Beranda
pengaruh pandemi pada kesetaraan pendidikan diindonesia
tulus_saktiawan
Januari 25, 2024

pengaruh pandemi pada kesetaraan pendidikan diindonesia

Zuper_Tau.- Tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa Covid-19 telah menjadi peristiwa seismik untuk pendidikan. Saat pandemi meluas, 192 pemerintah menutup sekolah mereka dalam upaya menghentikan penyebaran virus. Pada bulan April, 1,5 miliar pelajar telah dipulangkan.

termasuk di indonesia lebih dari 169.378 sekolah negeri dan 138.277 sekolah swasta  menutup aktivitas belajar di sekoah, dan sebanyak 45,5 juta siswa diseluruh indonesia dirumahkan, untuk anak permpuan di negara berkembang seperti indonesia, menutup sekolah menandakan akhir dari karir sekolah mereka sama sekali. anak perempuan terpapar eksploitasi seksual kehamilan remaja dan pernikahan dini / serata pekerja anak dan beban tugas rumah tangga yang lebih besar, semua ini menyebabkan menigkatnya angka putus sekolah diindonesia, dalam papar Fore dalam konferensi video Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), merangkum laman Sahabat Keluarga Kemendikbud, Jumat (18/9/2020), menyatakan "Pada puncak Covid-19, 192 negara menutup sekolah yang menyebabkan 1,6 miliar siswa tidak belajar secara langsung, dan 24 juta anak di antaranya diproyeksikan putus sekolah".

Prospek bahwa Covid-19 akan memperburuk ketidaksetaraan pendidikan yang ada sangat suram, tetapi itu tidak bisa dihindari. Memang, pandemi bisa menjadi titik kritis. Orang tua di mana pun telah menyadari nilai sekolah dan menghargai kerja keras para guru. Pemerintah telah memahami bahwa ekonomi dan masyarakat bergantung pada pendidikan di sini dan saat ini serta untuk jangka panjang. Saya tidak bisa mengatakan saya optimis, tapi saya melihat ke masa depan dengan tekad untuk mengubah krisis menjadi peluang. Yang kita butuhkan adalah mereka yang berkuasa melakukan hal yang sama.




Penulis blog

Tidak ada komentar