Zupertau: pemasaran global
News Update
Loading...
Tampilkan postingan dengan label pemasaran global. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pemasaran global. Tampilkan semua postingan

Jumat, 23 Juli 2021

Mengenal Sistem Informasi dan Riset Pemasaran Global

Mengenal Sistem Informasi dan Riset Pemasaran Global

Konten [Tampil]



Lingkungan pemasaran berubah dengan  kecepatan yang semakin meningkat, sehingga dibutuhkan informasi pasar yang seketika yang lebih besar dari pada diwaktu lalu. Terjadi pergeseran yang hebat sekali : dari pemasaran lokal ke nasional dan akhirnya ke global, dari kebutuhan pembeli ke keinginan pembeli, dari persaingan harga ke persaingan non harga. Karena perusahaan memperluas pemasaran geografis mereka, para manajer membutuhkan lebih banyak informasi secara lebih cepat. Karena pendapatan meningkat, pembeli menjadi lebih selektif dalam memilih barang. Untuk meramal tanggapan pembeli terhadap fitur, gaya, atribut lain yang berbeda- beda, penjual harus beralih ke riset pemasaran. Karena para penjual semakin banyak menggunakan merek, diferensiasi produk, iklan, dan promosi penjualan, mereka membuthkan informasi tentang efektivitas alat pemasaran mereka.   

1.1. TINJUAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN

Tujuan dari system informasi manajemen (SIM) adalah memebri para manajer dan pengambilan keputusan lainnya arus informasi yang berkelanjutan mengenai pasar, pelanggan, pesaing, dan operasi perusahaan. SIM seharusnya berarti pengumpulan analisis, klasifikasi, mneyimpan (storing), mendapatkan kembali (retrieving), dan melaporkan data-data yang relevan menganai pelanggan, pasar, saluran (channel), penjulan, dan pesaing. SIM suatu perusahaan seharusnya juga mencangkup aspekaspek penting lingkungan eksternal perusahaan. Hasil operasi yang jelek sering ditemukan untuk data dan informasi yang tidak cukup mengenai kejadian-kejadian yang terjadi di dalam dan di luar perusahaan.

Tugas mengorganisasi, mengimplementasikan, dan memonitor informasi pemasaran global dan strategi serta program riset itu tidaklah mudah. Terlebih lagi, ini bukanlah isu pemasaran yang sederhana: mereka merupakan perintah organisasional tugas ini harus dikoordinasikan secara koheren sehingga berkontribusi terhadap seluruh arah strategis organisasi. Fungsi SIM dan riset harus menyediakan informasi yang relevan dalan hal waktu, efisiensi biaya, dan cara bertindak.

Dalam beberapa tahun terakhir terlihat perubahan yang dramatis di dunia politik dan kejadian-kejadian ekonomi. Meningkatnya integrasi ekonomi global antar negara, matinya komunisme, perubahan tingkat pertukaran mata uang, dan faktor-faktor lainnya yang mendorong permintaan terhadap akses informasi bisnis dan politik menuntut informasi berita dunia berdasarkan harian. Umunya perusahaan geosentris dan global mempunyai

sistem intelijen yang memenuhi tantangan-tantangan ini. Secara khusus, departemen perencanaan strategis atau riset pasar membawahi informasi dari sistem informasi global yang berorientasi pada lingkungan eksternal. Dibawah ini akan dibahas secara lebih rinci mengenai agenda subjek, modus scanning, dan karakteristik sumber-sumeber

informasi dari sistem informasi global yang berorientasi pada lingkungan eksternal, sebagai berikut :

1. Agenda Subjek Informasi

Sebuah daftar subjek yang informasinya diperlukan, merupakan elemen dasar dari sistem informasi global. Akibatnya “agenda subjek” harus disesuaikan dengan kebutuhan dan sasaran spesifik perusahaan. Kerangka kerja seperti yang diusulkan terdiri dari enam bidang informasi yang luas, seperti yang terlihat tabel dibawah ini :

  Kategori Agenda Subjek untuk Sistem Inteligen Bisnis Global

Kerangka kerja diatas memuaskan dua kriteria pokok. Pertama, kerangka kerja ini menampung semua bidang informasi yang relevan dengan operasi global perosahaan. Kedua, kategori dalam kerangka kerja itu tidak tumpang tindih. Informasi apapun yan gdiliput oleh kerangka kerja ini dapat ditempatkan secara tepat dalam satu dan hanya satu kategori.

2.Modus Scanning :Pengamatan dan Pencarian (Surveillance and Search)

Langkah berikutnya adalah pengumpulan informasi yang aktual. Ini dapat diselesaikan dengan menggunakan pengamatan dan pencarian. Dalam modus pengamatan, pemasar terlibat dalam mencari informasi informal. Pemasar yang berorientasi global secara konstan mencari informasi mengenai peluang dan ancaman potensial di berbagai bagian di dunia ini. Mereka ingin mengetahui segala sesuatu mengenai industri, bisnis, pasar, dan konsumen. Keinginan besar ini ditunjukkan dalam cara mereka menjalankan fungsi telinga dan mata terhadap petunjuk, desas-desus kumpulan informasi, dan wawasan berdasarkan pengalaman orang lain.

Membaca koran dan majalah serta meluncur di internet mrupakan salah satu cara untuk memastikan mendapatkan informasi secara regular. Pemasar global juga dapat membiasakan menontotn program-program berita dari seluruh dunia melalui satelit.

Modus pencarian dikarakteristikan oleh lebih banyak aktifitas formal. Pencarian dikarakteristikan dengan mencari informasi yang spesifik secara sengaja. Pencarian sering melibatkan investigasi, jenis pencarian yang relatif terbatas dan informal. Investigasi sering melibatkan pencarian dibuku-buku dan artikel-artikel yang mempublikasikan perdangangan atau mencari di internet topik atau isu khusus. Pencarian juga dapat terdiri dari reset, upaya mengorganisasikan secara formal guna memperoleh informasi tertentu untuk tujuan tertentu pula.

Salah satu studi menemukan bahwa hampir 75 persen informasi yang diperoleh eksekutif di kantor pusat perusahaan global A.S terutama diperoleh melalui pengamatan dan kurang dengan cara riset. Walaupun demikian, modus sekedar melihat hanya menghasilkan 13 persen informasi eksternal yang penting, sedangkan pemantauan menghasilakan informasi eksternal sebanyak 60 persen.

Kurangnya informasi yang dihasilkan dengan sekedar melihat adalah akibat dair dua faktor. Pertama adalah sejauh mana eksekutif dihadapkan pada informasi yang tidak termasuk dalam agenda subjek yang ditentukan secara jelas. Kedua, adalah kepekaan merek terhadap informasi di luar agenda ini. Setiap eksekutif membatasi kontak dengan informasi yang mempunyai peluang kecil relevan dengan pekerjaannya atau perusahaannya.

Sekalipun demikian kepekaaan orgnasasi secara keseluruhan terhadap informasi tidak secara nyata diakui sebagai sesuatu yang vital. Sistem scanning yang ekfektif harus memastikan bahwa organisasi memandang bidang di mana perkemabngan yang mungkin penting bagi perusahaan mungkin terjadi. Inovasi dalam teknologi informasi telah meningkatkan kecepatan transmisi informasi sementara pada waktu yang sama memperpendek umur keguanaan bagi perusahaan. Langkah maju dalam teknologi juga teleh menempatkan permintaan baru pada perusahaan global dalam arti menyusutkannya waktu reaksi sejak informasi diperoleh.

Jadi, secara keseluruhan organisasi global dihadapkan dengan kebutuhan-kebutuhan berikut :

  • Sistem yang efisien dan efektif dapat menapis dan menyarikan sumber-sumber yang dipublikasikan dan
  • jurnal-jurnal teknis di negara tempat kantor pusat berada seperti halnya di seluruh negara tempat perusahaan beroperasi atau pelanggan berada
  • Secara harian menapis, menerjemahkan, menyarikan, menigkatkan, dan memasukan informasi secara
  • elektronik ke dalam sistem intelijen pasar. Meskipun kemajuan dalam hal informasi global, penerjemahnya dan elektroniknya kebanyankan masih masukan secara manual. Hal ini kakan berlanjut untuk beberapa tahun mendatang, khususnya di negara-negara berkembang.
  • Perluasan cakupan informasi terhadap wilayah dunia lainnya.

3. Sumber Informasi Pasar

a. Manusia Sebagai Informasi

Meskipun scanning merupakan sumber informasi yang vital, riset menunjukan bahwa eksekutif kantor pusat perusahaan global memperoleh dua per tiga informasi yang mereka butuhkan dari sumber perorangan. Sumber informasi eksternal yang paling besar adalah eksekutif perusahaan yang ditempatkan di luar negri dalam anak perusahaan, afiliasi, dan cabang.

Para eksekutif inin kemungkinan besar akan membangun komunikasi dengan distributor, konsumen, pelanggan, pemasok, dan pejabat pemerintah. Sifat yang mencolok dari korporasi global dan smber utama kekuatan bersaing adalah peran para eksekutif di luar negri dalam memerpoleh dan menyebarkan informasi mengenai leingkungan dunia.

Dari eksekutif di kantor pusat umunya mengakui bahwa eksekutif perusahaan di luar negeri adalah orangorang yang paling mengetahui apa yang sedang terjadi di bidang mereka.

Sulit untuk menekankan dengan keras pentingnya perjalanan dan kontak untuk membangun hubungan dan pertalian pribadi. Terlebih lagi, sutu studi menemukan bahwa tiga perempat dari informasi yang diperoleh dari sumber manusia didapat dalam percakapan tatap muka. Hal ini disebabkan beberapa informasi sensitif untuk dikemukankan dengan cara lain.

Dalam kasus-kasus tertentu, cara paling aman utnk menyampaikan informasi adalah dengan bertatapan langsung daripada tertulis. Informasi yang menyangkut perkiraan perkembangan di masa depan atau bahakan penghargaan akan pentingnya hal-hal yang terjadi saat ini seringkali dipertimbangkan terlalu tidak pasti untuk ditegaskan dalam bentuk tulisan.

Pentingnya komunikasi tatap muka terletak pada dinamikan interaksi pribadi. Kontak pribadi memebrikan kesempatan kepada eksekutif utnk berada bersama cukup lama sehingga memungkinkan komunikasi yang cukup mendalam. Diskusi tatap muka juga mengungkapkan bentuk yang amat penting dari komunikasi non-verbal.

b. Persepsi Langsung

Persepsi panca indta langsung memberikan latar belakang vital utnuk informasi yang datang dari manusia dan dokumen. Persepsi langsung melibatkan semua panca indera. Itu berati penglihantan, perasaan, pendengaran, penciuman, atau selera sebagai suatu kesatuan untuk mengetahui apa yang sedang tejadi di negara tertentu, daripada mendapatkan informasi dati tangan kedua dengan mendengar atau membaca isu tertentu. Beberapa inforamsi dengan mudah tersedia dari sumber-sumber lain tetapi membutuhkan pengalaman panca indera untuk meresapinya. Perbedaan budaya dan bahasa perlu ditangani pertama untuk pasar-pasar yang penting guna ”memperoleh landasan berpijak”. Perjalanan tidak hanya dilihat sebagai alat kontrol manajemen utnuk operasi yang sudah eksis tetapi juga sebagai alat vital dan sangat diperlukan dalam scanning informasi.


1.2 RISET PEMASARAN FORMAL

Informasi merupakan bahan baku yang amat penting dalam merumuskan dan mengimplementasikan strategi pemasaran yang sukses. Di sisi lain, riset pemsaran merupakan proyek yang spesifik, pengumpulan data yang sistematis dalam modus scannign pencarian. Ada dua cara utnuk melakukan riset pemasaran. Perrtama adalah mendesain dan mengimplementasikan suatu studi dengan staf dalam perusahaan. Kedua adalah menggunakan perusahaan luar yang memkhususkan diri dalam riset telah menigkat secara pasti dalam tahun-tahun belakangan ini.

Proses pengumpulan data dan menubahnya ke dalam informasi yang bermanfaat dapat dibagi dalam lima tahapan dasar yaitu sebagai berikut :

Tahap 1: Mengidentifikasi Permasalahan Riset

Riset sering dilakukan setelah permasalahan atau peluang ada. Perusahaan berharap dapat menentukan apakah negara tertentu atau pasar regional mempunyai pertumbuhan barang yang potensial.

Ini merupakan kebenaran yang tidak bdapat disangkal lagi dari riset pasar bahwa “permasalahan yang telah didefinisikan dengan baik, separuh jalan sudah dipecahkan” jadi terlepas dari bagaimana situasi yang dirancang terhadap upaya riset itu dalam pelaksanaannya pertama-tama, dua pertanyaan ini harus dilontarkan oleh pemasar, “informasi apakah yang benar-benar saya butuhkan?” dan “ Mengapa saya membutuhkan informasi ini?”

Permasalahan riset sering melibatkan penilaian terhadap sifat dasar dari peluang pasar itu sendiri. Hal ini pada gilirannya, akan tergantung pada apakah pasar yang merupakan focus dari usaha riset itu dapat diklasifikasikan sebagai pasar yang sudah ada (existing) atau potensial. Pasar yang sudah ada adalah pasar dimana kebutuhan- kebutuhan pelanggannya telah dilayani oleh satu atau lebih perusahaan. Pasar potensial lebih jauh dapat dibagi-bagi ke dalam pasar tersembunyi dan pasar yang baru mulai. Pasar tersembunyi, pada intinya adalah segmen yang belum ditemukan. Ini adalah pasar di mana permintaan akan terwujud jika produk yang sesuai tersedia.

Di pasar tersembunyi, permintaannya adalah nol sebelum produk tersebut ditawarkan. Dalam hal pasar yang sudah ada, tantangan utama dari riset adalah memahami keluasan tersebut di mana persaingan sepenuuhnya memenuhi kebutuhan-kebutuhan pelanggan. Dengan pasar tersembunyi, sukses awal tidak didasarkan pada daya saing perusahaan. Sepertinya hal ini tergantung pada keunggulan penggerak utama. Kemampuan perusahaan peluang dan meluncurkan program pemasaran yang membuka permintaan tersembunyi itu.

Tahap 2: Mengembangkan Rencana Riset

Setelah mendefinisikan masalah yang akan dipelajari atau pertanyaan yang harus dijawab, pemasar hahrus mebuat serangkaian pertanyaan baru.
  1. Apakah informasi ini bagi saya bernilai, yang berarti dalam bentuk uang?
  2. Apa yang akan kita dapatkan dengan mengumpulkan
  3. data tersebut?
  4. Apakah biaya dari data yang tidak mdiperolah itu dapat diubah menjadi informasi yang bermanfaat?

Riset membutuhkan investasi baik dari segi uang maupun waktu manajerial, dan karenanya perlu analisis biaya keuntungan sebelum diproses lebih lanjut.selama tahap mentodologi perencanaan, anggaran dan parameter waktu semuanya diuraikan secara rinci ,apabiula rencana itu sudah lengkap, tahap selanjutnya dapat dilakukan.

Tahap 3: Mengumpulkan Data

1. Data Sekunder
Data sekunder merupakan struktur data histories mengenai variabel-variabel yang telah dikumpulkan dan dihimpun sebelumnya oleh pihak lain. Sumber data sekunder bisa diperoleh dari dalah suatu perusahaan (sumber internal), berbagai internet website, perpustakaan umum maupun lembaga pendidikan, membeli dari perusahaan-perusahaan yang memeng mengkhususkan diri untuk menyajikan data sekunder, dan lain-lain.
Jenis data sekunder
Pada dasarnya ada dua data sekunder: (1) Data Sekunder Internal (Internal Secondary data) dan (2) Data Sekunder Eksterna (External Secondary Data) Data sekunder internal merupakan data yang dikumpulkan oleh perusahaan secara individual untuk tujuan akunting, laporan kegiatan pemasaran dan “customer knowledge” (data base) Data sekunder eksternal merupakan data yang dikumpulkan oleh lembaga-lembaga eksternal seperti: Pemerintah (misalnya Biro Pusat Statistik, Dep. Perdagangan/ Perindustrian dan lain-lain), asosiasi- asosiasi perdagangan, periodical.

2. Data Primer

Data primer merupakan data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti untuk menjawab masalah atau tujuan peneliitian yang dilakukan penelitian eksploratif, deskriptif maupun kausal dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa survey ataupun observasi observasi.

Secara umum ada tiga cara untuk mendapatkan data primer dalam penelitian bisnis (1) survey; (2) observasi; (3) eksperimen.

Survey merupakan prosedur peneliatian untuk mengumpulakan data mentah dalam jumlah besar dengan menggunakan kuesioner dan wawancara. Selanjutnya dapat dikelompokan lagi menjadi empat metode; (1) dilakukan secara personal atau tatap muka; (2) dilakukan melalui telepon; (3) dilakukan sendiri oleh responden; (4) dilakukan secara “online”.

Observasi merupakan metode pengumpulan data primer mengenai perilaku manusia serta fenomena
kegiatan bisnis tanpa mengajukan pertanyaan interaksi dengan individu-individu yang diteliti.

Eksperimen merupakan desain penelitian yang mengidentifikasi hubungan kausal. Tujuan dari eksperimen adalah mengukur pengaruh varibel-variabel eksplanatori atau variabel bebas terhadap variabel terikat dengan mengendalikan variabel-variabel lain yang mungkin membingungkan peneliti dalam melakukan inferensi kausal.

3. Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel merupakan suatu proses pemilihan sejumlah elemen dari populasi hingga dengan mempelajari sampel, suatu pemaham karakteristik subyek sampel, akan memungkinkan untuk menggenaralisasi elemen populasi, dua metode dasar pengambilan sampel yang dipergunakan sekarang ini adalah

  • Pengambilan sampel probabilitas, Pengambilan sampel probabilitas merupakan suatu prosedur obyektif yang dalam hal ini probabilitas pemilihan diketahui terlebih dahulu untuk setiap unit elemen populasi.
  • Pengambilan sampel nonprobabilitas. Pengambilan sampel nonprobabilitas merupakan s u a t u p r o s e d u r p e n a r i k a n s e m p e l yang bersifat subyektif, dalam hal ini probabilitas pemilihan elemen-elemen populasi tidak ditentukan. Hal ini disebabkan setiap elemen populasi tidak memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel.

Tahap 4: Mengumpulkan Data Riset 

•Analisis Pola permintaan

Pola pertumbuhan industri dapat membantu pemahaman mengenai permintaan pasar. Pola produksi, karena biasanya mengungkapkan poal konsumsi, amat mebantu dalam menilai peluang pasar. Sebagai tambahan, kecendrungan dalam produksi manufaktur menunjukan pasar potensial bagi perusahaan untuk pasokan input ke proses manufaktur. pada tahap awal dari pertumbuhan dalam sebuah negara, ketika pendapatan per kapita rendah, manufaktur memusatkan pada: manufaktur makanan, minuman, tekstil, dan listrik. Dengan meningkatkan pendapatan, semua industri ini relative menurun dan kepentingannya digantikan oleh industri berat. Karena pendapatan terus naik, industri jasa menyusul manufaktur tadi.

•Pengukuran Elastisitas Pendapatan

Elastisitas pendapatan menguraikan hubungan antara permintaan akan suatu barang dan perubahan dalam pendapatan. Telaah elastisitas permintaan akan barang konsumsi menunjukan bahwa kebutuhan akan barang konsumsi menunjukan bahwa kebutuhan akan barang seperti makanan dan pakaian dicirikan oleh permintaan elastic. Dengan kata lain, pengeluaran untuk produk-produk dalam kategori ini meningkat tapi da l a m p e r s e nta si l e b i h r e nda h k e ti mb a n g peningkatan penghasilan. Hal ini memperkuat hukum engel, yang menunjukan bahwa dengan peningkatan pendapatan, lebih sedikit bagian dari pendapatan total yang dibelanjakan untuk makanan. Permintaan akan barang-barang yang tahan lama seperti mebel dan alat- alat rumah tangga cenderung menjadi elastis pendapatan, artinya lebih cepat meningkat dibandingkan p e n i n g k a t a n d a l a m p e n d a p a t a n .

•Perkiraan dengan Analogi

Salah satu takhnik yang menggunakan akal panjang adalah memperkirakan dengan analogi. Terdapat dua cara untuk menggunakan tekhnik ini. Salah satu cara adalah membuat perbandingan lintas bagian, dan yang lain adalah menggeser urutan waktu kejadian. Metode pertama, perbandingan lintas bagian, dilakukan dengan mengasumsikan bahwa terdapat analogi antara hubungan suatu faktor dengan permintaan untuk produk atau komoditi tertentu dalam dua negara. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut,

XA = permintaan untuk produk X di Negara A
YA = faktor yang berkaitan dengan permintaan akan produk X di Negara A, data dari Negara A
X-B = permintaan untuk produk X di negara B
YB = faktor yang berkaitan dengan permintaan akan produk X di negara A, data dari negara B
                                               XA XB
Bila kita mengasumsikan            dan bila XA, YA, serta YB YA YB
diketahui, kita dapat mencari XB dengan rumus berikut:
XB (XA)(YB) YA

Pada dasarnya, perkiraan analogi menggunakan indeks faktor tunggal yang mempunyai nilai hubungan diperoleh dari satu negara untuk dipakai di suatu pasar sasaran. Ini merupakan metode analisis yang sederhana, tetapi dalam berbagai kasus, metode untuk memperkirakan secara kasar sangat berguna jika paling sedikit tersedia data penjualan produk di satu pasar analog potensial untuk penjualan produk dan faktor korelasi tunggal.

Menggantikan urutan waktu merupakan metode analisis pasar yang bermanfaat jika data tersedia di dua pasar dengan tingkat perkembangan yang berbeda, dengan kata lain pasar yang ingin diketahui datanya akan melewati tahap-tahap perkembangan pasar yang sama. Metode ini mengasumsikan bahwa tingkat permintaan untuk produk X di negara A dalam periode waktu 1 berada pada tahap yang sama dengan permintaan dalam periode 2 di negara B, yang digambarkan sebagai berikut:

XA1 = permintaan untuk produk X di negara A dalam
                   periode waktu 1
YA1         = faktor yang berkaitan dengan permintaan akan
                   produk X di negara A dalam periode waktu 1
XB2 = permintaan untuk produk X di negara B dalam
                   periode waktu 2
YB2       = faktor yang berkaitan dengan permintaan akan produk X di negara A, data dari negara B                         dalam periode waktu 2

                                                                    XA1 XB2
Bila kita mengasumsikan           dan bila XA1, YA1, serta YA1 YB2
YB2 diketahui, kita dapat mencari XB2 dengan rumus
berikut: XB2 (XA1)(YB2)YA1

Penggunaan merode menggeser waktu mengharuskan orang membuat pekiraan mengenai kapan dua pasar berada pada tingkat perkembangan serupa.

•Analisis Perbandingan

Salah satu peluang unik dalam pemasaran global adalah membandingkan potensi pasar dan kinerjapemasaran di pasar negara yang berbeda dalam titik waktu yang sama. Terdapat tiga kategori dasar dari perbadingan yang dapat dibuat dalm pemasaran internasional. Bentuk analisis perbandingan pertama adalah perbandingan intra-perusahaan lintas nasional. Bentuk kedua dari analisis perbandingan didasarkan pada nasional- subnasional.

•Analisis Kelompok

Objektif dari analisis kelompok (cluster analysis) adalah mengelompokkan variabel ke dalam kelompokkelompok untuk memaksimalkan persamaan dalam kelompok dan perbedaan antar kelompok. Tujuan ini cocok untuk riset pemasaran global karena persamaan dan perbedaan regional di dunia ini.

Tahap 5: Menyajikan Hasil Penemuan

Laporan yang didasarkan pada riset pemasaran harus bermanfaat bagi para manajer sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan, apakah lapora itu didajikan dalam bentuk tulisan, lisan atau secara elektronik seperti melalui videotape, laporan tersebut jelas harus berkaitan dengna permasalahan ataupun peluang yang telah diidentifikasi dalam tahap pertama. Banyak manajer merasa tidak nyaman dengan jargon riset dan analisis kuantitatif yang kompleks.

Hasil riset tersebut harus secara jelas dapat merumuskan dan menyedikan dasar bagi tindakan yang
akan diambil pihak manajerial. Sebaliknya, laporan tersebut dapat menjadi sia-sia, hal tersebut terjadi dikarenakan data yang disediakan oleh sistem informasi korporasi dan riset pemasaran ketersediaannya di dunia ini meningkat, menagnalisis keefektifan pengeluaran riset melintasi batas nasional merupakan hal yang mungkin untuk dilakukan. Selanjutnya manajer dapat memutuskan di mana mereka akan mencapai keefektifan marjinal yang tertinggi untuk pengeluaran pemasaran mereka dan dapat menyesuaikan pengeluaran tersebut.








Apakah Indonesia sudah siap menghadapi perubahan revolusi industry 4.0? Jika dihubungkan dengan kondisi UMKM saat ini

Apakah Indonesia sudah siap menghadapi perubahan revolusi industry 4.0? Jika dihubungkan dengan kondisi UMKM saat ini

Konten [Tampil]


Revolusi Industri 4.0 merupakan fenomena yang mengkolaborasikan teknologi siber dan teknologi otomatisasi. Revolusi Industri 4.0 dikenal juga dengan istilah “cyber physical system”. Konsep penerapannya berpusat pada otomatisasi. Dibantu teknologi informasi dalam proses pengaplikasiannya, keterlibatan tenaga manusia dalam prosesnya dapat berkurang. Dengan demikian, efektivitas dan efisiensi pada suatu lingkungan kerja dengan sendirinya bertambah.

Lalu bagiamana keseiapan Indonesia dalam menghadapi revolusi industry 4.0, menurut saya, perubahan yang dibawa revolusi industri 4.0 antara negara berkembang dan negara maju sangat berbeda. “Sebagai negara berkembang, Indonesia memiliki realitas ekonomi sendiri serta kondisi sosial dan politik yang berbeda sehingga perlu solusi yang sesuai dan tepat, di indonesia sebagaian industi sudah dapat menerapkan 4.0, Misalnya industri otomotif, dalam proses produksinya, mereka sudah menggunakan sistem robotik dan infrastruktur IoT, lalu bagaimana dengan kesiapan UMKM diindonesia, dilasir dari paper.id, Dari 56 juta UMKM yang ada di Indonesia, hanya 17,1% yang mengadopsi sistem digital dalam usaha mereka. Selebihnya, mereka masih mengandalkan cara konvensional untuk menjalankan bisnis.

Beberapa factor penyebab kurangnya tingkat digitalisasi di Indonesia adalah gagap teknologi. Hal ini disebabkan oleh persebaran infrastruktur (internet dan gadget) yang kurang seimbang sehingga, kemajuan cenderung hanya terlihat di daerah-daerah pusat. 

Selain itu, gaptek juga bisa disebabkan oleh rentang usia pelaku UMKM. Rata-rata pelaku usaha UMKM masih datang dari generasi X (1965-1980) sehingga, mereka kesulitan untuk dapat menggunakan gawai dengan cepat.

        Terakhir, kurangnya penegakan hukum yang ada membuat masyarakat masih ragu dalam menerapkan sistem digital. Menurut Magneto.com, jumlah kejahatan terbesar terjadi di sektor e-commerce sebesar 32,4% dan perbankan sebesar 25,7%. Pemerintah perlu turun tangan dalam mengatasi kejahatan siber dengan menerapkan undang-undang yang lebih menjamin keamanan segala pihak dalam transaksi digital.

Sebenarnya jika digitalisasi dapat diterapkan di lini usaha UMKM maka banyak keuntungan yang akan didapatkan contoh penerapan pada pemasaran, dapak penerapan digitalisasi pada strategi pemasaran UMKM, maka jumlah pelangan yang dijagkau akan lebih luas hal ini didukung dengan adanaya website serta media sosial.

Keuntungan lain jika diterapkan dibidang oprasional UMKM, maka Segala hal bisa diatur oleh satu sistem yang tersentralisasi sehingga, semuanya lebih praktis, efisien, dan minim biaya.

Maka dapat disimpulkan bahwa Indonesia belum siap untuk menghadapai revolusi indistri 4.0, terutapa pada Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) alasanya karena ketidak merataan infrasturktur internet dan gadget, palaku usaha kebanyakan gaptek karena memiliki rentang usia yang sudah tua, serta tidak adanya paying hukum yang desediakan pemerintah.


Senin, 12 Juli 2021

Pasar Dan Pembeli Global

Pasar Dan Pembeli Global

Konten [Tampil]

Seluruh dunia sedang berkembang. Perkembangan pasar tercepat terjadi di pasar negara-negara berkembang, yang mana sampai saat ini, tingkat perkembangan hampir sama dengan negara negara industri kaya. Kawasan yang paling cepat sekali perkembangannya di Negara-negara berkembang adalah di Asia Timur, di mana sebelum menjangkitnya “Asian Flu” pertumbuhannya diperkirakan melampaui 7,5 per tahun; Asia Selatan diperkirakan pertumbuhannya akan melampaui 5 persen; bagian Sahara Afrika, Timur Tengah, dan Afrika Utara, dengan perkiraan pertumbuhan hampir 4 persen; dan Amerika Latin, dengan 3,5 persen. Hanya di Eropa Timur, dengan perkiraan pertumbuhan 2,7 persen, perkembangannya diperkirakan kurang dari Negara-negara industry kaya tersebut.

Implikasi perubahan ini terhadap pemasar global adalah besar sekali. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, terdapat prospek peluang pasar baru yang sangat besar di setiap kawasan dunia. Jika pertumbuhan seperti yang diperkirakan akan terjadi di Negara-negara berkembang di dunia ini terus berlanjut, konsentrasi pendapatan dunia ini di beberapa Negara akan berubah. Cina dan India akan menjadi pasar utama dunia, begitu juga dengan Indonesia, Brasil, dan semua Negara yang lebih kecil di Asia, Amerika Latin, Timur Tengah, dan Eropa.

A. Kerjasama Ekonomi Dan Pengaturan Istimewa Dalam Perdagangan 

Sejak berakhirnya perang dunia II terdapat minat yang luar biasa dalam kerjasama ekonomi. Antusiasme untuk kerjasama ekonomi telah di pacu dengan suksesnya masyarakat eropa, yang mendapat inspirasi dari ekonomi amerika serikat. Terdapat berbagai tingkat kerjasama ekonomi, berkisar pada perjanjian antara dua negara atau lebih untuk mengurangi hambatan terhadap perdagangan, sampai interogasi ekonomi sepenuhnya dari ekonomi kedua negara atau lebih. Pengaturn istimewa yang paling terkenal di abad 20 adalah sitem perdagangan istimewa. Sistem ini penting bagi negara negara seperti inggris, kanada, australia, selandia baru, india dan beberapa mantan koloni inggris di afrika asia dan timur tengah.

a. Free Trede Area 

Free Trade Area (FTA = wilayah perdagangan bebas) adalah sekelompok negara yang setuju untuk menghilangkan semua hambatan internal terhadap perdagangan diantara anggotanya. Negara anggota dari wilayah perdagangan bebas dapat mempertahankan kebijakan perdagangan independen dengan negara ketiga. Untuk menghindari penyimpangan perdagangan yang menguntungkan negara dengan bea masuk rendah (mengimpor barang di negara anggota yang bea masuknya paling rendah untuk dikirim ke ke negara negara di wilayah tersebut dengan bea masuk eksternal yang lebih tinggi)

b. Keseragaman Pabean (Costum union)

Keseragaman pabean adalah evolusi logis dari wilayah perdagangan bebas. Sebagai tambahan dari di hapuskannya hambatan internal untuk perdagangan, para anggota keseragaman pabean setuju untuk menegakkan hambatan eksternal umum. Contohnya; american common market, souhern cone common market dan andean group.

c. Pasar bersama

Sebuah pasar bersama untuk menghapuskan penghalang penghalang internal untuk melakukan perdagangan dan membuka penghalang eksternal bersama bagi tahpan penting selanjutnya dalam menghapuskan penhalang penghalang aliran faktor (tenaga kerja dan modal) di pasar tersebut. Pasar bersama mengakibatkan terjadinya penghapusan penghalang tarif internal dan membuka penhalang eksternal bersama.

d. Uni ekonomi (economic union)

Evolusi penuh dari uni ekonomi akan termasuk penciptaan satu bank sentral tunggal, penggunaan mata uang tunggal dan kebijakan bersama dalam pertanian, pelayanan dan kesejahteraan, perkembangan regional, transpor, pajak, persaiangan dan merjer konstruksi dan pembangunan, dan seterusnya. Uni okonomi yang sudah berkembang lengkap membutuhkan kesatuan politik yang eksatenti, yang membuat keadaan serupa dengan sebuah negara.

e. Organisasi perdagangan dunia dan GATT

General agreement on tariffs and trade adalah kontrak yang mengikat antara 125 negara yang mempunyai tujuan untuk mempromosikan perdagangan diantara para anggotanya. GATT bertujuan untuk menjadi suatu inisiatif global da multilateral, dan para negosiator GATT benar benar sukses meliberasisakan perdagangan barang di dunia ini. GATT juga adalah organsasi yang menangani 300 perselisihan perdagangan kebanyakan adalah untuk makanan, selama separuh abad kehadirannya.

B. Kerjasama Ekonomi Regional

Selain inisiatif multilateral dari GATT, berbagai negara disetiap kawasan dunia mengarah pada hambatan yang lebih kecil terhadap perdagangan didalam regional masing-masing. Bagian berikut menguraikan persetujuan kerjasama ekonomi regional utama.

a. Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC)

Setiap bulan november, perwakilan dari 18 negara yang saling bertetangga di lautan pacific bertemu secara formal itu membahas prospek liberisasi perdagangan secara koleektif, negaranegara yang merupakan anggota forum Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) menguasai sekitar 40 % perdagangan dunia 38% populasi dunia dan 52% output perdagangan dunia. APEC memberikan kesempatan untuk diskusi tahunan dengan orang-orang beragam kegiatan : Akademisi dan Eksekutif bisnis, mentri dan kepala pemerintahan.

b. North American Free Trade Agrement (NAFTA)

Di tahun 1988 Amerika serikat menandatangani perjanjian perdagangan bebas dengan kanada (U.S Canada Free Trade Agrement CFTA) yang diperluas di tahun 1993. Untuk menyertakan meksiko. NAFTA menciptakan wilayah perdagangan bebas dengan populasi 381 juta jiwa dan Produk Nasional Bruto $7,6 triliun di tahun 1995.

c. Association of South East Asian Nations (ASEAN)

Association of South East Asian Nations (ASEAN) adalah sebuah organisasi untuk kerjasama ekonomi, politik, sosial dan budaya. Diantara ke 9 negara anggota : Indonesia, Brunei, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam. ASEAN didirikan pada tahun 1967 dengan penandatanganan deklarasi bangkok. Kelompok ASEAN meliputi 356 juta penduduk dan PNB sebesar $675 Milliar. Perkapita diantara negara-negara anggota ASEAN pada tahun 1997 berkisar dari $ 22.700 di singapura sampai $900 untuk indonesia.

d. Uni Eropa

Uni Eropa didirikan dengan perjanjian roma di bulan januari 1958 enam negara anggota semula adalah Belgia, Prancis, Belanda, Italia, Luksemburg, dan Jerman Barat. Ditahun 1973 inggris, denmark dan irlandia bergabung, diikuti oleh yunani ditahun 1981 serta Spanyol dan portugal ditahun 1986 mulai 1 januari 1995 tiga anggota baru bergabung yaitu finlandia, swedia dan Austria. 

C. Karakteristik Pasar Regional

Terdapat berbagai cara untuk membagi negara-negara di dunia menjadi pasar regional yang berbeda-beda. Sebenarnya mendefinisikan pasar regional merupakan usaha untuk mengelompokkan negara dimana persamaan dalam kelompok dan perbedaan antar kelompok akan tampak semaksimal mungkin. Di bawah ini pasar nasional dikelompokkan berdasarkan pada kedekatan geografik.

a. Eropa Barat

Eropa barat yang luasnya lebih sempit daripada australia menghasilkan hampir 32 persen pendapatan global di tahun 2000. Di wilayah ini terdapat 23 negara ( 15 negara UE dan 3 negara EEA, kepulauan Channel, Gibraltar, Pulau Hijau dan Malta )dan total populasinya mendekati 460 juta jiwa.

Negara-negara Eropa barat merupakan negara paling makmur di dunia walaupun distribusi pendapatan mereka tidak rata. Walaupun terdapat perbedaan dalam pendapatan dan dalam bahasa dan budaya, masyarakat Eropa Barat yang dulunya bervariasi telah tumbuh secara mengesankan menjadi serupa.

Tujuan dari negara-negara UE adalah mengharmoniskan undang-undang dan peraturan nasional 
sehingga barang, jasa, orang, dan uang dapat mengalir dengan bebas melewati batas-batas 
negara..

Tantangan pemasaran itu adalah mengembangkan strategi-strategi guna mendapatkan peluang di salah satu pasar yang paling besar, paling stabil, dan paling kaya di dunia ini. Perusahaan harus menentukan sampai tingkatan di mana mereka dapat memperlakukan kawasan tersebut sebagai satu kesatuan dan bagaimana mengubah struktur organisasi guna memperoleh keuntungan terbaik dari unifikasi eropa.

Aspek budaya memberikan efek yang besar dalam pemasaran di Eropa Barat, khususnya dalan kemasan dan iklan adalah bahasa. Bahasa utama kawasan tersebut adalah Inggris, Jerman, Perancis, dan Spanyol sementara agama yang utama Kristen.

b. Eropa Timur dan Tengah

Eropa timur dan tengah termasuk negara-negara Balkan ( Albania, Bosnia-Hercegovina, Bulgaria, Kroasia, Masedonia, Montegnegro, Rumania, Slovania, dan Yugaslavia), negara-negara Baltik ( Estonia, Latvia, dan Lithuania), persemakmuran negara-negara merdeka (mantan Uni Soviet), republik Federal Czech dan Slovak, Hongaria, dan Polandia.

Pemasaran tidak diragukan lagi merupakan kunci untuk mencapai pembangunan ekonomi di negara-negara Eropa Timur. Diperlukan beberapa dekade bagi pemasaran untuk mencapai tingkat kecanggihan yang setara dengan Eropa Barat. Orang di sana harus melupakan cara-cara kehidupan lama dan kemudian belajar mengenai demokrasi dan kapitalisme. Negara-negara itu harus membangun infrastruktur dan kerangka kerja legal dan kontraktual untuk melakukan bisnis. Budaya bisnis perlu dikembangkan di samping mekanisme untuk meramalkan permintaan.

Produk konsumen memerlukan adaptasi minimal untuk dijual di pasar Eropa Timur. Banyak konsumen Blok timur sudah mengenal nama merk dagang dari Barat dan memandangnya sebagai produk yang bermutu lebih tinggi dari produk domestik. Sayangnya, penyebaran infrastruktur di Eropa Timur lemah. Pedagang besar tidak berkembang. Ruang pedagang eceran sempit dan tidak menarik, tidak ada penjualan swalayan dan sistem antrian tiga baris membuat berbelanja menghabiskan waktu dan membuat orang frustasi. Bahasa utamanya adalah Rusia. Agama utamanya yaitu Katolik Roma dan Katolik Ortodox.

c. Amerika Utara

Amerika Utara terdiri dari Amerika Serika, Meksico, dan Kanada. Amerika serikat merupakan konsentrasi kekayaan dan pendapatan dalam sebuah lingkungan ekonomi dan politik yang menyajikan karakteristik pemasaran yang unik.pasar A.S menawarkan kombinasi dari pendapatan per kapita yang tinggi, populasi yang besar, ruang yang luas, dan sumber daya alam yang melimpah. Tingkat kepemilikan produk yang tinggi berkaitan dengan pendapatan yang tinggi dan penerimaan inovasi yang relatif tinggi dan ide baru baik dalam produk konsumen maupun industri. Amerika serikat merupakan negara asal perintis dan pemimpin industri global yang besar daripada negara lain di dunia.

Perusahaan asing tertarik pada pasar yang teramat besar ini. Pasar AS sama besarnya dengan semua pasar Eropa Barat, dan dua kali pasar Jepang. Sifat yang membedakan lainnya adalah karena ukurannya terdapat hubungan yang amat dekat antara bisnis dan pemerintah. Hal ini memberikan peluang yang lebih besar untuk akses pasar dibandingkan keadaan di negara mana pun di dunia, tempat kemitraan yang lebih dekat antara pemerintah dan bisnis seringkali mengecualikan upaya-upaya pemasaran dari para pemasok asing dari kategori produk utama. Bahasa utama kawasan ini adalah Inggris, Spanyol dan Perancis.

d. Asia Pasifik

Kawasan asia pasifik terdiri dari semua negara-negara asia kecuali Timur Tengah, Australia dan New Zealand. Ekonomi dari empat “macan” Asia – korea Selatan, Taiwan, Singapura, dan Hong Kong telah menunjukkan revolusi industri tercepat yang pernah disaksikan dunia. Di belakang mereka terdapat empat negara yang mendekati titik tinggal landas industri yaitu Thailand, Malaysia, Indonesia, dan China yang berkali-kali menyeimbangkan keuntungan dari apa yang telah awalnya dicapai “macan Asia” tersebut. Cina dengan penduduk 1,27 milyar konsumen potensial merupakan sebuah negara yang tidak dapat diabaikan oleh pemasar mana pun.

e. Cina

Cina dengan jumlah penduduk melebihi 1,27 miliar, adalah negara penduduk terbesar di dunia dengan sekitar 15% dari populasi dunia, fakta ini menarik banyak pemasar. Cina adalah salah satu mitra dagang terbesar Amerika Serikat. Selain mengimpor, banyak perusahaan asing telah melakukan investasi langsung di China, bagaimanapun, mereka telah bertemu dengan berbagai tingkat keberhasilan. Peningkatan jumlah perusahaan yang meninggalkan dan hanya sekitar sepertiga yang menguntungkan.

f. Jepang

Kepadatan penduduk dan isolasi geografik adalah dua faktor penting dan tidak dapat diubah, serta tidak dapat dihilangkan kalau berbicara mengenai jepang sebagai suatu pasar dunia. Untuk dapat menguasai pasar Jepang membutuhkan fleksibilitas, ambisi dan komitmen jangka panjang. Jepang telah berubah dari pasar tertutup menjadi pasar yang sulit ditembus. Hambatan utama untuk masuk ke pasar jepang adalah hambatan non tarif, seperti pengeluaran, adat-istiadat, dan tradisi, kebiasaan, dan preferensi.

Setiap organisasi yang ingin bersaing di Jepang harus berkomitmen untuk menjual mutu dan jasa yang bermutu tertinggi. Di semua kasus, strategi dan perencanaan pemasaran harus disesuaikan dengan selera dan kebiasaan di jepang. Mereka juga harus menguasai sistem keiretsu yang amat erat menjalin aliansi korporasi.

g. Singapura

Selama kurang dari tiga dekade Singapura telah mengtransformasikan dirinya dari koloni Inggris menjadi kekuatan industri yang menggetarkan. Singapura mempunyai infrastruktur yang sangat efisien. Singapura erat kaitannya dengan tetangga-tetangganya. Lebih dari sepertiga impornya di re-ekspor ke negara-negara asia. Usaha Singapura untuk membentuk suatu masyarakat sipil merupakan prestasi sendiri. Kriminalitas tidak ada. Ini karena sikap keras terhadap para pelaku kriminalitas.

h. India

Dengan populasi mendekati satu miliar dan PNB $ 430 miliar. PNB India $424 di tahun 2000 merupakan salah satu PNB terendah di kawasan tersebut. Pertumbuhan industri lainnya di India adalah pembuatan Film yang terkenal dengan “Bollywood”.

Namun ada pengingat bahwa lingkungan politik masih tidak stabil. Pada tahun 1998, setelah peledakan lima bom nuklir, negara-negara bersatu dipanggil terhadap sanksi ekonomi India. Ini adalah peringatan jelas bahwa situasi politik di daerah itu, khususnya dengan tetangganya Pakistan bisa sangat lemah.

i. Oceania

Australia dan Selandia Baru merupakan pulau ekonomi di wilayah asia yang semula didirikan oleh orang dari Eropa. Australia dan Selandia Baru mempunyai hubungan khusus, akan tetapi tidak terlihat keinginan yang jelas dari kedua belah pihak untuk menggabungkan pemerintahan. Walaupun kedua negara mengadakan hubungan kerjasama yang erat di berbagai bidang, terdapat banyak perbedaan juga dalam pandangan, budaya, dan karakter. Warga negara dari kedua negara bebas untuk berpergian di negara lain. Tidak terdapat hambatan atau pembatasan dalam perdagangan antara kedua negara.

Lingkungan pemasaran domestik di Australia dicirikan dengan strategi produk dan bauran pemasaran yang dapat dibandingkan dengan pasar negara-negara anggota triad. Tantangan utama yang dihadapi oleh pemasar di Australia adalah lokasi yang terpencar-pencar di 8 pasar utama yang membentang di benua luas itu. Hal ini menyajikan pemikiran dalam distribusi dan komunikasi, yang cenderung menaikkan biaya pemasaran nasional.

j. Amerika Latin

Amerika Latin merupakan wilayah yang sedang berkembang. Daya tarik pasar Amerika Latin adalah ukurannya yang besar dan dasar sumber daya yang berlimpah.

Setelah selama satu dekade tidak mengalami pertumbuhan, inflasi yang melumpuhkan, utang luar negeri yang meroket, proteksionisme, dan membengkaknya belanja pemerintah, negaranegara amerika Latin menunjukkan perubahan yang mengejutkan. Anggaran berimbang dicapai di samping swastanisasi. Semua negara di Amerika Latin keuali Kuba dan Haiti sekarang mempunyai pemerintah yang dipilih secara demokratik. Pasar bebas, ekonomi terbuka, dan deregulasi telah menggantikan kebijakan di masa lalu.

Reformasi Amerika Latin menunjukkan pergeseran yang banyak dari kebijakan proteksionisme ke arah pengakuan akan manfaat kekuatan pasar dan keunggulan berpartisipasi sepenuhnya dalam ekonomi global.

k. Timur Tengah

Timur tengah meliputi Afghanistan, Siprus, Bahrain, Mesir, Irak, Iran, Israel, Yordania, Kuwait, Lebanon, Oman, Qatar, Saudi Arabia, Suriah, Uni Emirat Arab, dan Yaman.

Dalam hubungan bisnis orang timur tengah lebih suka bertindak melalui pihak ketiga yang dipercaya dan mereka lebih menyukai komunikasi lisan. Di masa lalu kawasan ini dicirikan oleh Pan-Arabisme, suatu bentuk nasionalisme dan loyalitas yang meluas melewati batas-batas negara ditujukan sebagai dogma anti barat. Selama perang teluk Pan-Arabisme ini runtuh. Untuk mengalahkan Irak negara-negara Arab di Teluk dan sekutu mereka melanggar banyak peraturan tidak tertulis mereka termasuk menerima bantuan dari AS, teman Israel. Beberapa pengamat menginterpretasikan perubahan itu sebagai suatu tanda peluang pasar baru di kawasan tersebut.tanda positif lainnya deklarasi damai pada bulan Juli 1949 oleh Israel dan Yordania yang membuka jalan bagi kawasan perdagangan bebas di Timur Tengah.

Koneksi merupakan kata kunci untuk melakukan bisnis. Orang dengan koneksi baik akan lebih maju. Tawar-menawar merupakan seni orang timur tengah dan usahawan yang mengunjungi wilayah ini harus menyiapkan diri untuk menghadapi pelukan model kuno. Membina saling pengetian antar pribadi, saling percaya, dan saling menghargai merupakan faktor yang penting yang mengarah pada hubungan bisnis yang sukses.

Terdapat beberapa subyek percakapan penting yang sebaiknya dihindari, kebanyakan dianggap memasuki kehidupan pribadi. Sebagai contoh :
  • Hindari membicarakan subyek bisnis sebelum mengenal tuan rumah.
  • Hindari pertanyaan atau komentar apa pun mengenai istri atau puteri mereka.
  • Hindari membicarakan politik atau agama.
  • Hindari diskusi mengenai Israel.

l. Afrika

Benua afrika adalah wilayah yang sangat luas, kira-kira sama dengan setengah kali luas seluruh Amerika Serikat.

Di Afrika Utara 78 juta bangsa Arab berbeda secara politik dan ekonomi. Mereka lebih kaya dan lebih berkembang, banyak negara memperoleh manfaat dari tambang minyak yang besar.

Tantangan untuk pemasaran di pasar dengan pendapatan rendah di Afrika bukanlah merangsang munculnya permintaan akan produk, tetapi mengenali kebutuhan paling penting dari masyarakat dan mengembangkan produk yang cocok dengan kebutuhan tadi. Banyak kesempatan untuk kreativitas dalam mengembangkan produk unik yang ocok dengan kebutuhan orang di negara berkembang.

D. Pemasaran Negara Berkembang

Kekurangan akan barang dan jasa merupakan masalah sentral di negara-negara berkembang dan kebutuhan yang paling menekan adalah memperluas produksi. Pemasaran adalah disiplin yang menjadi pedoman dalam proses mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat. Jelas pemasaran diperlukan di negara-negara berkembang. 
Karakteristik yang menyebabkan perubahan pemasaran : 
  • Pendapatan rendah per kapita 
  • Inflasi yang tinggi 
  • Kesenjangan distribusi pendapatan 
  • Pajak yang tinggi, bea masuk, dan rintangan birokrasi lainnya 
  • Kurangnya kesadaran pemasaran dengan kehadiran pasar gelap. 
  • Fragmentasi komunikasi dan saluran distribusi 
  • Distribusi yang tidak memadai dan infrastruktur logistik. 
Sebelum memutuskan apakah akan memasuki suatu negara berkembang pertimbangkanlah hal-hal berikut ini : 
  1. Carilah informasi lain di samping PNB per kapita. Angka per kapita mungkin menyembunyikan adanya kelas menengah dalam jumlah besar dalam pasar tadi. 
  2. Pertimbangkanlah negara-negara berkembang secara kolektif, bukan satu per satu. Satu pasar mungkin kurang menarik akan tetapi, mungkin terdapat peluang yang lebih luas dengan negara-negara tetangga. 
  3. Beri bobot antara manfaat dan biaya kalau menjadi perusahaan pertama yang menawarkan suatu produk atau jasa di sebuah negara berkembang. Pemerintah dari negara berkembang seringkali memberi imbalan berupa perlakuan khusus kepada perusahaan yang mulai operasi. Memasuki sebuah negara berkembang dengan sukses merupakan peluang untuk menancapkan kaki dari peluang pasar signifikan. 
  4. Tetapkan batas waktu realistis untuk melihat hasilnya. Karena perbedaan hukum, politik atau kekuatan sosial berbagai peristiwa mungkin bergerak dengan lambat.

Peranan penting dari pemasaran di negara-negara berkembang adalah memfokuskan sumber daya dalam organisasi untuk menciptakan dan penyerahan produk yang paling cocok memenuhi kebutuhan orang di sana. Konsep pemsaran dasar dapat dan harus diterapkan unuk mendesain suatu produk yang memenuhi kebutuhan dan daya beli dalam pasar negara berkembang. Konsep ini harus juga diterapkan untuk mendidik selera dan pillihan dari masyarakat untuk menerima produk ini. Pemasaran dalam arti dinamik dapat menghubungkan sumber daya dengan peluang dan memuaskan kebutuhan dari sudut pandang konsumen.

E. Pembeli global

Setiap pembeli adalah unik dan semua pembeli menjalani proses yang sama dalam melakukan keputusan pembelian. Jadi, meskipun para pembeli di negara-negara dan kawasan dunia yang berbeda menjalani proses yang sama dalam melakukan keputusan pembelian mereka, mereka akan melakukan pembelian yang berbeda karena mereka akan merespon keunikan ekonomi, sosial, dan budaya, politik dan pemerintahan, lingkungan, persaingan dan faktor-faktor pribadi yang mempengaruhi keputusan pembellian.

a. Nilai Pelanggan dan Persamaan Nilai

Nilai setiap organisasi yang beroperasi di mana saja di dunia ini, intisari pemasaran adalah untuk mengungguli persaingan dalam tugasnya menciptakan nilai yang bias dirasakan (perceived value) bagi para pelanggan. Persamaan nilai berikut merupakan penuntun untuk menjalankan tugas tersebut :

V= B/P

Di mana  V = nilai

               B = manfaat

               P = harga

Bauran pemasaran melengkapi persamaan tersebut karena manfaat merupakan kombinasi dari produk, promosi, dan distribusi. Sebagai aturan umum, nilai sebagai sesuatu yang dirasakan pelanggan dapat ditingkatkan dengan dua cara dasar. Pembilang tersebut dapat dinaikkan dengan meningkatkan manfaat yang berkaitan dengan produk itu sendiri, distribusi, atau komunikasi. Alternative lainnya nilai dapat ditingkatkan dengan mengurangi harga. Perusahaan yang menggunakan harga jika biaya-biaya yang rendah mengakibatkan efisiensi di manufaktur. Jika perusahaan mampu menawarkan kedua manfaat produk superior, distribusi, atau promosi dan harga yang lebih rendah dibandingkan dengan persaingan tersebut, perusahaan itu akan menikmati posisi yang sangat menguntungkan.

Di sisi atas persamaan nilai itu adalah bila nilai yang dirasakan perusahaan tinggi, hal itu dapat membebani lebih dari persaingan tersebut untuk produk yang sama. Disisi bawah persamaan nilai itu adalah bahwa anda bisa sukses di pasar jika mempunyai nilai yang dirasakan yang sama atau lebih tinggi dari pada pesaing. Jika anada adalah pemain baru dan tidak dikenal, strategi masuk yang terbaik adalah masuk ke pasar dengan suatu tawaran sehingga pelanggan akan sulit menolak. Menawarkan kualitas dan keistimewaan yang sama atau melampaui pesaing pada harga yang lebih murah. Harga akan mendapatkan perhatian prospek, dan kualitas serta keistimewaan akan mempertahankannya. Seiring waktu, karena semakin terkenal, dapat menaikkan harga pada tingkat yang konsisten dengan nilai yang dirasakan atas produk tersebut.

b. Teori Difusi

Sebuah inovasi adalah sesuatu yang baru. Bila diaplikasikan pada suatu produk baru berarti sesuatu yang berbeda. Dalam arti absolut, setelah suatu produk diperkenalkan kemana-mana di dunia produk itu tidak lagi merupakan inovasi karena bukan sesuatu yang baru lagi bagi dunia. Akan tetapi, suatu produk yang sudah dikenal disuatu pasar mungkin disebut inovatif di pasar lain karena barang itu baru dan berbeda untuk pasar yang ditargetkan. Pemasaran global sering hanya memerlukan suatu pengenalan-pengenalan produk. Para manajer menemukan diri mereka memasarkan produk-produk yang mungkin secara silmutan merupakan suatu inovasi di beberapa pasar dan p[roduk dewasa atau sudah menurun di pasar lain.

c. Proses Adopsi

Salah satu unsur dari teori difusi Roger adalah konsep dari proses adopsi, proses mental yang dilewati seseorang sejak pertama kali dia mempunyai pengetahuan mengenai suatu inovasi sampai waktu adopsi atau membeli inovasi tadi. Roger mengatakan bahwa seseorang melewati lima tahap yang berbeda-beda dari pertama kali mengetahui tentang suatu produk sampai adopsi terakhir atau membeli produk tersebut :

1. Kesadaran

Dalam tahap ini pelanggan menyadari untuk pertama kali adanya produk atau inovasi. Penelitian telah menunjukkan bahwa pada tahap ini sumber informasi yang bukan manusia, seperti iklan di mass media adalah paling penting. Tujuan pokok dari komunikasi dalam pemasaran global adalah menciptakan kesadaran produk baru melalui pembukaan umum dan pasar-pasar iklan.

2. Minat

Dalam tahap ini pelanggan sudah cukup berminat pada produk untuk mempelajarilebih jauh. Pelanggan memfokuskan perhatiannya pada komunikasi yang berkaitan dengan produk dan terlibat dalam kegiatanriset untuk memperoleh informasi tambahan.

3. Evaluasi

Dalam tahap ini individu secara mental menilai manfaat produk itu untuk saat ini dan mengantisipasi kebutuhan masa depan dan memutuskan apakah akan mencoba produk tadi atau tidak berdasarkan penilaian lain.

4. Mencoba

Kebanyakan pelanggan tidak akan membeli produk yang mahal tanpa “warisan” pengalaman yang disebut oleh pasar dengan tahap mencoba. Pemasar seringkali mendorong pencobaan dengan mendistribusikan contoh gratis. Untuk produk yang tidak mahal pembelian mula-mula yang sekali itu didefinisikan sebagai pencobaan.

5. Adopsi

Dalam tahap ini baik pembeli mula-mula membeli produk terus menerus membeli (pembelian ulang) dan memperlihatkan loyalitas produk terhadap produk yang tidak terlalu mahal. Dalam tahap ini perwakilan penjualan dan percakapan dari mulut ke mulut menjadi kekuatan membujuk utama yang efektif mempengaruhi keputusan membeli.

d. Kategori Orang yang Mengadopsi

Kategori orang yang mengadopsi adalah klasifikasi individu di dalam suatu pasar berdasarkan pada keinovasian mereka. Beberapa ratus penelitian mengenai difusi inovasi menunjukkan bahwa adopsi adalah fenomena sosial dan oleh karena itu mempunyai ciri-ciri distribusi normal.

Lima kategori yang membagi mereka dalam segmen distribusi normal ini meliputi inovator, pengadopsi awal, mayoritas awal, mayoritas akhir, dan lamban. Penelitian menunjukkan bahwa innovator cenderung orang yang senang berpetualang, lebih kosmopolitan dalam hubungan sosial dan lebih kaya daripada mereka yang cepat mengadopsi. Orang yang cepat mengadopsi merupakan orang-orang yang mempunyai pengaruh besar dalam komunitas mereka daripada para innovator. Jadi, orang yang cepat mengadopsi merupakan kelompok yang kritis dalam proses adopsi, dan mereka mempunyai pengaruh yang besar dalam masyarakat, yang merupakan bagian besar pengadopsi untuk produk apapun.

Beberapa karakteristik dari pengadopsi awal :

  • Mereka cenderung lebih muda
  • Mempunyai status sosial yang lebih tinggi
  • Posisi keuangan yang lebih kuat daripada berikutnya.

Salah satu alas an utama daripada distribusi normal kategori ini adalah yang disebut pengaruh infeksi yang merupakan proses seseorang yang telah mengadopsi suatu inovasi mempengaruhi mereka yang belum mengadopsi.

Dari sudut pandang manajer pemasaran, langkah-langkah yang diambil untuk membujuk innovator dan awal untuk membeli suatu produk merupakan hal yang kritis karena inovator itu harus membuat langkah pertama dan merupakan dasar untuk penetrasi selanjutnya dari suatu produk ke dalam pasar yang baru. Mayoritas yang lain akan meniru tingkah laku mereka.

e. Karakteristik Inovasi

Sebagai tambahan untuk menjelaskan proses adopsi produk, Roger juga mengidentifikasikan lima factor utama yang mempengaruhi tingkat adopsi dari suatu inovasi :

1. Keunggulan relatif

Anggapan atas keunggulan relatif suatu produk baru versus produk yang sudah ada merupakan pengaruh pokok pada tingkat adopsi. Jika suatu produk mempunyai keunggulan yang relatif substansial dibanding pesaing, mungkin produk tersebut dapat cepat diterima.

2. Kecocokan

Ini menyangkut sejauh mana suatu produk konsisten dengan nilai-nilai yang sudah ada dan pengalaman masa lalu dari orang yang mengadopsi. Sejarah kegagalan produk dalam pemasaran internasional penuh dengan contoh yang disebabkan oleh ketidakcocokan produk baru di pasar target .

3. Kompleksitas

Ini adalah tingkat inovasi atau produk baru sulit dipahami dan digunakan. Produk yang komplesitas merupakan suatu factor yang dapat menghambat kecepatan adopsi, terutama di pasar-pasar Negara berkembang dengan tingkat buta huruf masih tinggi.

4. Dapat Dibagi

Perbedaan besar dalam tingkatpendapatan di dunia ini mengakibatkan perbedaan yang tinggi dalam jumlah pembelian produk lebih disukai, ukuran-ukuran pelayanan, dan porsi produk.

5. Dapat dikomunikasikan.

Ini merupakan tingkat hasil inovasi atau nilai dari produk yang dapat dikomunikasikan kepda pasar potensial.

f. Difusi Produk Baru

Difusi produk baru di berbagai negara menawarkan banyak tantangan pemasar sebagai respon negara yang berbeda dengan cara yang signifikan berbeda untuk produk baru yang diberikan. Penelitian mereka Tellefsen dan Takada ditemukan bahwa produk-produk baru menyebar lebih lambat di Amerika Serikat daripada di Asia atau Eropa, dan bahkan di Eropa, tingkat difusi bervariasi dari satu negara ke negara.

g. Inofasi Difusi di Negara-negara Kawasan Asia Pasifik

Dalam perbandingan lintas batas Negara dari AS, Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan, Takada dan Jain, membuktikan bahwa karakteristik Negara yang berbeda-beda khususnya pola budaya dan komunikasi mempengaruhi proses difusi. Hasil dari pengamatan tersebut, Jepang, Korea Selatan dan Taiwan merupakan budaya konteks tinggi dengan populasi yang relatif homogen sementara Amerika Serikat menganut budaya konteks rendah dan heterogen. Takada dan Jain menduga bahwa tingkat difusi yang lebih cepat akan ditemukan di Asia disbanding dengan Amerika Serikat. Hipotesis kedua yang didukung oleh riset menunjukkan bahwa adopsi akan berlangsung lebih cepat di pasar di mana inovasi cukup terlambat diperkenalkan. Agaknya keterlambatan waktu akan memberikan konsumen potensial kesempatan lebih besar untuk menilai keuntungan, kompabilitas dan atribut-atribut lain dari produk tersebut.

Riset yang dilakukan oleh Takada Jain mempunyai implikasi pemasaran yang penting yaitu jika seseorang manajer berencana masuk ke negara industialisasi baru atau pasar asia lainnya dengan produk yang terbukti sukses di negara asal, proses difusi produk mungkin akan lebih cepat daripada di pasar negara asal.

F. Rencana Pemasaran Global

Setiap negara didunia ini adalah berdaulat dan unik, dan terdapat kemiripan diantara negara-negara yang berada dalam kawasan yang sama atau tingkat Perkembangannya sama yang membuat kedua pemdekatan tingkat kawasan dan pasar tersebut menjadi dasar perencenaan pemasaran dalam bab ini, material organisasi tersebut meliputi seluruh kawasan geografi. Hal itu diorganisasikan diseluruh tingkat perkembangan ekonomi. Penting bagi pemasar memiliki pandangan yang luas mengenai keadaan alamiah kawasan-kawasan yang ada didunia ini sehingga mereka tidak akan membuat kesalahan serius dalam mengembangkan pemasaran mereka. Dalam kebanyakan kasus, perusahaan disarankan untuk menyiapkan dengan baik rencana-rencana mereka yang berkaitan dengan kawasan, perkembangan, dan negara.


SUMBER : Manajemen Pemasaran Global Edisi Keenam Warren J. Keegen 


Minggu, 11 Juli 2021

Lingkungan Sosial Dan Budaya Pemasaran Global

Lingkungan Sosial Dan Budaya Pemasaran Global

Konten [Tampil]

kutipan pembuka dari filsuf terkenal, friedrich nietzsche, yang mengigatkan kita bahwa budaya selalu menjadi sumber ketidaksepakatan dan kesalahpahaman. apa yang dimaksudkan oleh nietzsche ketika ia mengatakan "budaya" seperti yang akan kita lihat, arti dari budaya bagi pemasar global agak berbeda dengan apa yang dikatakan nietzsche pada kutipan diatas semua elemen-elemen dari budaya yang "tinggi" dan "rendah" ini adalah penting, tetapi sebagai pemasar global kita tahu bahwa budaya lebih dari sekedar seni, budaya pasti memiliki pengaruh besar terhadap apa yang terjadi di pasar.

pemasar global harus mengenali dan menghadapi perbedaan-perbedaan dalam lingkungan sosial dan budaya di pasar dunia. pada artikel kali ini memfokuskan pada pentingnya perbedaan dipasar dunia, yang sama pentingnya dengan persamaan yang menunjukkan kenyataan akan adanya budaya yang universal, untuk membantu pemasaran agar lebih memahami kedinamisan sosial dan budaya dengan lebih baik dipasar global. 

A. Aspek Dasar Dari Budaya 

bagi ahli antropologi dan sosiologi, budaya adalah 'cara hidup" yang dibentuk oleh sekelompokan manusia yang diturunkan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. budaya memainkan peran dalam konteks institusi sosial, termasuk keluarga, pendidikan, agama, pemerintahan, dan institusi bisnis. Budaya termasuk kesadaran dan ket'daksadaran akan nilai, ide, sikap, dan simbol yang membentuk perilaku manusia dan diteruskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Dalam arti ini, budaya tidak mengacu pada penyelesaian yang hanya berlaku sekali untuk masalah-masalah unik, atau moda dan gaya yang berganti-ganti. Seperti didefinisikan oleh seorang ahli antropologi organisasi Geert Hofstede, budaya adalah “tatanan kolektif dari pikiran yang membedakan anggota tersebut dari satu kategori orang dengan orang lainnya,”

lagipula, dengan kesepakatan bahwa budaya itu dipelajari, buka pembawaan sajak lahir, kebanyakan antropolog membagi menjadi dua pandangan, pandangan pertama, semua bentuk budaya saling berhubungan pengaruh atau perubahan salah satu aspek budaya, yang lain ikut terpengaruh. kedua, karena demikian bersama oleh anggota kelompok, budaya menjadibatasan antar kelompok yang berbeda.

budaya terdiri dari respon yang dipelajari terhadap situasi yang terjadi, semakain dini respon ini dipelajari, semakain sulit untuk diubah. sebagai contoh selera dan prefrensi dari budaya yang satu dengan budaya yang lain dan mempunya dampak yang besar pada lingkungan pemasaran. pilihan pada hal-hal seperti warna yang banyak dijunjung tinggi dinegara-negara islam, tetapi di kebanyakan asia dikaitkan dengan penyakit. sementara itu warna putih, biasanya dihubungkan dengan kemurnian dan kebersihan dibarat, tetapi debeberapa negara asia melambangkan kematian.

hipotesis yang beralasan adalah perbedaan ini sebagian diakibatkan oleh perbedaan budaya. seperti kita perhatikan, tingkat pendapatan juga mempengaruhi tingkah laku dan sikap konsumen diseluruh dunia. sebendarnya pertanyaan mendasar yang harus dijawab oleh pemasar yang sedang mencoba memahami atau memperkirakan tigkah laku adalah "seberapa jauh faktor budaya mempengaruhi tingakah laku yang independen dari tingkat pendapatan" kadang-kadang pengaruh itu kuat.

mencari budaya universal 

pertanyaan penting bagi pemasar global adalah mengetahui budaya universal, budaya universal adalah modus tingkah laku yang ada dalam setiap budaya, aspek universal dari lingkungan budaya menunjukan peluang bagi pemasar global untuk menstandarisasi beberapa atau seluruh elemen program pemasaran. daftar budaya universal yang diambil dari studi klasik ahli antropologi budaya George p.Murdock adalah sebagai berikut oleh raga atletik, hiasan badan, memasak, masa berpacaran, menari, seni dekorasi, pendidikan, etika, etiket, pesta keluarga, pantangan makan, bahasa, penikahan, waktu makan, obat-obatan, perkebunan, musik, ritual keagamaan, peraturan pendudu, perbedaan setatus, dan perdagangan. pemasaran global yang cerdik sering menemukan bahwa keragaman budaya di dunia mengakibatkan cara yang berbeda dalam mentelesaikan hal yang sama.

pandangan ahli antropologi 

seperti diutarakan oleh ruth benedict dalam karya klasiknya berjudul the chrysanthemum and the sword, tidak peduli betapa aneh tindakan atu pendapat seseorang, cara sesseorang berpikir, merasa dan bertindak mempunyai hubungan dengan pengalaman didunia ini. tidak masalah jika tindakan dan opini (normal) dirasakan sebagai gagasan yang aneh oleh orang lain. pemasaran global yang berhasil harus memahami pengalaman manusia dari sudut pandang lokal dan menjadi orang dalam melalui proses empati budaya jika mereka ingin memahami dimana pasar di luar negri asalnya. 

Setiap penelitian sistematis mengenai geografi pasar baru memerlukan kombinasi pemikiran yang tegar dan terbuka. Penghargaan terhadap cara hidup yang berbeda tidak dapat dikembangkan kalau seseorang bersikap defensif terhadap cara hidupnya sendiri, itu harus ditanamkan dalam keyakinan dan kebiasaan orang itu sendiri. Sebagai tambahan, keterbukaan diperlukan bila seseorang ingin menghargai integritas dan nilai dari jalan hidup dan pandangan hidup yang lain utnuk mengatasi kecurigaan yang merupakan sifat alamiah dari kecenderungan manusia terhadap sikap ctnosentris. Apabila orang-orang yang berasal dari negara lain mengeluh bahwa (orang-orang Amerika, Prancis, Inggris, Cina, dst.) angkuh, tinggi hati, atau sombong, sikap etnosentris p negara asal mungkin menyebabkan masalah ini terjadi. Pemasar global perlu bangkan pandangan yang obyektif yang mengakui keanekaragaman dan memahami asal usulnya. Banyak jalan ke arah tujuan kehidupan yang sama internasional mengetahui hal ini dan bergembira dalam keanekaragaman hidup ini.

Budaya konteks Tinggi dan rendah

Edwerd T. Hall menyarankan konsep konteks tinggi dan rendah sebagai salah satu cara untuk memahami orientasi budaya yang berbeda. Dalam budaya konteks rendah, pesan nyata, kata-kata membawa sebagian besar informasi dalam komunikasi. Dalam budaya konteks tinggi, tidak terlalu banyak informasi berada dalam pesan verbal. Masih banyak informasi dalam konteks komunikasi, termasuk latar belakang, asosiasi, dan nilai-nilai dasar dari si komunikator. Pada umumnya, budaya konteks tinggi berfungsi dalam pekerjaan administrasi formal yang lebih sedikit daripada yang dipandang perlu dalam budaya konteks rendah. Jepang, Saudi Arabia, dan budaya konteks tinggi lainnya sangat menekankan pada nilai dan posisi atau kedudukan seseorang di masyarakat. Dalam budaya ini, pinjaman dari bank lebih mungkin didasarkan pada siapa Anda daripada analisis formal laporan keuangan. Dalam budaya konteks rendah seperti Amerika Serikat, Swis, atau Jerman, persetujuan dibuat dengan informasi yang jauh lebih sedikit mengenai karakter, latar belakang, dan nilai-nilai peserta. Keputusan lebih didasarkan pada fakta dan angka dalam permintaan pinjaman.

Dalam budaya konteks tinggi, kata-kata seseorang bisa menjadi jaminannya. Kebutuhan untuk mengantisipasi penyimpangan dan menyediakan sanksi hukum eksternal tidak terlalu besar dalam budaya yang menekankan pada kewajiban dan kepercayaan sebagai nilai yang penting. Dalam budaya ini, perasaan akan kewajiban dan kehormatan yang dimiliki bersama menggantikan sanksi hukum yang tidak bersifat personal, jadi, perlu mengadakan negosiasi yang panjang dan mengulur-ulur waktu, yang tampaknya tidak pernah menyinggung masalah sebenarnya. Sebagian dari tujuan neg siasi bagi seseorang dari budaya konteks tinggi adalah mengenal mitra potensial.

Komunikasi Dan Negosiasi

Kemampuan untuk berkomunikasi dalam bahasa kita sendiri, seperti yang banyak ditakukan oleh kita, bukan hal yang mudah. Kalau bahasa dan budaya berubah, ada tantangan tambahan dalam komunikasi. Misalnya, “ya" dan “tidak” dipergunakan dengan cara yang sama sekali berbeda di Jepang dari di Barat. Hal ini menyebabkan terjadinya kebingungan dan kesalahpahaman. Dalam bahasa Inggris, jawaban au “tidak" atas sebuah pertanyaan didasarkan pada apakah jawabannya mengiyakan atau menolak. Dalam bahasa Jepang, keadaannya tidak demikian, Jawaban "ya" atau "tidak" dapat dipergunakan untuk jawaban yang, membenarkan atau menolak pertanyaan tadi. Misalnya, dalam bahasa Jepang, pertanyaan, “Tidakkah Anda suka makan daging?" Anda harus menjawab “ya” bila jawaban Anda menolak, yang berarti, “Ya, saya tidak suka daging” Kata wakarimashita berarti “saya mengerti” dan “saya Setuju. Intuk menghindari kesalahpahaman, orang-orang Barat harus belajar membedakan interpretasi mana yang cocok dengan keseluruhan konteks pembicaraan. Gambaran di dalam kotak " menunjukkan cara lain komponen verbal dari komunikasi lintas-buduya dapat menyebabkan ada yang “hilang dalam terjemahan.”

Perilaku Sosial 

Ada sejumlah perilaku sosial dan sebutan yang mempunyai arti yang berbeda-beda di dalam budaya lain. Sebagai contoh, orang Amerika umumnya menganggap tidak sopan jika makanan di atas piring membubung, membuat keributan ketika sedang makan, dan bersendawa. Namun, sejumlah masyarakat Cina merasa bahwa merupakan hal yang sopan jika mengambil setiap porsi makanan yang dihidangkan dan menunjukkan kepuasannya dengan bersendawa.

Perilaku sosial lainnya, jika tidak diketahui, akan merugikan bagi pelancong internasional. Sebagai contoh, di Arab Saudi, merupakan penghinaan jika menanyakan kepada pemilik rumah tentang kesehatan suami/istri, melihat sol sepatu seseorang, menyentuh atau memberikan sesuatu dengan tangan kiri. Di Korea, kedua belah tangan harus digunakan ketika menyerahkan sesuatu kepada orang lain, dan tidak sopan jika membahas politik, komunis, atau Jepang. Juga masih di Korea, perkenalan secara formal itu sangat penting. Baik di Jepang maupun di Korea, pangkat dan gelar diharapkan untuk ditulis dalam alamat tuan rumah. Di Amerika Serikat, tidak ada ketentuan yang jelas tentang perilaku ini, kecuali dalam bidang-bidang tertentu, seperti angkatan bersenjata dan bidang kedokteran. Di Indonesia, tidak sopan menunjuk orang lain dengan jari. Namun, seseorang dapat menunjuk dengan ibu jari atau memberi isyarat dengan dagu.

Sosialisasi Antar Budaya

Sebagai tambahan, untuk mengetahui perbedaan khusus tentang sopan santun, ruang pribadi, bahasa dan komunikasi, serta perilaku sosial, ada banyak perilaku sosialisasi antar budaya yang harus dipelajari pelancong bisnis internasional. Memahami suatu budaya berarti memahami kebiasaan, tindakan, dan alasan-alasan dibalik perilaku-perilaku yang ada. Adalah suatu kesalahan jika mengasumsikan apakah sesuatu itu secara budaya pantas atau tidak berdasarkan pengalaman Anda sendiri saja.

Sebagai contoh, di Amerika Serikat, bak mandi dan toilet mungkin berada dalam ruang yang sama. Orang Amerika mengasumsikan bahwa ini adalah norma yang berlaku di dunia. Namun, dalam beberapa budaya seperti Jepang, menganggap itu tidak higienis. Bahkan budaya lain menganggap duduk di atas toilet duduk itu tidak higienis. Di banyak budaya, penggunaan tisu toilet bukanlah norma mereka. Penulis ingat pada kunjungan pertamanya ke toilet di salah satu departemen di Indonesia. Di sinilah penulis menemukan bahwa pemerintah Indonesia di Jakarta tidak menyediakan tisu bagi para pengguna toilet. Hal ini tidak akan Anda temukan di Intercontinental Hotel di Jakarta.

Memang tidak selalu perlu bagi seorang pelancong bisnis internasional untuk “mengerti tentang “apa sebab” dari suatu budaya, tetapi penting untuk menerima dan “ mematuhinya ketika berada di negara asing, Mengetahui budaya di tempat yang ukan “an kunjungi atau tempat Anda bekerja akan memberi keuntungan yang sangat besar.

B. Pendekatan Analitis Faktor-Faktor Budaya 

Alasan mengapa faktor-faktor budaya merupakan tantangan bagi pemasar global adalah bahwa semua ini tidak mudah terlihat. Budaya merupakan tingkah laku yang dipelajari, yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya, sulit bagi seseorang dari luar kalangan yang tidak berpengalaman atau tidak terlatih untuk memahaminya. Menjadi seorang manajer global berarti bagaimana menyingkirkan asurnsi-asumsi budaya. Kesalahan dalam melakukan hal itu akan menghambat pemahaman yang akurat tentang makna dan arti dari pernyataan dan perilaku para rekan bisnis dari latar belakang budaya yang berbeda-beda.

Misalnya, seseorang yang berasal dari budaya yang mendorong tanggung jawab dan inisiatif dapat salah mengerti dengan seorang klien atau atasan dari budaya yang menganjurkan agar orang tetap mengendalikan diri dalam semua kegiatannya. Atasan seperti itu akan mengharapkan diberi tahu secara rinci apa yang dikerjakan bawahannya ketika si bawahan tersebut mungkin mengambil inisiatif dengan anggapan bahwa atasannya akan menghargai kemauannya untuk bertanggung jawab.

Untuk mengatasi sikap etnosentris dan kecadokan budaya, para manajer harus berusaha untuk mempelajari dan menginternalisasi perbedaan-perbedaan budaya itu. Ada beberapa garis pedoman yang akan mempercepat kemampuan Anda untuk belajar mengenai budaya lain.

  1. Awal dari kebijakan adalah menerima bahwa kita tidak akan pernah benar-benar memahami diri kita sendiri dan orang lain, Manusia terlalu kompleks untuk Be “dipahami”. Seperti dikemukakan oleh Carl Jung, “Pada dasarnya salah pengertian itu tidak ada....salah pengertian hanya ada dalam bidang yang kita anggap "mengerti?"
  2. Sistem persepsi kita amat terbatas. Kita nyaris tidak “melihat” apa-apa. Sistem saraf kita terorganisasi dengan prinsip umpan balik negatif. Artinya sistem pengendali saraf kita hanya bekerja jika ada sinyal masukan yang berbeda dari apa yang kita harapkan. 
  3. Kita menghabiskan sebagian besar cncrgi untuk mengelola masukan persepsi. 
  4. Kalau kita mengalami atau menangkap tingkah laku aneh, ada sesuatu di belakang tingkah laku ini yaitu sistem budaya keyakinan dan nilai yang tidak kita pahami.
  5. bila kita menjadi efektif dalam budaya asing, kita harus mencoba memahami keyakinan,motif, dan nilai. hal ini memerlukan sikap terbuka, sikap yang berada diatas budaya kita sendiri.

C. Lingkungan Sosial Dan Budaya Pengaruh Pemasaran Produk Industri 

berbagai faktor budaya yang telah dijelaskan sebelumnya mempunyai pengaruh penting pada pemasaran produk industri di seluruh dunia dan harus dikenali dalam merumuskan rencana pemasaran global. Beberapa produk industri dapat menunjukkan sensitifitas lingkungan yang rendah, sebagai contoh dalam kasus chip komputer, atau tinggi, seperti dalam kasus generator turbin yang mana kebijakan pemerintah untuk “pembelian nasional” menunjukkan bahwa tawaran dari penawar asing itu tidak menguntungkan. Strategi pertumbuhan Motorola di tahun 1980-an adalah bahwa mereka ingin memasuki pasar Jepang. Perusahaan memutuskan untuk menjadi pensuplai bagi Nippon Telephone and Telegraph, perusahaan telekomunikasi nasional, pemegang monopoli telekomunikasi pada saat itu (sekarang telah diswastanisasikan). Eksekutif perusahaan menunjukkan kecerdasan mereka guna mewujudkan bisnis tersebut. Pertama, perusahaan mempekerjakan mantan asisten perwakilan dagang pemerintah A.S. yang mempunyai pengalaman dan keterampilan untuk mengarahkan upaya-upaya yang dilakukan perusahaan. Motorola mempunyai posisi persaingan yang kuat dalam bidang pager, dan untuk mendapatkan bisnis NTT, perusahaan membuat lini perakitan khusus untuk membuat pager yang sesuai dengan spesifikasi Nippon. Hal berikutnya yang dilakukan oleh Motorola adalah mencari sertifikasi untuk menjadi pemasok peralatan telepon mobil. Mendapatkan sertifikat itu membutuhkan waktu yang lama, biasanya paling sedikit menghabiskan waktu sampai 18 bulan. Karena melibatkan waktu dan uang, penting sekali bagi perusahaan untuk mengetahui apa yang dilakukannya dan mengapa itu dilakukan. Pemahaman Motorola akan perlunya pendekatan dan ketekunan membuahkan hasil, perusahaan mendapatkan semua sertifikat penting yang dibutuhkan.

D. Lingkungan Sosial Dan Budaya Pengaruh Pemasaran Produk Konsumen 

Pengamatan dan studi menunjukkan bahwa tanpa tergantung pada kelas sosial dan pendapatan budaya mempunyai pengaruh yang signifikan pada tingkah laku konsumsi penggunaan media, dan kepemilikan barang yang tahan lama.'8 Produk konsumen mungkin lebih sensitif terhadap perbedaan budaya daripada produk industri. Rasa lapar merupakan kebutuhan fisiologis dasar dalam hierarki Maslow, setiap orang butuh makan tetapi apa yang akan kita makan sangat dipengaruhi oleh budaya. Hasil dari otrang pemasaran di garis depan menunjukkan bahwa di antara semua produk konsumen, mungkin makanan merupakan produk yang paling sensitil. Di Amerika Serikat CPC mempopulerkan sup kering Knorr bagi masyarakat Amerika. Pasar rika didominasi oleh Campbell Soup Company, 90 persen sup kaleng oleh 'keluarga-keluarga Amerika. Knorr adalah perusahaan Swiss yang is leh CPC. Di Eropa CPC memegang pangsa pasar terbesar dari pasar sup yang tkan dimana sup kaldu dan sup yang dikeringkan mencapai 80 persen penjualan sup konsumen. Meskipun CPC gagal mengubah kebiasaan makan sup masyarakat Amerika, perusahaan memperoleh sukses besar sebagai seorang pemasar global: penjualannya di luar Amerika Serikat 63 persen dari revenue-nya atas lini makanan.


SUMBER : Manajemen Pemasaran Global Edisi Keenam Warren J. Keegen 

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done