Zupertau: Manajemen Strategis
News Update
Loading...
Tampilkan postingan dengan label Manajemen Strategis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Manajemen Strategis. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 08 Januari 2022

Pengembangan strategi pemasaran Untuk Perusahaan

Pengembangan strategi pemasaran Untuk Perusahaan

Konten [Tampil]

strategi pemasaran 

Setiap perusahaan harus dengan jelas mengetahui tugas apa yang dihadapinya, tujuan apa yang perlu dicapai dan tindakan apa yang perlu diambil untuk ini. Dalam hal ini, “langkah-langkah” adalah strategi untuk mempromosikan merek dan perusahaan, dengan kata lain,  strategi pemasaran. 

Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam mempromosikan barang dan membangun posisi pasar, perlu untuk menyusun rencana perusahaan yang terperinci untuk menggunakan sumber daya yang tersedia dan menarik sumber daya tambahan, atau lebih tepatnya rencana pemasaran (strategi). 

Mengembangkan strategi pemasaran memungkinkan perusahaan untuk merespon dengan cepat terhadap perubahan tren pasar. Ini juga memungkinkan Anda untuk menemukan gaya kerja optimal Anda, yang akan mempertimbangkan tujuan dan kemampuan perusahaan. Berkat perencanaan dan strategi promosi yang siap pakai, Anda tidak akan pernah tersesat dan akan bertindak berkali-kali lebih efisien. 

Ingat, bahkan di zaman Tsar, para penguasa membuat rencana strategis untuk pembelian gandum, perkiraan untuk pemeliharaan tentara, dan kalender acara-acara penting. Sejak saat itu, praktis tidak ada yang berubah. Jika merek Anda tidak dengan bijak mengelola urusannya dan mengikuti strategi, orang lain akan mendapatkan "mahkota kerajaan". 

Strategi pemasaran


Strategi pemasaran adalah pembentukan tujuan dan sasaran yang ditetapkan perusahaan itu sendiri, definisi cara dan sarana untuk mencapainya. Ini adalah alat yang memungkinkan Anda untuk menjadi yang terdepan dalam persaingan dengan beberapa langkah! 

Strategi pemasaran merupakan bagian dari keseluruhan strategi perusahaan, sehingga tujuan mereka harus saling berkaitan. Strategi pemasaran didasarkan pada komponen utama dari bauran pemasaran - "4P": produk, harga, lokasi dan promosi. Dalam hal ini, strategi produk, strategi harga, strategi penjualan, dan strategi komunikasi. Saat mengembangkan rencana pemasaran, strategi dipilih untuk masing-masing area ini.

Mengapa membutuhkan strategi pemasaran


Pertama-tama, strategi pemasaran diperlukan bagi perusahaan untuk memilih arah di mana ia akan berkembang. Selain itu, membantu mengidentifikasi peluang dan prospek pengembangan perusahaan dan produknya, mengidentifikasi titik pertumbuhan. Strategi pemasaran adalah rencana, jangka pendek atau panjang, yang membantu perusahaan mencapai tujuannya, memprioritaskan tujuan, dan berhasil di pasar. 

Strategi pemasaran menyusun dan mengatur kegiatan departemen pemasaran, departemen penjualan, dan perusahaan secara keseluruhan.

Manfaat Strategi pemasaran Untuk perusahaan

Manfaat Strategi pemasaran
  • Memperkuat posisi pasar perusahaan; 
  • Pertumbuhan pangsa pasar dan peningkatan penjualan; 
  • Penaklukan segmen pasar baru, pertumbuhan jumlah konsumen setia; 
  • Memasuki pasar baru dan memperluas batas geografis penjualan; 
  • Keberhasilan pengenalan produk dan layanan baru ke pasar Pengembangan strategi pemasaran.

Tahapan utama mengembangkan strategi pemasaran


  1. Menentukan arah pengembangan perusahaan dan  menetapkan tujuan            strategis;
  2. Analisis keadaan perusahaan saat ini , analisis informasi internal dan pelaporan; 3. Melakukan  analisis SWOT ; 
  3. Riset pemasaran pasar , penentuan peran dan posisi perusahaan di pasar; 
  4. Kajian perusahaan kompetitif  dan aktivitasnya; 
  5. Melakukan riset pemasaran untuk membuat  potret konsumen ; 
  6. Memilih strategi pengembangan  perusahaan; 
  7. Deskripsi prinsip-prinsip  strategi pemasaran  berdasarkan konsep “4P”; 
  8. Penetapan portofolio proyek yang pelaksanaannya diperlukan untuk penerapan strategi pemasaran: 
    • Branding 
    • Assortment dan kebijakan harga 
    • Kebijakan penjualan 
    • Strategi periklanan 
    • Analisis pasar dan analisis merek 
  9. Perencanaan kegiatan  untuk pelaksanaan pemasaran strategi; 
  10. Pemeliharaan dan pemantauan  pelaksanaan strategi pemasaran (audit dan penyesuaian). Penilaian ekonomi hasil antara dan akhir perusahaan.

Jenis strategi pemasaran


Dalam  Bergantung pada bagaimana masalah harus dipecahkan, strategi pemasaran  dapat diidentifikasi: 

  • Strategi untuk memperluas pasar penjualan; 
  • Menaklukkan segmen pasar baru, ceruk pasar baru; 
  • Strategi pemasaran untuk menjaga tingkat stabilitas perusahaan. 

Dari segi implementasi,  strategi pemasaran dibagi menjadi:

  • Jangka pendek (sampai dengan 1 tahun); 
  • Jangka menengah (dari 2 hingga 5 tahun); 
  • Jangka panjang (selama 5-7 tahun).

Garis waktu untuk mengembangkan strategi pemasaran


Durasi proses pengembangan strategi pemasaran tergantung langsung pada perusahaan yang sedang dikembangkan dan potensinya. Rata-rata, strategi pemasaran yang efektif  dikembangkan dalam 1-6 minggu.

Rabu, 05 Januari 2022

Model Manajemen Strategik

Model Manajemen Strategik

Konten [Tampil]

Model Manajemen Strategik

Manajemen Strategik menurut Wheclen and Hunger (2012) merupakan serangkaian keputusan manajemen dan langkah-langkahnya yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Manajemen Strategik yang baik harus dapat mengantarkan organisasi untuk dapat mengimplementasikan strateginya  melalui Perencanaan Program, Proses Anggaran, Sistem Manajemen Kinerja, Perubahan Struktur Organisasi dan Manajemen Program atau Proyek. 

Berdasarkan Riva'i: 2004 mengemukakan sebuah bagan yang menggambarkan model manajemen strategik seperti Gambar di bawah ini. Dari bagan tersebut dapat dibuat kesimpulan yaitu model manajemen strategik dapat dibagi menjadi tiga tahapan yaitu : 

1. Perumusan Strategi (Formulating Strategy) 

2. Penerapan Strategi (Implementing Strategy) 

3. Evaluasi Strategy (Evaluating Strategy) 

Untuk lebih jelasnya akan diilustrasikan melalui bagan berikut ini :

Model Manajemen Strategik (Riva'i: 2004)

Berdasarkan gambar di atas, maka model manajemen strategik sepatutnya dilakukan secara sistematis dan berurutan. Dengan mengikuti langkah- langkah sesuai bagan di atas, maka diharapkan organisasi dapat menentukan strategi yang ideal yang dapat diterapkan guna kemajuan organisasi dalam jangka waktu yang lama. 

Sesuai pemaparan para ahli sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa model manajemen strategik terdiri 3 fase yaitu Formulasi Strategi, Implementasi Strategi dan Evaluasi Strategi.

Formulasi Strategi terdiri dari Pengembangan Visi dan Misi, Pengidentifikasian Peluang dan Ancaman yang merupakan Faktor Eksternal Perusahaan, Penetapan Kekuatan dan Kelemahan sebagai Faktor Internal Perusahaan, Penentuan Tujuan Jangka Panjang, Perumusan Alternatif Strategi dan terakhir Pemilihan Strategi yang akan diaksanakan Perusahaan.

Fase Formulasi Strategi


Maka hal yang dilakukan adalah penentuan obyek bisnis yang akan dimasuki, penetapan obyek bisnis yang harus ditinggalkan, pengalokasian sumber daya, penentuan langkah yang harus diambil dalam melakukan ekspansi atau diversifikasi bisnis, penentuan langkah untuk memasuki pasar internasional atau tidak, menentukan langkah apakah harus melakukan merger atau pembentukan joint venture dan penghindaran pengambilan organisasi secara paksa. Organisasi pada umunya memiliki Sumber Daya yang terbatas, maka penentuan strategi dari alternatif strategi yang tersedia harus memberikan keuntungan yang optimal. Penetapan strategi yang tepat akan menentukan keunggulan kompetitif jangka panjang.

Fase Implementasi Strategi


Termasuk di dalamnya yaitu Pengembangan Budaya yang Mendukung Strategi, Penyusunan Struktur Organisasi yang Efektif dan Penyusunan Kegiatan Pemasaran yang Efektif, Penyusunan Anggaran, Penyusunan Sistem Informasi yang Mendukung Kegiatan Organisasi dan Pengusahaan Sinergitas Kinerja Karyawan dengan Kinerja Organisasi. Kesuksesan Implementasi Strategi bergantung Pada Kemampuan Manajer dalam Memotivasi Karyawan.

Fase Evaluasi strategi


Yang merupakan Fase Terakhir dari Kegiatan Manajemen Strategik. Evaluasi strategi merupakan alat yang menginformasikan apakah strategi yang dilaksanan berjalan dengan baik atau tidak. oleh karena itu strategi dapat dimodifikasi sesuai perubahan yang terjadi pada faktor internal dan faktor eksternal.terdapat tiga kegiatan pokok dalam evaluasi strategi yaitu (1) peninjauan kembali faktor eksternal dan faktor internal (2) pengukuran kinerja (3) pelaksanaan tidakan perbaikan menurut Peter Drucker dalam (Madeline and Gad Yair 2012) menyatakan kegiatan perusahaan tidak boleh hanya memperhatikan profit oriented, tetapi harus juga memperhatikan Corporate Social Responsibilities (CSR)Business Ethics, Spiritualism dan lain-lain. Oleh karena itu formulasi strategi harus memperhatikan dan memasukkan kepentingan para stakeholder agar organisasi atau perusahaan sustainable.

Model Manajemen Strategik yang sukses dalam melaksanakan strategi bisnis memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 

  • Manajemen Strategik berorientasi pada Product Leadership (Keunggulan Produk) Pada manajemen strategik model ini pada umumnya berusaha melakukan penciptaan produk-produk dengan kualitas premium dan selalu one step ahead dibandingkan produk kompetitornya. mereka berani mengeluarkan dana besar untuk R&D nya untuk penciptaan produk yang berkualitas.
  • Manajemen Strategik berorientasi pada Operational Excellence (Keunggulan Operasional) Pada manajemen strategik jenis ini yang utama yaitu membangun proses bisnis yang optimal, sehingga mereka mampu menekan biaya produksi yang berdampak positif yaitu mampu menjual produknya dengan harga yang lebih kompetitif. 
  • Manajemen Strategik berorientasi pada Customer Intimicy (Keakraban dengan Pelanggan) Yang terpenting dalam manajemen strategik model ini adalah membangun hubungan yang akrab dengan semua pelanggannya, sehingga membentuk mitra bisnis atau relasi yang langgeng dan berkelanjutan.

Kamis, 30 Desember 2021

Manajemen Strategis | Pengertian, Karakteristik, Dan Manfaat

Manajemen Strategis | Pengertian, Karakteristik, Dan Manfaat

Konten [Tampil]


Manajemen strategis berbicara tentang gambaran besar. inti dati manajemen strategis adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber daya, dan bagaimana sumber daya yang ada tersebut dapat digunakan secara efektif untuk memenuhi tujuan strategis. Manajemen strategis saat ini harus memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk pengambilan keputusan dalam organisasi. ini adalah proses yang berkesinambungan dan terus-menerus. rencana strategis organisasi merupakan dokumen hidup yang selalu dikunjungi dan kembali dikunjungi. Bahkan mungkin sampai perlu dianggap sebagaimana sautu cairan karena sifatnya yang terus harus dimodifikasi. Seiring dengan adanya informasi baru telah tersedia, ini harus dapat digunakan untuk membuat penyesuaian dan revisi. 

Pengertian Manajemen Strategis


Beberapa pakar dalam ilmu manajemen mendefinisikan manajemen strategis dengan cara yang berbeda-beda. Salah satu definisinya menyebutkan manajemen strategis sebagai satu set keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan implementasi rencana yang dirancang untuk meraih tujuan suatu perusahaan (Pearce II & Robinson, 2008). Manajemen strategis terdiri atas sembilan tugas penting :

  1. Merumuskan misi perusahaan, termasuk pernyataan yang luas mengenai maksud, filosofi, dan sasaran perusahaan,
  2. Melakukan suatu analisis yang mencerminkan kondisi dan kapabilitas internal perusahaan.
  3. Menilai lingkungan eksternal perusahaan, termasuk faktor persaingan dan faktor kontekstual umum lainnya.
  4. Menganalisis pilihan-pilihan yang dimiliki oleh perusahaan dengan cara menyesuaikan sumberdayanya dengan lingkungan eksternal.
  5. Mengidentifikasikan pilihan paling menguntungkan dengan cara mengevaluasi setiap pilihan berdasarkan misi perusahaan.
  6. Memilih satu set tujuan jangka panjang dan strategi utama yangakan menghasilkan pilihan paling menguntungkan tersebut.
  7. Mengembangkan tujuan tahunan dan strategi jangka pendek yang sesuai dengantujuan jangka panjang dan strategi utama yang telah ditentukan.
  8. Mengimplementasikan strategi yang telah dipilih melalui alokasi sumberdaya yang dianggarkan, di mana penyesuaian antara tugas kerja, manusia, struktur, teknologi, (dan system penghargaan ditekankan.
  9. Mengevaluasi keberhasilan proses strategis sebagai masukan pengambilan keputusan di masa mendatang.

    Sebagaimana diindikasikan oleh kesembilan tugas tersebut, manajemen strategis mencakup perencanaan, pengarahan, pengorganisasian, dan pengendalian atas keputusan dan tindakan terkait strategi perusahaan.

    Certo (2010), mendefinisikan manajemen strategis sebagai analisis, keputusan, dan aksi yang dilakukan perusahaan untuk menciptakan dan mempertahankan keunggulan kompetitif. Definisi ini menggambarkan dua elemen utama manajemen strategis. Elemen pertama, manajemen strategis dalam sebuah perusahaan berkaitan dengan proses yang berjalan (ongoing processes): analisis, keputusan, dan tindakan. Manajemen strategis berkaitan dengan bagaimana manajemen menganalisis sasaran strategis (visi, misi, tujuan) serta kondisi internal dan eksternal yang dihadapi perusahaan. Selanjutnya, perusahaan harus menciptakan keputusan strategis. Keputusan ini harus mampu menjawab dua pertanyaan utama, yakni industri apa yang digeluti perusahaan dan bagaimana perusahaan harus bersaing di industri tersebut.

    Pengertian Manajemen Strategis Menurut Beberapa Ahli


    Menurut Wheelen (2000)

    manajemen strategis adalah serangkaian keputusan- keputusan dan tindakan-tindakan manajerial yang mengarah kepada penyusunan strategi-strategi efektif untuk mencapai tujuan perusahaan dengan analisis S.W.OT.

    Menurut Pearce II & Robinson (2008)

    manajemen strategis adalah kumpulan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi.

    Roudledge Schuler. R.S (2010)

    “Titik temu yang dirumuskan suatu organisasi antara sumber daya dan keahlian internalnya dan kesempatan serta risiko yang terbentuk melalui lingkungan eksternalnya.

    Proses untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi apa yang ingin mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang bernilai. Besarnya peranan manajemen strategis semakin banyak diakui pada masa-masa ini dibanding sebelumnya. Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang dan jasa secara bebas di antara berbagai negara, perusahaan-perusahaan terus ditantang untuk semakin kompetitif.

    Seni dan ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuan. (David, 2012)

    Porter (2012) menyebut, sesuatu yang membuat perusahaan secara keseluruhan berjumlah lebih dari bagian-bagian dengan demikian ada unsur sinergi di dalamnya.

    Dari pengertian-pengertian yang cukup luas tersebut menunjukkan bahwa manajemen strategis merupakan suatu rangkaian aktivitas terhadap pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan komprehensif, dan disertai dengan penetapan cara aplikasinya yang dibuat oleh pimpinan dan juga dilaksanakan oleh seluruh pihak-pihak yang terlibat di dalam suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Manajemen strategis ini juga merupaan suatu sistem yang digunakan sebagai satu kesatuan dalam memiliki beragam komponen saling berkaitan dan memengaruhi satu sama lain serta bergerak secara serentak menuju arah yang sama pula.

    Karakteristik Manajemen Strategis


    Manajemen strategis ini sungguh berbeda dengan lainnya. Manajemen strategis senantiasa menyikapi dinamika terjadinya suatu perubahan lingkungan sehingga dapat berpengaruh terhadap implementasi manajemen itu sendiri serta berupaya untuk merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan. Sejalan dengan hal tersebut, berikut ini akan dipaparkan berbagai karakteristik manajemen strategis:

    1. Manajemen strategis bersifat jangka panjang. 
    2. Manajemen strategis bersifat dinamik. 
    3. Manajemen strategis merupakan sesuatu yang berpadu oleh manajemen operasional.
    4. Manajemen strategis perlu dimotori oleh unsur-unsur pada manajer tingkat puncak.
    5. Manajemen strategis berorientasi dan mendekati untuk masa depan. 
    6. Manajemen strategis senantiasa harus didorong dan didukung dalam pelaksanaannya oleh semua sumber daya ekonomi yang tersedia.

    Untuk menghadapi era globalisasi ekonomi, maka kegiatan dalam berusaha bukan saja dibatasi oleh lingkup batas negara nasional sehingga untuk tingkat perubahan lingkungan serta dinamika yang secara langsung atau tidak langsung akan memengaruhi manajemen dan kehidupan pekerjaan kemudian dengan sendirinya para pemimpin perusahaan harus dapat menyikapinya dengan melakukan penyesuaian yang penuh kebijakan. Untuk itu seharusnya setiap pemimpin dalam perusahaan akan melaksanakan manajemen strategis bagi perusahaannya.

    Di sisi lain isu global memengaruhi hampir semua keputusan strategis. Batasan antarnegara kini tidak lagi nampak. Fondasi manajemen strategis terletak pada kemampuan manajer dalam mengerti pesaing, pasar, harga, pemasok, distributor, pemerintah, kreditor, pemegang saham, dan pelanggan di seluruh dunia. Harga dan kualitas produk harus kompetitif secara global, bukan hanya lokal.

    Manfaat Manajemen Strategis


    Manajemen strategis memungkinkan suatu organisasi untuk proaktif dalam membentuk masa depannya memungkinkan sebuah perusahaan memulai dengan memengaruhi (bukan sekadar respons) aktivitas dengan demikian memiliki kontrol terhadap nasibnya. Secara historis, manfaat utama manajemen strategis telah membantu organisasi memformulasikan strategi yang lebih baik dengan menggunakan pendekatan yang lebih sistematik, logis, dan rasional untuk pilihan strategi. Dengan demikian diharapkan makin banyak institusi dan korporasi yang menggunakan manajemen strategis untuk membuat keputusan yang efektif. Meski demikian, manajemen strategis tidak selalu menjamin keberhasilan, dan menjadi disfungsional apabila digunakan secara serapangan.

    1. Manfaat Finansial

    Penelitian mengindikasikan bahwa organisasi yang menggunakan konsep manajemen strategis lebih menguntungkan dan berhasil dibandingkan organisasi lain yang tidak menggunakannya. Bisnis yang menggunakan konsep manajemen strategis menunjukkan perbaikan yang signifikan dalam penjualan, profitabilitas, dan produktivitas dibandingkan dengan perusahaan tanpa aktivitas perencanaan yang Sistematis. Perusahaan dengan sistem perencanaan yang sangat mirip dengan teori manajemen strategis, menunjukkan kinerja keuangan jangka panjang yang lebih baik dibanding industrinya.

    2. Manfaat Nonfinansial

    Manajemen strategis juga menawarkan manfaat yang nyata lainnya, seperti meningkatnya kesadaran atas ancaman eksternal, pemahaman yang lebih baik atas strategi pesaing, meningkatnya produktivitas karyawan, mengurangi keengganan untuk berubah, dan pengertian yang lebih baik atas hubungan antara kinerja dan penghargaan. Manajemen strategis meningkatkan kemampuan organisasi untuk menghindari masalah karena ia membantu interaksi antarmanajer di semua divisi dan fungsi. Manajemen strategis dapat memperbaiki kepercayaan atas strategi bisnis saat ini, atau menunjukkan kapan dibutuhkannya tindakan korektif.

    Posisi Strategis


    Porter (2012), mendefinisikan strategi sebagai «penciptaan posisi unikdan berharga yang didapatkan dengan melakukan serangkaian aktivitas”, Porter menjabarkantiga basis posisi strategis. Ketiganya tidak mutually exelusive dan seringkali saling bersinggungan. Basis pertama didapatkan dengan memproduksi bagian kecil (subset) sebuah produk dari industri tertentu. Porter menyebutnya sebagai variety-based positioning, karena posisi ini berasal dari pemilihan produk, bukan berdasarkan segmentasi konsumen. Dengan kata lain, perusahaan berusaha memenuhi sedikit kebutuhan dari banyak orang. Porter menyontohkan Jiff Lube International yang hanya memproduksi pelicin (ubricant) otomotif dan tidak menawarkan produk perawatan lainnya. Variety-based Positioning efektif bila perusahaan memiliki kemampuan menciptakan produk subset tersebut dengan baik, jauh lebih unggul dibanding pesaingnya.

    Basis kedua adalah melayani sebagian besar atau bahkan seluruh kebutuhan dari sekelompok konsumen tertentu, yang disebut sebagai needs-based positioning. Contohnya adalah IKEA yang berusaha memenuhi seluruh kebutuhan mebel, bukan hanya sebagian (subset), untuk target pasarnya. Posisi ini didapatkan dengan melakukan serangkaian aktivitas dengan cara berbeda dengan yang dilakukan pesaing. Apabila tidak ada perbedaan dalam aktivitas, konsumen tidak akan mampu membedakan perusahaan bersangkutan dengan pesaing. Varian dari model ini adalah memenuhi kebutuhan target pasar untuk waktu yang berbeda-beda. Seorang konsumen, misalnya, mernilki kebutuhan yang berbeda ketika ia melakukan perjalanan untuk bisnis dan ketika dia melakukan perjalanan untuk liburan. Perusahaan bisa mengambil posisiuntuk memenuhi kebutuhan yang berbeda-beda dari target pasar yang sama.

    Basis ketiga didapatkan dengan menarget konsumen yang dapat diakses dalam cara yang berbeda, yang disebut sebagai access-based positioning. Konsumen-konsumen ini, meskipun memiliki kebutuhan dan keinginan yang hampir sama dengan konsumen lainnya, membutuhkan konfigurasi aktivitas yang berbeda untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan tersebut. Porter mencontohkannya lewat Carmike Cinemas, yang mengoprasikan bioskop hanya di kota-kota kecil yang padat, namun dengan populasi kurang dari 200.000 orang. Meski pasar kecil namun Carmike Cinemas berhasil meraih keuntungan karena melakukan aktivitas yang berbeda dengan bioskop dikota. 

    Kesimpulan 


    Manajemen Strategis merupakan suatu rangkaian aktivitas terhadap pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan komprehensif, dan disertai dengan penetapan cara aplikasinya yang dibuat oleh pimpinan dan juga dilaksanakan oleh seluruh pihak-pihak yang terlibat di dalam suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Dan manajemen Strategis juga memiliki manfaat antara lain manfaat financial dan manfaat Non finansial. 

    Notification
    This is just an example, you can fill it later with your own note.
    Done