sumber daya untuk mengumpulkan dan memprosesnya, misalnya minyak, berlian, hutan, dan emas. 

Lokasi - dekat dengan jalur perdagangan dan memiliki akses ke laut, misalnya pelabuhan penting untuk perdagangan. Negara-negara yang terkurung daratan berada pada posisi yang kurang menguntungkan. 

Bahaya alam - beberapa tempat rentan terhadap bencana alam, misalnya Haiti terletak di daerah yang rawan gempa bumi dan angin topan.

Faktor sejarah/politik

Perdagangan - barang-barang diperdagangkan dalam skala global tetapi sulit bagi negara-negara miskin untuk bersaing. Beberapa percaya aturan perdagangan tidak adil. Negara-negara kaya dapat meningkatkanhambatan tarifuntuk menghentikan impor murah yang melemahkan barang-barang mereka sendiri. Di masa lalu beberapa negara menghasilkan uang denganmenjajah negara lain dan menggunakan bahan mentah mereka untuk memproduksi barang-barang manufaktur. 

Korupsi/manajemen yang buruk - negara membutuhkan pemimpin yang kuat , stabil dan jujur untuk membantu mereka berkembang. 

Perang - perang menghabiskan sumber daya dan mempersulit produksi barang dan perdagangan.

Faktor sosial

Diskriminasi - beberapa kelompok mungkin memiliki lebih sedikit kesempatan dan ini dapat menghambat pembangunan secara keseluruhan, misalnya jika perempuan tidak dididik dengan standar yang sama dengan laki-laki. 

Populasi - kelebihan penduduk terjadi di mana pertumbuhan penduduk melebihi sumber daya.

Lalu Mengapa Hal Ini Bisa Terjadi 


Lalu apa penyebabnya dari semua ini, infrastuktur gagal untuk dibangun, Kemandirian pangan susah dicapai, indeks pembangunan manusia redah, tingkat melek huruf juga rendah. Akar dari semua ini adalah keserakahan dari manusia itu sendiri dinegara berkembang masih banyak orang yang mementigkan kepentingan pribadi mereka. Kita lihat 10 negara terkorup didunia pada tahun 2021 yang dimuat pada worldpopulationreview.com terdapat negara Irak,Kolumbia, Meksiko, Brazil, Rusia, Guatemala, Kazakstan, Libanon, El Salvador, Azerbaijan. Negara dengan tingkat indeks persepsi korupsi tertinggi ditempati oleh mayoritas negara berkembang. Lalu negara indonesia berada pada peringkat berapa? menurut indek persepsi korupsi pada tahun 2020 indonesia menempati peringkat 102 dari 179 negara, itu berarti indonesia menempati peringkat 78 negara paling korup didunia. Korupsi merupakan bentuk keserakahan manusia dimana uang yang seharusnya dapat digunakan untuk kepentingan umum tetapi dialihkan untuk kepentingan peribadi. Menurut data yang diterbitkan ICW pada tahun 2020 jumlah uang negara yang dikorupsi mencapai  56,7 Triliun, angka yang tidak sedikit, jika proyek jakarta-cikampek menelan biaya 8,8 Triliun dengan panjang tol mencapai 64 Kilometer (KM). Maka dapat diasumsikan bahwa 56,7 Triliun uang korupsi dapat membangun jalan tol sepanjang 448 kilometer (KM) ini setara jarak jakarta-semarang. Jika pembangunan sekolah baru menelan biaya sebesar 3,3 Miliar nilai ini didapat  dari anggaran dinas pndidikan DKI Jakarta tahun 2021. Jumlah tersebut tertuang dalam Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) 2021 yang diunggah dari situs apbd.jakarta.go.id. Maka dapat diasusmsikan bahwa 56,7 Triliun dapat membangun 17.000 sekolah baru. Jika pemerintah mengeluarkan anggran pra kerja pada tahun 2021 sebesar 9,42 Triliun kepada 2,7 juta peserta, maka dapat diasumsikan bahwa 56,7 Triliun uang korupsi dapat memberikan pelatihan kepada 16.2 juta peserta. 

Mungkin gambaranya demikian kenapa negara berkembang susah maju, faktor terbesar suatu negara susah maju adalah terletak pada manusia-manusia pada neraga tersebut. 

Penulis blog

Tidak ada komentar