Beranda
APAKAH NORMA-NORMA MORAL BERSIFAT RELATIF ATAU, SEBALIKNYA, HARUS DIANGGAP ABSOLUT? (etika bisnis)
tulus_saktiawan
Januari 25, 2024

APAKAH NORMA-NORMA MORAL BERSIFAT RELATIF ATAU, SEBALIKNYA, HARUS DIANGGAP ABSOLUT? (etika bisnis)

Zuper_Tau.- Dr. Frans Magnis Suseno dalam bukunya “Etika Dasar Masalah-Masalah Pokok Filsafat Moral” membahas beberapa bentuk relativisme moral yakni relativisme cultural dan deskriptif. Relativisme cultural berarti norma moral dipelbagai kebudayaan manusia berbeda satu sama lain. Sedangkan relativisme deskriptif adalah norma moral diamati dari fakta pluralisme norma social masyarakat di dunia. Relativisme deskriptif menggambarkan norma moral pada hasil ilmu etonologi, antropologi, sosiologi dan sejarah yang secara jelas menggambarkan pluralitas norma moral di dunia.

Frans Magnis suseno menangganggapi relativisme kultural itu sepi karena kita tak dapat membuat kesimpulan bahwa semua pandangan moral baik semua ataupun kurang baik salah satu ataupun semuanya. Relativisme cultural dipatahkan dengan argumen bahwa banyak masyarakat yang mempunyai pandangan moral serta norma- norma moral yang kurang memadai. Bagi Frans meskipun tak ada alasan yang menyangkal berada dalam situasi sosio-budaya yang berbeda menghasilkan norma- norma moral konkret yang berbeda pula, namun prinsip-prinsip akar-akar mendasar moral manusia tetap sama. Karena norma moral konkret dan prinsip mendasarinya adalah dua hal yang berbeda meskipun terkait.

Jadi kesimpulannya adalah bahwa relativisme moral terbatas memang harus diterima, dan norma- norma moral konkret hanya berlaku relative tidak universal dan tidak mutlak tetapi ini tidak menunjukkan relativisme moral absolute, karena manusia hidup berdasar pada dasar moral yang sama.

Penulis blog

Tidak ada komentar