Zupertau: Investasi
News Update
Loading...
Tampilkan postingan dengan label Investasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Investasi. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 21 Agustus 2021

+5 indikator paling populer yang digunakan para trader untuk menentukan arah harga

+5 indikator paling populer yang digunakan para trader untuk menentukan arah harga

Konten [Tampil]

dalam dunia trading kita semua mungkin sudah tau alat analisis teknikal, salah satunya adalah indikator, jadi indikator sendiri merupakan suatu perhitungan dari sebuah harga saham yang pada umumnya ditampilkan dalam bentuk garis maupun data grafik. Melalui grafik tersebut para investor dapat mengetahui arah pergerakan harga saham kedepan, dari hal ini investor dapat menentukan titik harga beli atau jual.

sama sepeti analisis fudamental perusahaan, indikator saham juga memiliki jumlah yang banyak, bahkan jumlahnya puluhan hingga ratusan. 

Secara umum, ada dua tipe dasar indikator analisis teknikal yang perlu kalian ketahui.

Yang pertama adalah overlays, yakni garis penentu tren apakah saham tersebut naik atau turun. Overlays bisa dilihat di atas atau di bawah candle atau bar. Moving average (MA) dan Bollinger Bands (BB) adalah contohnya.

Yang kedua adalah oscillators. Dia muncul terpisah dari grafik pergerakan harga sekaligus bar penentu awal atau akhir dari sebuah tren. Contohnya ada stochastic oscillator, MACD atau RSI. 

indikator diatas mudah untuk dapat digunakan, sehingga banyak trader menggunakan indikator tersebut untuk melakukan sebuah analisis. 

Berikut merupakan indikator yang palig populer dan sering dipakai 

1. MOVING AVERAGE

Tidak bisa digugat lagi, Moving Average (biasa disingkat MA) memang indikator sejuta umat bagi trader. Silakan Anda tanya pada setiap trader, pasti pernah menggunakan atau setidaknya mengenal Moving Average. Maklum, indikator ini memang paling sederhana dibanding indikator Analisis Teknikal lain. Indikator ini menghitung pergerakan harga rata-rata dari suatu saham dalam suatu rentang waktu, misalnya dalam waktu 50 hari atau sering disebut MA50. 

Cara penggunaan indikator ini adalah dengan melihat posisi harga dibandingkan dengan MA50 tersebut. Apabila grafik harga memotong MA50 ke atas dianggap sinyal beli. Sedangkan sebaliknya, bila grafik harga memotong MA50 ke bawah dianggap sebagai sinyal jual.

2. MOVING AVERAGE CONVERGENCE DIVERGENCE (MACD)

Moving Average Convergence/Divergence (MACD) adalah indikator yang sangat berguna bagi seorang trader. Indikator ini berfungsi untuk menunjukkan trend yang sedang terjadi dan juga bisa memberikan sinyal beli atau jual. Di dalam MACD ada dua garis yang akan Anda temui, yaitu Signal Line dan MACD Line. Jika nilai MACD positif (di atas nol), berarti pasar bersifat bullish, disarankan beli. Sedangkan jika nilai MACD negatif (di bawah nol), berarti pasar bersifat bearish, disarankan jual.

3. STOCHASTIC

Stochastic dikembangkan oleh George C. Lane di akhir 1950-an. Stochastic adalah indikator yang menunjukkan lokasi harga penutupan terakhir dibandingkan dengan range harga terendah/tertinggi selama periode waktu tertentu. Ada tiga macam tipe Stochastic Oscillators: Fast, Slow, dan Full. Biasanya ada dua garis di Stochastic, yaitu %K dan %D. Sinyal beli dan jual bisa dilihat dari garis %K dan %D. Jika %K memotong %D ke atas, berarti sinyal beli. Sedangkan bila %K memotong %D ke bawah berarti sinyal jual.

4. Relative Strength Index (RSI)

RSI merupakan indikator dalam Investasi saham untuk mengetahui waktu di mana stock sudah sampai pada titik overbought maupun oversold. Saat RSI sudah masuk dalam level ekstrem beli atau ekstrim jual, maka harga akan mengalami perubahan arah. Misalnya RSI sudah menunjukkan jenuh beli, maka harga cenderung turun. 
                             

Meski demikian RSI merupakan indikator yang lemah dalam Investasi saham. Bisa jadi harga saham mengalami kondisi jenuh beli maupun kondisi jenuh jual dalam kurun waktu yang sangat lama. Sebagai pengimbang, investor bisa memadukannya dengan indikator lagging. Trader juga bersiap untuk hold stock melebihi waktu ekspektasi.

5. Bollinger Bands (BB)

Bollinger Bands sendiri untuk mengukur minat pasar terhadap suatu saham tertentu dan juga dapat menentukan tren saham.

Ada 3 garis indikator Bollinger Bands yaitu lower band, middle band serta upper band. Middle band dikenal sebagai MA dan 2 garis lainnya menggambarkan deviasi yang terjadi. Semakin lebar pita, maka semakin tinggi pula volatilitas harga saham tersebut.   

                             

Jika pita menyempit maka menandakan ada perubahan harga baik bearish menjadi bullish atau sebaliknya. Anda bisa menggunakan lower band serta upper band dalam Investasi saham sebagai patokan level jenuh beli atau level jenuh jual. Ketika harga saham di atas upper band, maka menandakan jenuh beli dan harga bisa turun.     

Beberapa Resiko Yang Perlu Anda ketahui Sebelum Masuk Kedalam Pasar Saham

Beberapa Resiko Yang Perlu Anda ketahui Sebelum Masuk Kedalam Pasar Saham

Konten [Tampil]

apa itu saham? saham adalah tanda penyertaan modal dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Karena ikut tanamkan modal maka punya klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas aset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

sama seperti instrumen investasi lainnya saham juga memiliki resiko, potensi keutungan yang tinggi dari investasi saham juga diiringi dengan resiko yang tinggi pula.

rencana investasi sebaiknya bukan hanya memikirkan soal keuntungan yang didapat, tetapi juga perlu memikirkan resiko yang menyertainya, Risiko investasi saham ini perlu diketahui oleh investor sebagai salah satu pertimbangan sebelum mengambil keputusan investasi.

dimana tingkat volatilitas pasar saham cukup sulit diprediksi Perubahan profitabilitas perusahaan dan perekonomian secara keseluruhan dapat menyebabkan harga saham naik dan turun.dan dapat berubah setiap hari, bahkan setiap detiknya. 

selain itu ada resiko absolut, resiko absolut sendiri  adalah risiko kehilangan uang kita karena perusahaan gagal dan saham kita menjadi tidak berharga.

tanpa pengetahuan mengenai resiko yang dihadapi, hanya akan membuat investor pada kekecewaan kemarahaan serta penyesalan. 

maka dari itu berikut merupakan resiko ketika berinvestasi saham.

1. Capital Loss

Secara umum, capital loss bisa diartikan sebagai kerugian modal, atau penurunan nilai investasi yang menimbulkan kerugian bagi investor. hal ini dapat terjadi kerena harga jual lebih rendah dari harga beli. 

jadi contoh sederhanya, ketika investor A membeli saham Smartfren Telecom.tbk (FREN) pada tingkat harga Rp.125 per lembar, lalu investor A menjual kembali dengan tingkat harga Rp.100 per lembar, maka pada contoh kasus ini investor A mengalami kerugian sebesar Rp.25 per lembar saham, nah kerugian ini lah yang kita sebut sebagai capital loss.

2. Likuidasi

Risiko investasi saham ini terjadi apabila sebuah perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh investor saham tersebut dinyatakan bangkrut oleh pengadilan atau dibubarkan. 

Di dalam kondisi tersebut, maka pemegang saham akan menjadi pihak terakhir yang mendapatkan haknya setelah perusahaan memenuhi kewajiban kepada pihak lain.  

Artinya, pemegang saham hanya akan mendapatkan sisa harta yang dimiliki sebuah perusahaan setelah membayar kewajibannya. Namun tidak menutup kemungkinan, pemegang saham tidak akan mendapatkan apa-apa jika perusahaan sudah tidak memiliki harta yang tersisa.

3. Suspend

Maksud dari resiko ini adalah saham terkena suspend atau diberhentikan perdagangannya oleh bursa efek. karena beberapa faktor, sehingga investor saham tidak dapat melakaukan kegiatan transaksi atas saham yang disuspend tersebut. 

Suspensi saham oleh bursa ini, dapat berlaku selama beberapa hari, tetapi tidak menutup kemungkinan suspensi ini bertahan selama beberapa bulan atau tahun.

4. Delisting atau Bangkrut

Delisting adalah penghapusan suatu emiten di bursa saham secara resmi yang dilakukan oleh otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan catatan IDXChannel sejumlah emiten harus didepak oleh BEI.

salah satu contohnya adalah PT Sigmagold Inti Perkasa Tbk (TMPI). Emiten ini didepak dari bursa setelah lebih dari dua tahun sahamnya disuspensi.

dalam hal ini dana investor dapat kembali lagi ke pemegang saham, Tetapi pada prosesnya tidaklah mudah. Perusahaan yang bangkrut dan dilikuidasi dan prosesnya harus melalui penetapan pengadilan, seluruh asetnya akan dijual. 

Hasil dari penjualan aset tersebut dipakai untuk membayar utang perusahaan. Dan, pemegang saham adalah pihak yang paling terakhir yang menerima hasil likuidasi.



Jumat, 20 Agustus 2021

Cara Mudah Menentukan Trend Suatu Saham

Cara Mudah Menentukan Trend Suatu Saham

Konten [Tampil]


Membaca sebuah trend itu penting loh mengapa demikian karena kita akan tau arah pergerakan harga saham, sehingga kita akan tau kapan kita akan masuk dan keluar, saham sendiri memang instrumen investasi yang menawarkan return yang cukub besar tapi dibalik itu semua ada resiko yang besar pula. didalam dunia investasi kita mengenalnya sebagai istilah high return high risk, tapi kita pastinya inggin high return low risk.

nah maka dari itu investor atau trader perlu mengetahui bagaimana cara melakukan analisis pergerakan harga saham kedepan, ada beberapa cara yang bisa digunakan antara lain dengan mengunakan analisis fudamental dan analisis teknikal, jadi analisis fudamental sendiri adalah adalah metode analisis perusahaan yang didasarkan pada faktor-faktor fundamental ekonomi suatu perusahaan termasuk sisi kinerja keuangan dan bisnis perusahaan.sedangkan Analisis teknikal adalah cara menganalisis pergerakan harga aset di pasar finansial menggunakan perangkat statistik, seperti grafik dan rumus matematis.

analsis teknikal sendiri itu tidak melihat kondisi fudamental tetapi lebih menitikberatkan pada trend pergerakan saham dimasa lalu untuk dijadikan acuan prediksi dimasa yang akan datang. 

didalam pasar saham kita mengenal tiga trend 

1. Trend Bullish

Bullish sendiri berasal dari dari kata Bull yang artinya Banteng, makanya tidak heran pasti ada logo banteng di setiap bursa efek negara mana pun. Lalu apa artinya Bullish?

Trend Bullish

Bullish adalah istilah di dalam dunia trading yang merujuk pada kondisi ketika harga saham cenderung mengalami penguatan secara berkelanjutan pada satu periode tertentu. Penguatan tersebut berlaku untuk pasar global secara keseluruhan, aset finansial, dan sektor bisnis.

tak hanya itu trend bullish juga bisa menandakan bahwa pasar baru lepas dari penurunan.

hal lain yang mempengaruhi trend bullish sendiri adalah adanya tingkat permintaan yang lebih tinggin ketimbang penawaran sehingga timbul trends bullish itu sendiri.

2. Trend Bearish

asal kata bearish sendiri berasal dari beruang atau bear menyerang menggunakan cakarnya dengan pola gerakan dari atas ke bawah. 

Trend Bearish

kondisi bearish disini merupakan kebalikan dari trend Bullish dimana hal ini menunjukan kondisi pasar saham yang mengalami tren menurun atau lemah, ada beberapa faktor penyebab terjadinya tren bearish, pertama pertumbuhan ekonomi yang melambat, kedua menigkatnya jumlah penganguran, ketiga defisit neraca perdagangan, serta penurunan pendapatan dari laba industri itu sendiri. 

3. Trend sideways

kondisi sideways sendiri merupakan gambaran kondisi pasar saham yang tengah datar atau (flat) karena adanya keraguan dalam investor. kondisi ini terbentuk karena dipengaruhi oleh bullish dan bearish yang sama-sama kuat. 

Trend sideways

Sayangnya dalam kondisi ini, kita tidak bisa dengan mudah membuat keputusan. Mengingat tidak ada yang tahu setelah kondisi sideways, apakah naik atau justru tambah anjlok. Oleh karenanya, jika indeks saham sedang sideways biasanya investor akan lebih wait and see hingga rebound kembali.

Cara menentukan trend

Trend adalah hal yang paling dicari dan diburu oleh para trader . barang siapa yang bisa menemukannya ,dialah yang paling banyak menghasilkan profit. Arti sebenarnya trend sendiri adalah pergerakan panjang/kecenderungan untuk bergerak ke salah satu arah dalam jangka waktu lebih panjang. Sehingga ketika kita bisa masuk di awal trend dan keluar diujung trend, kita mendapatkan point sangat banyak. Lalu bagaimana cara mengidentifikasi trend? Pergerakan panjang harus memiliki pondasi yang kuat. Bisa diibaratkan bahwa untuk membangun gedung yang tinggi diperlukan pondasi yang kuat. Serta untuk mencapai puncak gedung itu harus menapaki tangga.

Tanda terjadi suatu trend

Adanya titik yang lebih tinggi dari titik tertinggi sebelumnya (higher high) atau titik yang lebih rendah dari titik terendah sebelumnya.

Menentukan top and bottom

Trading dengan strategi buy bottom dan sell top memiliki keuntungan sangat besar diantaranya selain mendapatkan harga terbaik juga memiliki resiko yang kecil. Namun untuk berhasil melakukannya ,kita harus benarbenar masuk ketika trend akan balik arah. Artinya kita harus masuk di ujung trend. Masalahnya adalah, bagaimana cara menentukan ujung trend ? serta menghindari ujung trend palsu?  Puncak dan lembah merupakan ujung dari sebuah tren. Ciri dari sebuah puncak adalah tidak ada lagi yang lebih tinggi darinya . Dan ciri dari lembah adalah tidak ada lagi yang lebih rendah dari nya. Untuk mengidentifikasinya tentu saja dengan teori pembalikan arah. Logikanya , harga akan balik arah jika sudah jenuh atau menyentuh garis support & resistance. Sehingga faktor utama untuk menentukan puncak atau lembah adalah dengan menggunakan indikator pengukur kejenuhan serta garis support & resistance.

Overbought dan Oversold

Overbought dan Oversold

Keadaan overbought atau jenuh beli menunjukkan periode waktu dimana terjadi suatu pergerakan uptrend yang signifikan dan konsisten tanpa mengalami koreksi yang berarti. Karena harga tidak akan terus menerus naik atau turun, pada level tertentu akan berbalik arah. Level dimana harga kemungkinan besar akan mulai mencoba berbalik arah tersebut adalah level-level overbought atau oversold. Sering kali harga bergerak sideways (ranging) pada level-level tersebut dalam waktu yang agak lama sebelum mulai berbalik arah. Level overbought dan oversold hanya menunjukan kondisi pasar bukan trend dan jangan digunakan sebagai indikator buy or sell terutama dalam posisi makret sedang trending.










Mengenal Analisis Teknikal Pengertian, Kelebihan Serta Kelemahanya

Mengenal Analisis Teknikal Pengertian, Kelebihan Serta Kelemahanya

Konten [Tampil]


sebagai investor atau trader pasti sering mendengar analsis teknilak sebagai salah satu cara untuk dapat memprediksi arah harga saham kedepannya. tetapi tidak jarang juga investor atau trader yang membeli saham tanpa melakukan analisis terlebuh dahulu, biasanya bila seperti ini, para investor ini memilih saham atas rekomendasi dari kerabat yang lebih dulu terjun kedunia pasar saham terlebih dahulu, tapi ada juga investor yang membeli saham berdasarkan informasi pada beberapa forum yang mereka ikuti, padahal, dalam melakukan teransaksi saham, terutamanya para trader, diperlukan pengetahuan atau analisis harga, atas dasar inilah dikatakan peting karena hal ini akan meminimalisir resiko yang akan ditanggung si investor, jadi semakin investor atau trader mengetahui banyak dipasar saham dan analisis harga untuk memprediksi harga saham akan bergerak kemana berdasarkan historis harga, maka semakin kecil pula resiko yang akan ditanggung para investor atau trader. 

Apa Itu Analsis Teknikal ?

jadi analisis teknikal sendiri adalah disiplin perdagangan yang didigunakan untuk menentukan arah pergerakan harga dimasa depan dengan menggunakan grafik dan volume data masa lalu dan data sekarang.

menurut Rahardjo (2006) mendefinisikan,

Analisis teknikal adalah suatu metodologi peramalan fluktuasi harga saham yang datanya diambil dari data perdagangan saham yang terjadi di pasar saham (bursa efek)


sedangkan menurut Sunariyah,

analisis teknikal (technical analysis) merupakan suatu teknik analisis yang menggunakan data atau catatan mengenai pasar itu sendiri untuk berusaha mengakses permintaan serta penawaran suatu saham tertentu atau pasar secara keseluruhan. Pendekatan analisis ini sendiri menggunakan data pasar yang dipublikasikan, seperti harga saham, volume perdagangan, indeks harga saham gabungan dan individu, serta faktor-faktor lain yang bersifat teknis. 

Analisis teknikal fokus pada Harga.Karena harga adalah refleksi transaksi antara penawaran dan permintaan dari para trader.  Jika harganya naik ini menunjukan banyaknya permintaan dibandingkan penawaran.juga sebaliknya jika haranya turun ini menunjukan terlalu banyak penawaran dibandingkan dengan perminataan. Analisis teknikal yang baik adalah analisis dengan cara yang simple. karena semakin rumit sebuah analisis ,terkadang membuat bingung seorang trader dalam mengambil keputusan. Karena fokus pada harga, analisis teknikal dapat menjawab pertanyaan “ Ada apa dengan harganya? Kemana akan bergerak? 

analisis teknikal disini tidak sama dengan analisis fudamantal dimana lebih menitip beratkan pada kinerja emiten menganalisis hasil bisnis seperti penjualan serta pendapatan, analsis teknikal sering digunakan untuk menghasilkan sinyal jangka pendek dari beberapa alat pembuat grafik.

sepeti kita ketahui sendiri analisis teknikal pertama kali diperkenalkan oleh Charles Dow dan Teori Dow pada akhir 1800-an. Beberapa peneliti penting termasuk William P. Hamilton, Robert Rhea, Edson Gould, dan John Magee selanjutnya berkontribusi pada konsep Teori Dow yang membantu membentuk dasarnya. Di zaman modern, analisis teknis telah berevolusi untuk memasukkan ratusan pola dan sinyal yang dikembangkan melalui penelitian bertahun-tahun.

analisis teknikal dapat beroprasi berdasarkan asumsi dimana aktivitas masa lampau dan perubahan harga saham. dapat menjadi indikator yang sangat berharga dari pergerakan harga saham  di masa depan ketika dipasangkan dengan aturan investasi atau perdagangan yang sesuia.

analisis teknikal dapat digunakan untuk memperkirakan harga di hampir semua instrumen yang dapat diperdagangkan yang umum dimana terdapat permintaan serta penawaran termasuk saham, obligasi, futures, dan pasangan mata uang. 

Kelebihan Analisis Teknikal 

Fokus pada harga Karena tujuan kita menganalisa adalah untuk memprediksi pergerakan harga dimasa mendatang,maka masuk akal untuk memfokuskan diri pada pergerakan harga,baik harga masa lalu maupun harga yang sedang terjadi.sehingga kita tidak dipusingkan dengan berita apa yang beredar. 
Adanya Entry point dan Exit point Dengan analisa teknikal kita dapat menentukan kapan waktu yang tepat untuk transaksi (entry point) dan kapan waktunya untuk keluar dari pasar (exit point) dengan jelas.Sehingga kita tidak membuang waktu untuk transaksi yang tidak efektif. 
Mudah Dengan adanya history data pada grafik kita dapat membaca apa yang sedang terjadi dengan market.sehingga begitu melihat sebuah peluang kita dapat langsung bertransaksi.

Kekurangan Dari Analisis Teknikal 

Data yang ditampilkan sangat terlambat Data yang dihasilkan oleh Indikator-indikator pada analisa teknikal itu mengunakan data sebelumnya ,sehingga pada saat Data dari indikator mengatakan harga akan NAIK, sebenarnya harga itu sendiri sudah naik. 
Tidak Objektif Sebuah data yang ditampilkan pada grafik analisa teknikal dapat menimbulkan penafsiran yang berbeda oleh setiap trader. 
Memiliki level harga yang berubah-ubah Dalam analisa teknikal dikenal adanya level support dan resistance ,yaitu level kritis yang dapat menjadi titik tolak harga balik arah. Namun dalam kenyataannya level ini selalu berubah ,terkadang lebih tinggi atau lebih rendah. Hal ini banyak membuat trader tertipu.



Selasa, 17 Agustus 2021

Istilah Yang Perlu Dipahami Investor Pemula Sebelum Membeli Saham

Istilah Yang Perlu Dipahami Investor Pemula Sebelum Membeli Saham

Konten [Tampil]

Dalam dunia investasi, ada berbagai istilah yang harus dipahami investor. Demikian pula dengan investasi pasar modal. Jika kamu ingin mencoba menanamkan dana ke instrumen saham, maka istilah-istilah dalam saham pun harus diketahui dan dimengerti.

maka dari itu mari kita cari tahu apa saja istilah-istilah yang digunakan dalam pasar saham, sebelum itu temen-temen tau nggak sih apa itu pasar saham? jadi Pasar saham adalah kumpulan penjual dan pembeli saham yang mewakili klaim kepemilikan atas bisnis; termasuk di dalamnya sekuritas yang terdaftar pada bursa saham publik, juga saham yang diperdagangkan secara swasta, seperti saham-saham perusahaan swasta yang dijual kepada investor melalui platform crowdfunding ekuitas. 

mengapa Mempelajari Istilah Pasar Saham dianggap peting? karena ketika Anda memutuskan untuk mulai masuk kedalam pasar saham, Anda akan melihat pedagang dan investor memiliki singkatan mereka sendiri.

Jika Anda ingin memahami apa yang terjadi dan belajar berdagang, penting bagi Anda untuk memahami apa yang dikatakan pedagang dan investor lain. Untuk melakukan itu, Anda perlu mengetahui istilah pasar saham yang paling umum.

Berikut ini beberapa istilah dalam pasar saham yang wajib Anda ketahui

1. Perusahaan Sekuritas (Broker)

Perusahaan sekuritas adalah pihak perantara antara investor dan pasar modal dalam transaksi jual-beli saham. Untuk membeli ataupun menjual saha, kamu membutuhkan bantuan perusahaan sekuritas yang memang memiliki wewenang untuk menjalankan transaksi tersebut. Selain itu, pihak perusahaan sekuritas juga akan memberikan rekomendasi saham potensial pada investor.

2. Efek

Efek adalah surat berharga yang diperjual-belikan dalam pasar modal, yakni seperti surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek lainnya.

3. Bursa Efek

Pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek di antara mereka.

4. Emiten

Pihak atau perusahaan yang menawarkan efek pada investor melalui Penawaran Umum (penawaran terbuka untuk publik).

5. IHSG

IHSG adalah kepanjangan dari Indeks Harga Saham Gabungan yang berarti indikator pergerakan seluruh harga saham yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI).

6. Initial Oublic Offering (IPO)

IPO adalah salah satu istilah yang sering Anda temukan ketika masuk ke dunia pasar modal Indonesia. Istilah IPO merujuk pada perusahaan yang pertama kali melantai di bursa saham Indonesia atau BEI. Dengan begitu, saham-sahamnya yang awalnya berbentuk private, akhirnya bisa dibeli oleh masyarakat umum.

7. Buy

Untuk mengambil posisi dengan membeli saham suatu perusahaan.Sebagai seorang trader, Anda biasanya membeli saham saat Anda berpikir harga saham akan naik.

8. Sell

Untuk menjual saham yang Anda miliki saat ini.Trader umumnya menjual saham ketika mereka melihat peluang untuk mengambil keuntungan atau mereka berpikir kenaikan saham akan berakhir.

9. Bid

Ketika seorang pedagang di pasar membuat penawaran untuk membeli saham. Pedagang akan menawar saham pada harga tertentu.

10. Ask

Ketika seorang pedagang menawarkan sahamnya untuk dijual dengan harga tertentu. Jika seorang pedagang memegang saham, dan mereka ingin menjualnya pada harga tertentu, mereka akan memesan dan meminta pembeli untuk membelinya.

11. Bid-Ask Spread

Selisih antara harga tertinggi di mana seseorang bersedia membeli saham dan harga terendah seseorang bersedia menjual saham.

12. Listing dan Delisting

Listing adalah pencatatan perusahaan di papan pencatatan bursa. Sebaliknya, delisting adalah penghapusan sebuah perusahaan dalam pencatatan di papan bursa. Saham perusahaan yang sudah delisting akan otomatis tidak lagi dijual di bursa.

13. Saham Blue Chip

Yakni saham lapis satu yang memiliki harga tinggi, dan volatilitas cenderung rendah, serta fundamental perusahaan yang kuat. Dengan kapitalis pasar mencapai diatas Rp10 triliun, saham blue chip memiliki eran untuk menggerakkan IHSG.

14. Saham Small Cap (Saham Gorengan)

Yakni saham lapis tiga yang merupakan saham dengan kapitalis pasar dibawah Rp500 miliar. Volatilitasnya tinggi sehingga cenderung menjadi incaran spekulan untuk dipermainkan harganya.

15. Likuiditas

Ukuran kemampuan saham untuk dibeli dan dijual dengan cepat. Lebih banyak saham yang dibeli dan dijual berarti lebih banyak likuiditas .

Jika ada banyak pembeli dan penjual yang memperdagangkan banyak saham, biasanya Anda akan lebih mudah masuk dan keluar dari suatu posisi.

16. Portofolio Saham

Portofolio saham adalah kumpulan saham investor. 

17. Penawaran Harga

Penawaran harga adalah harga saham pada titik waktu tertentu. Pedagang akan sering menginginkan penawaran harga terkini untuk menganalisis saham dengan lebih baik dan menemukan pengaturan perdagangan yang layak.

18. Reli Harga

Reli harga adalah ketika harga saham naik dengan kecepatan yang terasa lebih cepat.

19. Sektor

Pasar saham terdiri dari saham perusahaan di industri dan ceruk yang berbeda. Kami menyebutnya sebagai sektor.

20. Capital Gain dan Capital Loss

Capital gain adalah istilah-itilah dalam saham yang berarti keuntungan yang diperoleh karena adanya kenaikan harga jual daripada harga beli suatu efek. Sedangkan jika perbedaan harga justru mengalami penurunan, maka berarti efek tersebut merugi atau disebut sebagai capital loss.

21. Bullish dan Bearish

Bullish merupakan kecenderungan harga saham untuk bergerak naik dalam periode tertentu. Sementra Bearish merupakan lawan kata bullish atau kecenderungan harga saham untuk mengalami penurunan.

22. Buyback

Buyback merupakan kegiatan membeli kembali saham-saham yang dimiliki publik oleh emiten atau perusahaan yang menerbitkan saham tersebut. Sehingga kepemilikan saham akan kembali ke tangan perusahaan.

23. Profit Taking

Yakni aksi pengambilan keuntungan oleh investor dengan cara menjual seluruh atau sebagian saham yang dimilikinya saat harganya sedang lebih tinggi daripada harga beli.

24. Cut Loss

Cut loss adalah upaya yang dilakukan investor untuk membatasi kerugian dengan cara menjual saham karena harga saham bergerak berlawanan atau terus menurun.

25. Stop Loss

Teknik memasang order yang dibaca otomatis oleh sistem saat posisi harga saham menyentuh level tertentu. Jadi, transaksi akan terjadi secara otomatis saat sebuah saham berada di kisaran harga yang sesuai dengan pengaturan yang dibuat.

26. Kustodian

Adalah pihak yang menjadi tempat untuk menyimpan dana, dividen, bunga, dan lain sebagainya dalam proses transaksi jual-beli saham.

27. Auto reject

Auto reject adalah penolakan secara umum oleh Jakarta Automated Trading System (JATS) terhadap penawaran jual atau permintaan beli efek karena melampaui batasan harga oleh bursa.

28. Suspend

Suspend merupakan penghentian seluruh perdagangan saham yang ditarik oleh JATS dalam kurun waktu tertentu.

29. Halting

Halting adalah penghentian perdagangan sementara seluruh perdagangan saham karena kenaikan atau penurunan harga yang signifikan tanpa informasi yang relevan.

30. Annual Report

Yakni laporan tahunan resmi mengenai keadaan keuangan emiten dalam jangka waktu satu tahun yang disampaikan kepada para pemegang saham. Laporan ini memuat Neraca Perusahaan, Laporan Laba/Rugi, dan Neraca Arus Kas.

31. Dividen

Bagian laba atau pendapatan perusahaan yang ditetapkan oleh direksi, dan disahkan oleh rapat pemegang saham untuk dibagikan kepada pemegang saham. Pembayarannya diatur berdasarkan ketentuan yang berlaku pada jenis saham yang ada.

32. Dividend Payout Ratio

Prosentase tertentu dari laba perusahaan yang dibayarkan sebagai dividen kas kepada pemegang saham.

33. Dividend Yield

Jumlah dividen tahunan dari suatu perusahaan yang dinyatakan dalam persentase dari harga pasar terakhir dari saham perusahaan tersebut.

kesimpulan

Mempelajari pasar saham cukup sederhana jika Anda mengikuti langkah-langkah yang benar dan mempelajari dasar-dasarnya terlebih dahulu.

Setelah Anda memahami istilah dalam pasar saham yang paling umum, membaca tentang pasar saham tidak akan lagi membuat Anda menggaruk-garuk kepala.

Anda akan dapat mencari informasi untuk mengembangkan strategi perdagangan dan kemudian menguji konsep perdagangan menggunakan platform perdagangan.


Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done