Zupertau: Ekonomi Manajerial
News Update
Loading...
Tampilkan postingan dengan label Ekonomi Manajerial. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ekonomi Manajerial. Tampilkan semua postingan

Kamis, 02 Desember 2021

Setrategi Harga Untuk Perusahaan Dengan Kekuatan Pasar

Setrategi Harga Untuk Perusahaan Dengan Kekuatan Pasar

Konten [Tampil]


Kita sepakat denagn keputusan penetapan harga yang dilakukan oleh perusahaan yang memiliki beberapa kekuatan pasar seperti: perusahaan monopoli, persaingan monopolistic, dal oligopoly. Seperti yang telah dalam bab sebelunya, perusahaan dalam persaingan sempurna tidak pengendalian atas kelebihan harga yang mereka bebankan terhadap produk mereka; harga ditentukan oleh kekuatan pasar. Dengan demikian, penentuan harga dalam persainagn sempurna adalh sederhana membebankan harga yang sama dengan perusahaan lainnya yang berbeda dalam pasar untuk produk yang mereka hasilkan.

Di sisi lain, perusahaan dengan kekuatan pasar memiliki beberapa pengaruh dalam penetapan harga. Oleh karena itu, sangat penting bagi manajer, untuk mempelajari beberapa strategi dasar terkait penetapan harga untuk memaksimalkan laba perusahaan. ini memberikan saran praktis yang dapat anda gunakan untuk mengimplementasikan strategi penetapan harga yang biasanya menggunakan informasi yang mudah dibaca dan tersedia untuk manajer.

Keputusan penetapan harga yang optimal akan bervariasi antar perusahaan tergantung pada struktur pasar yang mendasari industri dan instrumen yang tersedia. dengan demikian kita akan memulai dengan membahas strategi dasar terkait penetapan harga yang digunakan oleh perusahaan monopoli, persaingan, monopolistic, dan Oligopoli dalam penentuan harga yang memaksimalkan laba kita selanjutnya akan membahas strategi penetapan harga secara lebih mendalam yang memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan laba yang lebih besar.

A. STRATEGI DASAR TERKAIT PENETAPAN HARGA

Strategi dasar terkait penetapan harga yang secara umum dagunakan oleh perusahaan dengan kekuatan pasar. Menetapkan harga tunggal untuk seluruh pelanggan, misalnya saat penerimaan marginal sama dengan biaya marginal. Dimulai dengan meninjau ulang dasar ekonomi terkait strategi penetapan harga dan dapat dimplementasikan dalam monopoli, persaingan monopolistik. dan oligopoli Cournot.

 

Suatu Tinjauan Terkait Aturan Dasar untuk Memaksimalkan Laba 

Perusahaan dengan kekuatan pasar menghadapi kurva permintaan yang miring ke bawah untuk produk mereka, Hal tersebut berarti, dengan menetapkan harga tertinggi, perusahaan mengurangi sejumlah barang yang dapat dijual. Jadi, terdapat trade-off antara menjual banyak barang dengan harga yang rendah dan menjual sedikat barang dengan harga yang tinggi 

 

Aturan Penetapan Harga Secara Sederhana untuk Monopoli dan Persaingan Monopolistik 

Dalam bab sebelumnya, dalam situasi saat manajer mempunyai perkiraan tentang fungsi permintaan dan fungsi biaya untuk produk perusahaan, penghitungan terkait harga yang memaksimalkan laba dapat dilakukan secara langsung. 


Meskipun perusahaan berskala kecil dapat memperoleh beberapa informasi tentang permintaan dan biaya dari informasi yang tersedia secara publik. Hal yang terpenting adalah menunjukkan bagaimana informasi tersebut dapat digunakan untuk membuat keputusan penetapan harga. Kuncinya adalah dengan mengingat hubungan antara elastisitas permintaan untuk produk perusahaan dan penerimaan marginal. Hubungan tersebut diringkas dengan rumus sebagai berikut. 


Rumus: Peneriman Marginal untuk Perusahaan dengan Kekauatan Pasar. Penerimaan marginal untuk perusahaan dengan kekuatan pasar dituliskan sebagai berikut.

MR= P[1+𝐸𝐹]

𝐸𝐹

Yang mana, E, adalah elastisitas harga permintaan untuk produk perusahaan dan P merupakan harga yang ditetapkan. 

Prinsip 

Markup yang Memaksimalkan Laba untuk Monopoli dan Persaingan Monopolistik Harga yang memaksimalkan laba adalah 


P = [ 𝐸𝐹 ] MC

1+𝐸𝐹

Yang mana, E adalah elastisitas harga permintaan untuk produk perusahaan dan MC adalah biaya marginal perusahaan. Bagian yang terdapat dalam tanda kurung merupakan faktor markup yang optimal.

Seorang manajer harus mengingat dua hal penting tentang aturan penetapan harga Pertama, semakin elastis permintaan untuk produk perusahaan. semakin rendah markup yang memaksimalkan laba. 

 

Aturan penetapan harga secara sederhana untuk oligopoli Cournot

Ingat bahwa Oligopoli cornet terhadap beberapa perusahaan dalam pasar yang melayani kebanyakan konsumen perusahaan menghasilkan produk yang berbeda maupun produk yang homogen dan setiap perusahaan percaya pesaing akan menjaga keluarannya tetap konstan jika perusahaan mengubah keluarannya yang dihasilkan.

 

Seorang manajer perusahaan di Oligopoli Oligopoli kornet produksi saat penerimaan Marginal sama dengan biaya Marginal kita juga mempelajari bagaimana menghitung harga dan jumlah yang memaksimalkan laba Berdasarkan informasi tentang kurva permintaan dan kurva biaya ingat bahwa prosedur ini mensyaratkan informasi yang sempurna tentang permintaan dan biaya yang dari seluruh perusahaan yang ada dalam industri dan dihadapkan pada fakta bahwa penerimaan marginal dari pelaku Oligopoli kornet tergantung pada keluaran yang dihasilkan oleh seluruh perusahaan yang berada di pasar akhirnya solusinya adalah berdasarkan pada perpotongan dari fungsi reaksi.

 

B. STRATEGI UNTUK MENGHASILKAN LABA YANG LEBIH BESAR 

Analisis dalam sesi sebelumnya megilustrasikan bagaimana seorang manajer dapat mengimplementasikan aturan yang familiar, yaitu MR = MC untuk menetapkan harga yang memaksimalkan laba. Dengan demikian fungsi permintaan dengan fungsi biaya yang di tentukanmisalnya harga dapat dihitung secara langsung. 

    

Dalam beberapa pasar, manajer dapat menigkatkan laba diatas yang dapat dihasilkanya hanya dengan menetapkan harga tunggal per unit untuk seluruh konsumen.

 

Mengambil surplus dari konsumen

Surplus konsumen (Consumer Surplus) adalah ukuran ekonomi dari manfaat konsumen.Surplus konsumen terjadi ketika harga yang dibayar konsumen untuk suatu produk atau jasa kurang dari harga yang bersedia mereka bayarkan. Ini adalah ukuran dari manfaat tambahan yang diterima konsumen karena mereka membayar lebih sedikit untuk sesuatu daripada yang bersedia mereka bayar. Consumer Surplus terjadi ketika konsumen bersedia membayar lebih untuk produk tertentu daripada harga pasar saat ini.

 

Konsep Consumer Surplus dikembangkan untuk mengukur manfaat sosial dari barang publik seperti jalan raya nasional, kanal, dan jembatan. Ini telah menjadi alat penting di bidang ekonomi kesejahteraan dan perumusan kebijakan perpajakan oleh pemerintah.


Surplus konsumen didasarkan pada teori ekonomi utilitas marjinal, yang merupakan kepuasan tambahan yang diperoleh konsumen dari satu unit barang atau jasa lagi. Kegunaan suatu barang atau jasa bervariasi dari individu ke individu berdasarkan preferensi pribadi mereka.

 

Diskriminasi Harga

Diskriminasi harga adalah penentuan harga yang berbeda – beda, pada kuantitas yang berbeda pada sebuah produk, pada waktu yang berbeda untuk setiap pelanggan yang berbeda, atau pasar yang berbeda tetapi bukan berdasarkan perbedaan biaya. Contohnya perusahaan telepon biasanya menerapkan tarif tertentu per panggilan untuk sejumlah panggilan tertentu dan tarif yang lebih murah bagi sekumpulan panggilan berikutnya,

 

Penetapan Harga Dua Bagian

Yaitu strategi penetapan harga dimana konsumen dikenakan biaya tetap terkait hak untukmembeli produk, ditambah biaya per unit untuk setiap unit yang dibeli. Penetapan hargadua bagian ini juga memungkinkan perusahaan untuk mengambil seluruh surpluskonsumen dari konsumen. Prinsip : Suatu perusahaan dapat meningkatkan laba dengan menerapkan penetapanharga dua bagian : menetapkan harga per-unit yang besarnya sama dengan biayamarginal, ditambah biaya tetap yang besarnya sama dengan surplus konsumen yangditerima setia.

 

Block Princing

Cara lainnya yang dapat dilakukan perusahaan dengan kekuatan pasar untuk meningkatkan laba adalah dengan menerapkan block pricing. Jika Anda membeli tisu toilet dalam kemasan yang terdiri atas empat gulungan atau satu kaleng minuman bersoda dalam enam pak, Anda telah memiliki pengalaman secara langsung terkait block pricing.

 

Commodity Bundling

Strategi lainnya yang dapat digunakan manajer untuk meningkatkan laba adalah commodity bundling. Commodity bundling mengacu pada praktik menjual dua atau lebih produk secara bersama dan menjualnya dalam satu "harga paket". Misalnya, biro perjalanan biasanya menjual "paket penawaran" yang mencakup tiket pesawat, hotel, dan makanan dalam satu harga paket dibandingkan menetapkan harga untuk masing-masing komponen liburan secara terpisah. Perusahaan komputer menjual komputer, monitor, dan perangkat lunak serta menjualnya dalam harga paket. Kebanyakan diler mobil menjual secara bersamaan beberapa pilihan seperti AC. power steering, serta transmisi otomatis dan menjualnya dalam "harga pake khusus Mari kita lihat bagaimana praktik ini dapat meningkatkan laba.

 

Strategi Penetapan Harga Untuk Struktur Biaya Dan Permintaan Khusus


Peak-load pricing

Peak-load pricing yaitu strategi penerapan harga dimana harga yang lebih tinggi ditetapkan selama jam-jam sibuk daripada selama jam-jam sedang tidak sibuk. Prinsip strategi penetapan harga ini yaitu saat permintaan lebih tinggi pada beberapa waktu dalam suatu hari dibandingkan beberapa waktu lainnya, perusahaan dapat meningkatkan laba melalui strategi ini. Dimana dengan menetapkan harga yang lebih tinggi selama waktu puncak daripada yang ditetapkan selama bukan waktu puncak.

 

Penetapan harga beban puncak semacam ini dapat digunakan ketika jumlah barang dan jasa yang disediakan oleh perusahaan sangat terbatas, dan ada perubahan permintaan pembeli di masa mendatang. Misalnya, meskipun perusahaan telepon sering menganggur pada akhir pekan dan malam hari, namun telah menggunakan kapasitas selama jam sibuk untuk melayani 97% penggunanya.

 

Melalui penetapan harga beban puncak ini, perusahaan dapat menaikkan harga listrik menjadi lebih tinggi dari biaya rata-rata selama periode permintaan tinggi dan mengurangi biaya variabel di luar periode puncak. Tarif rendah yang dikenakan selama jam/hari di luar jam sibuk dapat meningkatkan pendapatan dengan menarik langganan yang lebih jarang menggunakan ponsel.Perusahaan telepon sering menggunakan harga beban puncak untuk menentukan tarif panggilan langsung jarak jauh.

 

Subsidi – silang

Subsidi silang merupakan sebuah strategi penetapan harga yang mana laba yang diperoleh dari penjualan suatu produk digunakan untuk mensubsidi penjualan dari produk terkait. Prinsip dari metode ini yaitu saat permintaan untuk kedua produk yang dihasilkan oleh perusahaan saling terkait melalui biaya atau permintaan, perusahaan dapat meningkatkan laba dengan menerapkan subsidi silang atau menjual suatu produk tepat berada atau dibawah biayanya dan produk lainnya dijual di atas biayanya.


Transfer Pricing

Transfer pricing yang optimal-harga internal dimana divisi hulu harus menjual masukan kedivisi hilir perusahaan untuk memaksimalkan laba keseluruhan dari perusahaan. Transfer pricing merupakan hal yang penting karena sebagian besar manajemen divisi menetapkan insentif untuk memaksimalkan laba divisi mereka sendiri. Jika pemilik perusahaan tidak mengatur transfer pricing yang optimal, namun membiarkan manajer dibisi mengatur harga masukan yang diproduksi secara internal sehingga memaksimalkan laba dari divisi mereka, hasilnya kemungkinan akan menurunkan keseluruhan laba bagi perusahaan.  

 

Untuk menghindari masalah gardin ganda, transfer pricing harus ditentukan sehingga memaksimalkan nilai keseluruhan perusahaan daripada laba dari divisi hulu. Untuk melihat bagaimana hal ini dapat dicapai, misalkan divisi hilir membutuhan satu unit masukan (satu mesin), misalnya untuk memproduksi satu unit keluaran akhir (satu mobil). Asumsikan bahwa divisi hilir memiliki biaya marginal untuk perakitan keluaran akhir, yang dilambangkan sebagai MCd , yang merupakan tambahan biaya untuk memperoleh masukan dari divisi hulu. Dalam hal ini, laba secara keseluruhan bagi perusahaan adalah maksimal saat divisi hulu menghasilkan mesin sehingga biaya marginal, MCd, sama dengan penerimaan marginal bersih dari divisi hilir (NMRd). 

 

NMRd  = MRdMCd = MCd

 

Masukan ini dapat dikonversi menjadi unit keluaran lainnya dan dijual untuk menghasilkan pendapatan tambahan sebesar MRd dipasar produk akhir hanya setelah divisi hilir mengeluarkan dana tambahan sebesar MCd untuk mengkonversi masukan menjadi keluaran akhir. Manfaat marginal yang sebenarnya bagi perusahaan terkait memproduksi unit lainnya dari masukan adalah NMRd. mengaturnya sehingga dengan biaya marginal dari memproduksi masukan akan memaksimalkan laba perusahaan secara keseluruhan. 


Karena divisi hulu sekarang harus menjual masukan secara internal pada harga yang tetap sebesar PT per unit, maka divisi hulu bertindak seperti perusahaan dalam persaingan sempurna dan memaksimalkan laba dengan berproduksi saat harga sama dengan biaya marginal PT = MCd. karena satu unit masukan diperlukan untuk setiap keluaran, biaya marginal divisi hilir memaksimalkan laba divisinya dengan berproduksi saat penerimaan marginal sama dengan biaya marginal. MRd = MCd + PT. Karena PT = MCd , Kita dapat menulis ulang persamaan tersebut sebagai MRdMCd = MCU2 yang sama persis dengan kondisi untuk memaksimalkan laba perusahaan secara keseluruhan. 


Transfer pricing yang optimal diatur sehingga pendapatan bersih marginal perusahaan dari memproduksi mesin sama dengan biaya marginal divisi hulu dalam memproduksi mesin. 

 

Strategi Penetapan Harga Dipasar Dengan Persaingan Harga Yang Intens


Price Matching

suatu strategi dimana perusahaan mengiklankan harga dan menjanjikan untuk menyesuaikan harganya dengan harga terendah yang ditawarkan oleh pesaing. suatu strategi dimana perusahaan mengiklankan harga dan menjanjikan untuk menyesuaikan harganya dengan harga terendah yang ditawarkan oleh pesaing, periklanan strategi price matching titik perusahaan yang menggunakan strategi price matching mengiklankan suatu harga yang dijanjikan untuk menyesuaikan harga terhadap setiap harga terendah yang ditawarkan oleh pesaing untuk menggambarkan bagaimana strategi yang tersebut dapat meningkatkan laba maksimal perusahaan di pasar memainkan one shot Bertrand procing game. meskipun demikian, selain iklankan suatu harga, perusahaan mengiklankan komitmennya untuk menyesuaikan harganya dengan harga terendah yang ditemukan di pasar. 

 

Mendorong Loyalitas Terhadap Merek

Pelanggan yang loyal terhadap merek akan terus membeli produk perusahaan bahkan jika perusahaan lain menawarkan harga yang (sedikit) lebih baik. Dengan mendorong loyalitas terhadap merek, perusahaan mengurangi jumlah konsumen yang akan “beralih” ke perusahaan lain jika perusahaan pesaing melakukan pemotongan harga. 


Perusahaan dapat menggunakan beberapa metode untuk mendorong loyalitas terhadap merek. Salah satu metode yang paling umum adalah terlibat dalam kampanye iklan yang mempromosikan bahwa produk perusahaan lebih baik daripada produk pesaing. 


Penetapan Harga Secara Acak 

Penetapan harga secara acak adalah strategi penetapan harga yang mana perusahaan dengan sengaja menetapkan harganya secara beragam sebagai upaya untuk “menyembunyikan” informasi harga dari konsumen dan pesaing. Strategi tersebut dapat menguntungkan perusahaan berdasarkan dua alasan. Pertama, saat perusahaan mengadopsi strategi penetapan harga secara acak, konsumen tidak bisa belajar dari pengalaman terkait kapan perusahaan menetapkan harga terendah di pasar. Keuntungan kedua dari penetapan harga secara acak adalah mengurangi kemampuan perusahaan pesaing untuk melakukan pemotongan terhadap harga yang ditetapkan perusahaan.

Minggu, 14 November 2021

Model Oligopoli Dasar - Ekonomi Manajerial

Model Oligopoli Dasar - Ekonomi Manajerial

Konten [Tampil]


Sampai sekarang, analisis tentang pasar belum mempertimbangkan dampak dari perilkau setrategis dalam pengambilan keputusan manajer. Pada satu eksterm, kita menguji maksimalisasi laba di pasar persaingan sempurna dan persaingan monopolistic. Dalam jenis pasar tersebut, banyak perusahaan bersaing satu sama lain sehingga tidak ada perusahaan individu yang memiliki efek pada perusahaan lain di pasar. Pada titik ekstim yang lain, kita menguji maksimal laba pada pasar monopoli. Dalam hal ini, hanya ada satu perusahaan di pasar sehingga interaksi setrategis antar perusahaan tidak relevan.

Bab ini merupakan yang pertama dari dua bab yang akan mengkaji keputusan manajerial di pasar oligopoly. Di sini, kita berfokus pada keputusan dasar keluaran dan harga dalam empat tipe oligopoly: sweezy, cournet, stackejbers, dan Bertrand. Dalam bab berikutnya mengembangkan kerangka yang lebih umuum, untuk menganalisis keputusan lain, seperti iklan, penelitian dan pengembangan, masukan perusahaan dalam industry, dan sebaginya.

A. KONDISI OLIGOPOLI

Oligopoli (oligopoly) mengacu pada situasi dimana hanya terdapat sedikit perusahaan besar dalam suatu industri. Tidak ada angka pasti jumlah perusahaan yang diperlukan untuk oligopoli, tetapi jumlah tersebut biasanya antara 2 dan 10. Produk yang ditawarkan perusahaan dapat berupa produk yang identik (seperti dalam pasar persaingan sempurna) atau berbeda (seperti dalam pasar persaingan monopolistik). Oligopoli yang hanya terdiri atas dua perusahaan disebut duopoli.

Dari sudut pandang manajer, sebuah perusahaan yang beroperasi dalam oligopoli adalah yang paling sulit untuk dikelola. Alasan utamanya adalah bahwa ada beberapa perusahaan di pasar oligopoli dan manajer harus mempertimbangkan kemungkinan dampak dari keputusannya pada keputusan perusahaan lain dalam industri. Selain itu, tindakan perusahaan lain akan memiliki dampak pada keputusan optimal manajer. Perlu dicatat bahwa karena kompleksitas oligopoli, tidak ada model tunggal yang relevan untuk semua oligopoly.

B. PERAN KEYAKINAN DAN INTEGRASI STRATEGI

Figur 9-1 Permintaan sebuah perusahaan tergantung pada tindakan pesaing.

Sebagai titik acuan, misalkan perusahaan awalnya berada di titik B pada Figur 9-1 mengenakan harga P_0. Kurva permintaan D_1, didasarkan pada asumsi bahwa saingan juga akan mengubah harga, sementara D_2, didasarkan pada asumsi bahwa mereka tidak akan mengubah harga. Perhatikan bahwa permintaan lebih inelastis ketika saingan juga mengubah harga daripada ketika saingan tidak mengubah harga. Alasan untuk ini sederhana. Untuk penurunan harga yang diberikan. perusahaan akan menjual lebih banyak jika saingan tidak memotong harga mereka (D_2) daripada jika mereka menurunkan harga mereka (D_1). Akibatnya, penurunan harga meningkatkan kuantitas yang diminta hanya sedikit ketika saingan menanggapi dengan menurunkan harga mereka. Demikian pula, untuk kenaikan harga yang diberikan, perusahaan akan menjual lebih banyak ketika saingan juga menaikkan harga mereka (D_1) daripada ketika mereka mempertahankan harga yang ada (D_2).

C. MAKSIMAL LABA DALAM EMPAT KONDISI OLIGOPOLI

Oligopoli Sweezy

Suatu industri ditandai sebagai Oligopoli  Sweezy jika : 
  1. Ada beberapa perusahaan di pasar yang melayani banyak konsumen.
  2. Perusahaan menghasilkan produk yang terdiferensiasi.
  3. Setiap perusahaan percaya saingan akan memotong harga mereka sebagai respons terhadap penurunan harga tetapi tidak akan menaikkan harga mereka dalam menanggapi kenaikan harga.
  4. Ada hambatan masuk ke dalam industri.
Implikasi penting dari model Oligopoli Sweezy adalah bahwa akan ada rentang (CE) yang mana perubahan biaya marginal tidak memengaruhi tingkat keluaran yang memaksimalkan laba. Hal ini berbeda dengan perusahaan persaingan sempurna, persaingan monopolistik, dan monopoli yang semuanya meningkatkan keluaran ketika biaya marginal menurun. 

Oligopoli Cournot

Secara formal, suatu industri merupakan Oligopoli Cournot jika : 
  1. Ada beberapa perusahaan di pasar yang melayani banyak konsumen
  2. Perusahaan menghasilkan produk baik terdiferensiasi maupun homogen
  3. Setiap perusahaan percaya saingan akan mempertahankan keluaran mereka tetap konstan jika ada perubahan pada keluaran
  4. Ada hambatan masuk ke dalam industri
Berbeda dengan model Oligopoli Sweezy, Model Cournot relevan untuk pengambilan keputusan ketika manajer membuat keputusan keluaran dan percaya bahwa keputusan mereka tidak memengaruhi keputusan keluaran perusahaan saingan. Selain itu model Cournot berlaku untuk situasi baik untuk produk identik maupun berbeda. 

Fungsi Reaksi dan Ekuilibrium

Fungsi Reaksi dan Keseimbangan Sebuah fungsi yang mendefinisikan tingkat keluaran yang memaksimalkna laba bagi perusahaan untuk tingkat keluaran tertentu perusahaan lain. Untuk menentukan tingkat keluaran yang optimal, perusahaan satu menyamkan penerimaan marginal dengan biaya marginal. Secara khusus, semakin besar keluaran perusahaan dua, semakin besar harga pasar dan dengan demikian lebih rendah penerimaan marginal perusahaan satu. Ini berati bahwa keluaran yang memaksimalkan laba untuk perusahaan satu tergantung pada tingkat keluaran perusahaan dua keluaran yang lebih besar oleh perusahaan dua mengarah kekeluaran yang memaksimalkan laba yang lebih rendah untuk perusaaan satu. Hubungan antara keluaran tertentu dari perusahaan satu dan perusahaan dua ini disebut fungsi respons atau reaksi terbalik.

Fungsi respons – terbalik, juga disebut fungsi reaksi, ( best respounse ( or reaction )funtion ), mendefinisikan tingkat keluaran yang memaksimalkan laba untuk sebuah perusahaan untuk tingkat keluaran tertentu dari perusahaan lain. Secara formal, tingkat keluaran yang memaksimalkan laba untuk perusahaan satu ketika perusahaan dua memproduksi unit keluaran Q2 adalah

Q1 = r1 ( Q2 )

Demikian pula, tingkat keluaran yang memaksimalkan laba untuk perusahaan dua ketika perusahaan satu memproduksi unit keluaran Q1 adalah.

Q2 = r2 ( Q1 )

Fungsi reaksi cournot ( repons terbalik ) untuk duopoli diilustrasikan dalam figur 9 -3 yang man keluaran perusahaan satu diukur pada sumbu horizontal dan keluaran perusahaan 2 diukur pada sumbu vertikal.

Kurva Isoprofit.

Suatu fungsi yang mendefinisikan kombinasi keluaran semua perusahaan yang menghasikan tingkat laba yang sama. 

Alat dasar yang digunakan untuk meringkas laba suatu perusahaan di oligopoli adalah kurva isoprofit yang mendefinisikankombinasi keluaran dari semua perusahaan yang menghasilkan tingkat laba yang sama.

Figur 9-4 menyjikan fungsi reaksi untuk perusahaan 1 ( r1 ),bersama dengan kurva isoprofit. Empat aspek figur 9-4 yang penting untuk dipahami:

  1. Setiap titik pada kurva isoprofit menghasilkan tingkat laba yang sama di perusahaan 1. Misalnya, titik F, A, dan G semua terletak pada kurva isoprofit berlabel n; dengan demikian, setiap titik memiliki laba n, untuk perusahaan 1.
  2. Kurva isoprofit yang terletak lebih dekat dengan keluaran monopoli QM perusahaan 1 berhubungan dengan laba yang lebih tinggi bagi perusahaan itu. Misalnya, kurva isoprofit n, menyiratkan laba yang lebih tinggi daripada , dan n, menunjukkan laba 
  3. yang lebih tinggi daripada r,. Dengan kata lain, saat kita bergerak menuruni fungsi reaksi perusahaan 1 dari titik A ke titik C, laba perusahaan 1 meningkat. 3. Kurva isoprofit untuk perusahaan 1 mencapai puncaknya ketika memotong fungsi reaksi perusahaan 1. Contohnya, puncak kurva isoprofit n, adalah titik A, di mana kurva memotong r; puncak n, adalah titik B, di mana kurva memotong r1, dan seterusnya. 
  4. Kurva isoprofit tidak berpotongan satu sama lain.

Perubahan biaya marginal

alasan adanya perbedaan antara analisis oligopoly Cournot dan analisis oligopoly Sweezy adalah perbedaan dalam cara sebuah perusahaan memperkirakan bagaimana perusahaan lain akan merespons perubahan keputusan. Perbedaan ini menyebabkan perbedaan dalam cara seorang manajer harus menanggapi pengurangan biaya marginal perusahaan secara optimal. Jika manajer percaya perusahaa lain akan mengikuti penurunan harga tetapi tidak kenaikan harga, model Sweezy berlaku. Dalam hal ini, bahwa hal tersebut mungkin optimal untuk terus meghasilkan tingkat keluaran yang sama bahkan jika biaya marginal menurun. 

Kolusi

setiap kali pasar didominasi oleh hanya beberapa perusahaan, perusahaan bisa mendapatkan laba dengan mengorbankan konsumen dengan “sepakat” untuk membatasi produksi atau, dengan kata lain, untuk mengenakan harga yang lebih tinggi. Tindakan oleh perusahaan-perusahaan dikenal sebagai kolusi.

  WAWASAN BISNIS 9-1

Anggota OPEC Curang

Organisasi Negara - Negara Pengekspor Minyak Bumi ( OPEC ) secara rutin bertemu untuk mengatur kuota produksi minyak oleh negara - negara anggotanya. Negara penghasil minyak utama dunia bersaing sebagai oligopoli Cournot yang memilih kuantitas minyak untuk dipasok ke pasar setiap hari. Kuota yang ditetapkan oleh anggota OPEC merupakan perjanjian kolusi yang dirancang untuk mengurangi produksi minyak global dan meningkatkan laba anggotanya yang menghasilkan keseimbangan kompetitif. Namun, seperti yang ditunjukkan pada Figur 9-10, masing - masing negara anggota memiliki insentif yang kuat untuk "curang" dengan menambah produksi, mengingat bahwa anggota lain mempertahankan tingkat produksi rendah yang disepakati.

Akibatnya, seharusnya tidak mengejutkan bahwa OPEC memiliki sejarah panjang kecurangan anggotanya pada perjanjian mereka dengan melebihi kuota mereka. Pada tahun 2010 , lonjakan permintaan global untuk minyak memberikan insentif yang lebih besar untuk curang, menghasilkan enam tahun "kelebihan" oleh negara-negara anggota relatif terhadap tingkat yang disepakati.

Sumber: G. Smith dan M. Habiby, "OPEC Cheating Most Since 2004 As $ 100 Oll Heralds More Supply”, Bloomberg.com, 13 Desember 2010

Oligopoli Stackelberg 

Model Stackelberg adalah model pengambilan keputusan strategis di mana perusahaan-perusahaan diasumsikan membuat keputusan secara berurutan. Model ini digunakan untuk menjelaskan perilaku pengambilan keputusan strategis di pasar oligopoli. Dikenal juga dengan istilah model perusahaan dominan (dominant firm model).

Dasar Teori Model Stackelberg
Model ini mengasumsikan ada satu perusahaan yang menjadi pemimpin pasar dan sisanya adalah pengikut. Pemimpin diasumsikan bertindak secara strategis, memilih strategi yang memperhitungkan reaksi yang diharapkan pengikut. Pengikut dianggap bertindak tidak strategis, bereaksi terhadap strategi pemimpin tetapi tidak mampu mengantisipasi reaksi pemimpin.

Oligopoli Bertrand

Model Bertrand merupakan suatu industri dimana terdapat beberapa perusahaan yangmelayani para pelanggan; perusahaan-perusahan tersebut menghasilkan produk yang samadengan marginal costyang konstan; semua perusahaan bersaing harga dan bereaksi optimalterhadap harga para pesaing; pelanggan memiliki informasi yang sempurna dan tidak adabiaya transaksi; namun terdapat hambatan untuk memasuki pasar. Oligopoli Bertrand tidak disukai manajer oleh karena model ini menghasilkan zero economicprofit. Namun, oligopoli ini disukai oleh pelanggan karena memberikan hasil yang samadengan pasar persaingan sempurna. 

D. MEMBANDINGKAN MODEL OLIGOPOLI

untuk melihat lebih jauh bagaimana setiap bentuk Oligopoli mempengaruhi perusahaan bandingkan model yang tercakup dalam bab ini dalam hal keluaran perusahaan individu harga di pasar dan laba perusahaan untuk melakukannya Kita akan menggunakan kondisi permintaan pasar dan biaya yang sama untuk Setiap perusahaan ketika memeriksa hasil untuk masing-masing model fungsi permintaan pasar invers yang akan kita gunakan adalah

p = 1.000 – (Q1 + Q2)

Jadi fungsi biaya setiap perusahaan adalah sama dan dirumuskan sebagai berikut.

C1(Q1) = 4Q1

Jika, biaya marginal dari setiap perusahaan empat.

Cournet 

Fungsi laba bagi perusahaan cournet individu dengan fungsi permintaan invres dan biaya sebelumnya, yaitu.

Fungsi reaksi perusahaan oligopoly cournet adalah

Stackelberg 

dengan fungsi permintaan dan biaya ini, keluaran dari pemimpin Stackelberg 

Pengikut pengambil tingkat keluaran seperti yang diberikan dan diperoduksi secara fungsinya:

Bertrand 

Keseimbangan Bertrand mudah dihitung. Ingat bahwa perusahaan yang terlibat dalam persaingan Bertrand akhirnya menetapkan harga yang sama dengan biaya marjinal. Oleh karena itu, dengan fungsi permintaan dan biaya terbalik yang diberikan, harga sama dengan biaya marjinal ($ 4) dan keuntungan nol untuk setiap perusahaan. Total output pasar adalah 996 unit. Mengingat perusahaan simetris, setiap perusahaan mendapat setengah dari pasar.

Kolusi 

Akhirnya, kita akan menentukan hasil kolusi, yang menghasilkan ketika perusahaan Pilih output untuk memaksimalkan total keuntungan industri. Ketika perusahaan berkolusi, total industri Output adalah tingkat monopoli, berdasarkan kurva permintaan terbalik pasar. Sejak Kurva permintaan invers pasar adalah.

Jadi penerimaan marginalnya adalah.


E. CONTESTABLE MARKET 

Contestable market adalah sebuah teori yang menyatakan bahwa meskipun dalam suatu industri hanya terdapat satu atau sedikit perusahaan, tetapi dapat terjadi persaingan sempurna apabila pendatang baru bebas masuk dan keluar dari pasar tanpa biaya apapun.

Pasar bisa dikatakan contestable market apabila :

  1. Semua produsen memiliki akses teknologi yang sama.
  2. Konsumen merespon dengan cepat terhadap perubahan harga.
  3. Perusahaan yang ada tidak dapat secara cepat merespon persaingan dengan menurunkan harga.
  4. Tidak ada biaya tertanam.

Jika keempat kondisi dipertahankan , maka perusahaan dominan (perusahaan di pasar) tidak memiliki kekuatan pasar atas konsumen, yaitu, harga ekuilibrium sesuai dengan biaya marjinal, dan keuntungan ekonomi perusahaan adalah nol. Ini benar bahkan jika hanya ada satu perusahaan di pasar. Alasannya adalah sebagai berikut, Jika perusahaan yang ada mengenakan biaya lebih dari yang mereka perlukan untuk membayar biaya tersebut, perusahaan baru dapat dengan cepat memasuki pasar dengan teknologi yang sama dan membebankan harga yang sedikit lebih rendah daripada perusahaan yang ada.

Teori contestable market ini muncul di pasar di mana ada beberapa perusahaan tetapi perusahaan lain dapat masuk dan keluar dengan bebas. Berbeda dengan pasar oligopoli, perusahaan membutuhkan biaya yang sangat besar dan membutuhkan teknologi yang padat modal dalam proses produksinya, sehingga efisiensi hanya dapat dicapai pada produksi skala besar. Dalam teori ini dijelaskan perusahaan yang dapat masuk dan keluar

Minggu, 07 November 2021

Mengelola Pasar Persaingan,Monopoli Dan Persaingan Monopolistik

Mengelola Pasar Persaingan,Monopoli Dan Persaingan Monopolistik

Konten [Tampil]

Mengelola Pasar Persaingan,Monopoli Dan Persaingan Monopolistik

pasar persaingan,monopoli serta persaingan monopolistik. Pasar persaingan yaitu dimana didalam terjadi sebuah transaksi antara penjual dan pembeli dalam bentuk penawaran dan permintaan produk.pasar persaingan monopolistik adalah suatu pasar yang dikembangkan karena adanya ketidak puasan dalam pasar model persaingan sempurna dan pasar monopoli atau sederhananya pasar persaingan monopolistik adalah kombinasi dari pasar persaingan monopoli dan pasar persaingan sempurna. 

pada pembahasan kita kali ini akan melihat apa saja faktor yang mempertimbangkan pasar persaingan sempurna dan persaingan monopolistik terjadi. Pasar persaingan tidak akan terjadi bila sistem yang ada didalamnya tidak diterapkan dengan benar.

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA 

Pasar persaingan sempurna adalah pasar yang di dalamnya terjadi transaksi antara penjual dan pembeli dalam bentuk penawaran dan permintaan produk. Yang membedakan dari pasar biasa ialah di dalam sistem ini, transaksi yang dilakukan tidak dipengaruhi oleh naik turunnya harga. 

Ciri – ciri pasar persaingan sempurna 

Tidak semua pasar bisa dikatakan sebagai pasar persaingan sempurna. Harus ada ciri-ciri tertentu yang terjadi di dalam ruang jual beli tersebut. Ini dia ciri-ciri atau tanda-tanda yang dimaksud: 
  1. Harus ada penjual dan pembeli yang jumlahnya banyak, Ciri-ciri yang pertama ialah harus ada penjual dan pembeli yang jumlahnya sama banyak. Dengan kondisi semacam ini tentu penjual tidak bisa memainkan harga, karena pasti pembeli mengetahui informasi tentang harga asli yang beredar di pasar tersebut. 
  2. Pedagang bebas menutup dan membuka usaha, Di dalam sistem pasar persaingan sempurna, pihak pedagang diberi kebebasan untuk menutup atau membuka usahanya. Jika sistem ini dirasa merugikan, maka silakan niaganya dihentikan maupun sebaliknya. 
  3. Barang yang dijual bersifat homogen, Agar tidak terjadi perbedaan harga dan kualitas barang, maka di struktur pasar ini, produk yang dijual harus setipe atau homogen. Sehingga, sekalipun pembeli membeli pada pedagang lain harga dan kualitasnya tetap sama. 
  4. Penjual dan pembeli mengetahui informasi  harga yang jelas, Ciri yang keempat adalah penjual dan pembeli harus mengetahui informasi terkait harga yang benar yang beredar di pasar tersebut. Ini juga berlaku ketika harga bergerak dengan cepat. 

Gambar (i) menjelaskan tentang permintaan yang dihadapi oleh suatu perusahaan dalam industri tersebut. Kurva permintaan (dd) berbentuk satu garis yang sejajar dengan sumbu datar dan tingkat harga yang dicapai sebesar Rp 3.000. 

Sedangkan, Gambar (ii) menunjukkan kepada kita semua terkait permintaan dan penawaran Fatas barang yang dihasilkan oleh perusahan-perusahaan dalam suatu pasar persaingan sempurna. Kita dapat melihatnya secara langsung, di mana harga pasar yang mencapai Rp 3.000, dan jumlah barang yang diperjualbelikan sebanyak 200.000 unit. 

Kurva dd ini bersifat elastis sempurna karena dua alasan. Pertama, hasil produksi perusahaan tersebut serupa (identical) dengan produksi perusahaan-perusahaan lain dalam industri itu. Dengan demikian, apabila perusahaan tersebut menaikkan harga hasil produksinya, maka tidak satu pun dari hasil produksinya akan terjual. Para konsumen akan membeli dari perusahaan lain. Alasan kedua, karena produksi perusahaan tersebut adalah sebagian kecil saja dari yang diperjualbelikan di pasar, perusahaan tersebut dapat menjual seluruh produksinya pada tingkat harga Rp 3.000. Sumbu datar dari gambar (i) menunjukkan bahwa produksi perusahaan itu jauh lebih kecil dari jumlah barang yang diperjualbelikan di pasar. Karena perusahaan itu dapat menjual semua hasil produksinya, maka tidak ada alasan bagi perusahaan tersebut untuk menurunkan harga penjualan barangnya (Sukirno, 1994: 234). 

Biaya jangka pendek dan keputusan keluaran (output) 

Biaya jangka pendek dan keputusan keluaran (output) adalah keputusan perusahaan untuk menentukan biaya yang akan di keluarkan dalam proses produksi di bab ini lebih di tekankan tentang teknis pada biaya produksi. 

Keputusan keluaran (output): penerimaan, biaya, dan pemaksimalan laba 

Keputusan keluaran (output) keputusan yang diambil suatu perusahaan untuk menghitung potensi, laba perusahaan, dengan menggabungkan analisis biaya informasi mengenai potensi  penerimaan dari penjualan. Bagaimana pun juga bila suatu perusahaan tidak mampu menjual keluaran (output) lebih mahal dari harga produksi maka perusahaan itu tidak akan bertahan lama, sebaliknya jika harga pasar lebih besar dari harga produksi maka perusahaan akan menambah jumlah keluaran (output). 

Penerimaan Total (TR) dan penerimaan marjinal (MR) 

Penerimaan total (TR)  adalah jumlah total yang di terima perusahaan dari penjualan produknya: Harga perunit dikalikan kuantitas keluaran (output) yang diputuskan untuk di produksi oleh perusahaan tersebut (P × q). 
Penerimaan marjinal (MR) adalah penerimaan tambahan yang diterima perusahaan ketika perusahaan itu menaikkan keluaran (output)nya sebesar satu unit tambahan. Dalam persaingan sempurna, P=MR 

Memaksimalkan Laba  

Beberapa cara yang dilakukan oleh perusahaan, yaitu : 

Yang pertama, yaitu bisa dengan menaikkan Penjualan / Omzet Perusahaan. Hal yang paling lumrah dilakukan oleh perusahaan untuk mencapai laba tertentu, yaitu dengan menaikkan omzet perusahaan. Dengan semakin banyaknya pesaing yang dimiliki oleh perusahaan, maka perlu melakukan analisa pasar. Analisa tersebut bisa dilakukan dengan melihat keinginan pasar,seperti menaikkan kualitas barang yang dijual ataupun menurunkan harga jual barang tersebut.
 
Yang kedua, perusahaan dapat mengurangi biaya-biaya yang terjadi. Identifikasi langkahlangkah yang dapat diambil untuk meminimalkan biaya langsung perusahaan, seperti mendapatan harga yang cocok dengan supplier, me-review kembali sistem dan proses bisnis perusahaan agar dapat meminimalkan keborosan yang mungkin terjadi, dan meningkatkan keamanan dan sistem kontrol perusahaan sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya pencurian. 

Yang ketiga, perusahaan harus memperhatikan tingkat perputaran persediaan. Perputaran persediaan ini perlu menjadi perhatian agar tidak ada persediaan yang terlalu lama di gudang. Persediaan yang terlalu lama di gudang akan menambah beban perusahaan di segi penyimpanan, maupun perawatan. Hal ini menyebabkan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan akan membengkak 

Yang keempat, mencoba untuk mengurangi pemborosan pada persediaan. Hal ini bisa berlaku pada perusahaan manufaktur dengan melakukan analisa apakah produksi yang dilakukan bisa di efisienkan dari segi penggunaan bahan baku. Selain itu, perencanaan produksi juga diperhatikan untuk meminimalkan kesalahan dalam produksi, karena kesalahan tersebut berujung pada waste yang dihasilkan akan tinggi dan berakibat pada kerugian yang ditimbulkan pada perusahaan. 

Yang terakhir, coba review kembali profit margin perusahaan. Perhitungan harga produk tersebut harus memiliki rumusan yang jelas agar penjualan yang dikeluarkan dapat menutupi biaya-biaya yang dikeluarkan dan memperoleh net profit margin sesuai yang ditetapkan. 
 

Meminimalkan Kerugian

Kerugian Operasional Jangka Pendek, jika perusahaan memproduksi keluaran Q*, yang mana Pe = MC, akan menyebabkan kerugian sebesar daerah yang diarsir. Namun, karena harga melebihi biaya variabel rata-rata, setiap unit yang dijual menghasilkan lebih banyak penerimaan dari biaya perunit masukan variabel. Dengan demikian, perusahaan harus terus berproduksi dalam jangka waktu pendek mskipun akan menimbulkan kerugian.  


Oleh karena itu, perusahaan tidak akan mendapatkan laba ekonomi nol jika ditutup tapi justru mendapati kerugian yang sama dengan biaya tetap. Karena harga  difigur 8-4 melebihi biaya variabel rata-rata produksi Q* Unit keluaran, perusahaan mendapatkan uang melebihi biaya variabel produksi unit-unit ini dengan demikian memberikan kontribusi terhadap pembayaran perusahaan dari biaya tetap.  

Keputusn untuk menutup, Jika perusahaan memproduksi Q*, yang mana Pe = MC dikisaran peningkatan biaya marginal, akan mengalami kerugian sama dengan jumlah dari dua persegi Panjang yang diarsir pada pada figure 8-5. Dengan kata lain, untuk setiap unit yang terjual, perusahaan akan kehilangan.  

ATC(Q*) – Pe
  
Ketika kerugian perunit dikalikan dengan Q, hasil laba negative sesuai dengan jumlah dari dua persegi Panjang yang diarsir pada figure 8-5.
  
Dalam hal ini, kerugian akan sama dengan biaya tetapnya, yaitu biaya yang harus dibayar bahkan jika tidak ada keluaran yang dihasilkan. Secara geometris, biaya tetap diwakili oleh persegi Panjang atas pada figur 8-5, karena persegi ini.
 
[ATC(Q*) – AVC(Q*)]Q* 

Adalah sama dengan biaya tetap. Dengan  demikian ketika harga kurang dari biaya variabel rata-rata produksi, perusahaan akan mengalami merugi lebih sedikit jika menghentikan operasi (dan memproduksi nol unit) daripada jika memproduksi Q* unit.  

Prinsip Keputusan Keluaran Jangka Pendek dalam Persaingan Sempurna: untuk memaksimalkan laba jangka pendek, perusahaan persaingan sempurna sebaiknya memproduksi dalam kisaran peningkatan biaya marginal yang mana P = MC, dengan ketentuan P≥AVC. Jika P≤AVC, perusahaan harus menutup pabriknya untuk meminimalkan kerugian.  

Kurva Penawaran Perusahaan dan Industri Jangka Pendek

ketika harga diberikan oleh P0, perusahan memproduksi unit keluaran Q0 (titik yang mana P = MC di kisaran kenaikan biaya marginal). Ketika harga P1, perusahaan memproduksi Q1 keluaran. Untuk harga antara P0 dan P1, keluaran ditentukan oleh perpotongan harga dari biaya marginal.  

Ketika harga turun dibawah kurva AVC, perusahaan memproduksi nol unit karena harga tidak akan menutup biaya variabel produksi. Untuk menentukan banyak perusahaan persaingan sempurna akan berproduksi pada harga masing-masing.  

Prinsip kurva penawaran perusahan jangka pendek, kurva jangka pendek untuk perusahaan persaingan sempurna adalah kurva biaya marginal yang berada diatas titik minuman kurva AVC.  


keputusan Jangka Pendek

jika perusahaan memperoleh laba ekonomi jangka pendek, dalam jangka Panjang perusahaan tambahan akan memasuki industry dalam upaya untuk meraup laba. Karena lebih banyak perusahaan memasuki industry, kurva penawaran industry semakin bergeser kekanan.


Jika perusahaan diindustri persaingan sempurna mempertahankan kerugian jangka pendek, dalam jangka Panjang mereka akan keluar dari industry karena mereka tidak akan dapat menutupi biaya peluang mereka. Pada harga Pe, penerimaan seetiap perusahaan hanya cukup untuk menutupi biaya rata-rata produksi (AC digunakan dalam jangka Panjang tidak ada perbedaan antara biaya tetap dan variabel), dan laba ekonomi adalah nol. Jika laba ekonomi positif, aka nada perusahaan yang masuk dan harga pasar akan jatuh sampai kurva permintaan untuk produk sebuah perusahaan individu hanya bersinggungan dengan kurva AC. Jika laba ekonomi negative, maka ada perusahaan yang keluar, harga pasar meningkat hingga kurva permintaan perusahaan itu bersinggungan dengan kurva AC.  

Prinsip Keseimbangan Persaingan Jangka Panjang:  

Dalam jangka Panjang, perusahaan persaingan sempurna menghasilkan tingkat keluaran berikut:  

1) P = MC 

2) P = minimum AC 

 

MONOPOLI 

Monopoli adalah seseorang atau lembaga yang menguasai penawaran pasar. Pada pasar monopoli, tidak terdapat barang lain yang sejenis dan tidak ada pesaing bagi sebuah perusahaan. Penjual pada pasar monopoli disebut monopolis yang merupakan pihak tunggal. Monopolis mempunyai kekuasaan dan menguasai pasar untuk menentukan harga. Pedagang monopolis tidak mengkhawatirkan persaingan. 

Kekuatan monopoli 

Kekuatan monopoli (monopoly power) merujuk pada kemampuan perusahaan untuk mempengaruhi harga pasar. Itu lemah ketika pasar terdiri dari banyak pemain dan produk relatif homogen. Kekuatan pasar lebih tinggi ketika perusahaan beroperasi di bawah oligopoli, di mana pasar hanya terdiri dari beberapa perusahaan. Dan, perusahaan memiliki kekuatan pasar absolut jika hanya satu-satunya produsen di pasar (monopoli). 

Faktor yang mempengaruhi kekuatan monopoli : 

  1. Hambatan masuk pasar  : Semakin tinggi hambatan masuk, semakin tinggi peluang perusahaan untuk memperoleh dan mempertahankan kekuatan monopoli. Pendatang baru membawa kapasitas baru ke pasar dan menambah pilihan bagi konsumen. Jika perusahaan yang ada saat ini menetapkan harga lebih tinggi daripada harga ekuilibrium, pendatang baru mungkin akan menawarkan di harga ekuilibrium sehingga mendorong lebih banyak pembelian.  
  2. Jumlah pesaing : Semakin sedikit pemain, semakin besar kekuatan monopoli. Seperti yang saya jelaskan sebelumnya, kekuatan pasar di persaingan sempurna adalah nol dan itu akan meningkat ketika pasar mengarah pada monopoli. Selain itu, jika jumlah pemain sedikit, mereka mudah untuk berkolusi dalam menetapkan harga.  
  3. Diferensiasi produk : Diferensiasi meningkatkan kemampuan perusahaan untuk menetapkan harga jual. Sebaliknya, ketika menghasilkan produk yang homogen (produk massal), kekuatan atas harga jual menurun. Jika perusahaan menetapkan harga lebih tinggi daripada pemain lainnya, konsumen akan beralih ke produk yang lebih murah. Singkat cerita, diferensiasi meningkatkan biaya peralihan konsumen.  

Sumber kekuatan monopoli 

Ada empat sumber utama kekuatan monopoli. Satu atau lebih dari sumber-sumber ini menyebabkan hambatan masuk (barrier to entry) yang mencegah perusahaan lain masuk ke pasar untuk bersaing dengan perusahaan monopoli 

1) Skala ekonomi  

Sumber pertama kekuatan monopoli adalah sifat teknologi. Pertama, penting untuk mengingat beberapa terminologi penting. Skala ekonomis ada setiap kali biaya ratarata jangka panjang menurun seiring keluaran meningkat. Skala non-ekonomis ada setiap kali biaya rata-rata jangka panjang meningkat seiringkeluaran meningkat. Untuk banyak teknologi, terdapat berbagai kisaran dimana terdapat skala ekonomis dan kisaran dimana terdapat skala non-ekonomis. Skala non-ekonomis ada setiap kali biaya rata-rata jangka panjang meningkat seiring keluaran meningkat 

2) Economies of scope  

Mengingat bahwa economies of scopeada apabila total biaya produksi dua produk dalam perusahaan yang sama lebih rendah daripada ketika produk-produk tersebut dihasilkan oleh perusahaan yang terpisah. Dengan adanya economies of scope, produksi yang efisien mengharuskan suatu perusahaan memproduksi beberapa produk bersama-sama. Sementara perusahaan multiproduk tidak selalu memiliki kekuatan pasar lebih dari perusahaan yang memproduksi satu produk, economies of scope cenderung mendorongperusahaan yang lebih besar 

3) Cost Complementarity 

Cost complementarity ada pada fungsi biaya multiproduk ketika biaya marginal untuk memproduksi satu keluaran berkurang ketika keluaran dari produk lainmeningkat; yaitu ketika peningkatan keluaran produk 2 menurunkan biaya marginal produk keluaran 1. Perusahaan multiproduk yang menikmati cost complementarities cenderung memiliki biaya marginal lebih rendah dari padaperusahaan yang memproduksi satu produk. Hal ini memberikan perusahaan multiproduk keuntungan biaya atas perusahaan produk tunggal. 

Paten dan Hambatan Hukum Lainnya  

Asal kekuatan monopoli yang baru saja dijelaskan merupakan sifat teknologi . pada beberapa masalah , pemerintah dapat memberikan hak monopoli pada individu atau perusahaan . misalnya , sebuah kota dapat mencegah perusahaan utilitas lain bersaing melawan perusahaan utilitas lokal contoh lain merupakan potensi kekuatan monopoli yg dihasilkan oleh sistem paten 

Sistem paten memberikan hak eksklusif bagi penemu produk baru untuk menjual produk selama periode waktu tertentu. Alasan di balik pemberian kekuatan monopoli untuk penemu baru ini didasarkan pada argumen berikut : Penemuan memakan waktu bertahun - tahun dan sejumlah besar uang untuk mengembangkan  

Penting untuk menekankan bahwa paten jarang menyebabkan monopoli mutlak karena pesaing sering kali cepat untuk mengembangkan produk serupa atau teknologi untuk mendapatkan bagian dari tindakan tersebut . Selain itu , beberapa perusahaan melakukan berbagai jalur R&D masing - masing guna memperoleh paten untuk produk pengganti produk yang dipatenkan lainnya .  

Memaksimalkan laba 

Penerimaan marginal 

Rumus penerimaan marginal perusahaan monopoli adalah 

MR = P   

Dimana, E adalah elastisitas permintaan produk monopoli dan P adalah harga yang dikenakan untuk produk 

Mengingat harga monopoli dapat dikenakan biaya produk tergantung pada seberapa banyak barang diproduksi misalkan P(Q) merupakan harga per unit yang dibayar oleh konsumen untuk Q unit keluaran . Hubungan ini merangkum informasi yang sama seperti kurva permintaan , tetapi karena harga dinyatakan sebagai fungsi kuantitas bukan sebaliknya . hal itu disebut fungsi permintaan invers . Fungsi permintaan invers, dinotasikan P(Q), menunjukkan harga per unit sebagai fungsi dari keluaran perusahaan. Yang paling umum fungsi permintaan invers adalah fungsi permintaan linear invers yang ditunjukan : P(Q) = a + bQ 

di mana , a adalah angka yang lebih besar dari nol dan b adalah angka kurang dari nol . 

Rumus MR untuk permintaan linear invers. Untuk fungsi permintaan linear invers, P(Q) = a + bQ, penerimaan marginal adalah MR = a + 2bQ 

Keputusan keluaran 

Penerimaan adalah salah satu faktor penentu laba , biaya merupakan faktor lainnya Karena penerimaan perusahaan monopoli yang diterima dari penjualan unit Q adalah R ( Q ) = Q [𝑃 (𝑄)] laba perusahaan monopoli dengan fungsi biaya C(Q) adalah 

𝝅 = R(Q) – C(Q) 

Prinsip  

Aturan monopoli yang memaksimalkan laba akan menghasilkan keluaran. 𝑄𝑀, sehingga penerimaan marginal sama dengan biaya biaya marginal: 

MR (𝑸𝑴) = MC (𝑸𝑴) 

Intuisi ekonomi di balik aturan penting ini adalah jika penerimaan marginal lebih besar dari biaya marginal, peningkatan keluaran akan menyebabkan peningkatan penerimaan yang lebih dari peningkatan biaya. Dengan demikian, seorang manajer yang memaksimalkan laba monopoli harus terus memperluas keluaran ketika MR>MC . 

Tidak adanya kurva penawaran  

Ingat bahwa kurva penawaran menentukan berapa banyak barang akan diproduksi pada harga yang ditentuka. Perusahaan pesaing sempurna menentukan berapa banyak keluaran untuk diproduksi berdasarkan harga (p = MC), kurva penawaran terdapat dalam pasar persaingan sempurna. Sebaliknya, monopoli menentukan berapa banyak produksi berdasarkan penerimaan marginal, yang mana kurang dari harga (p > MR = MC). Hal ini karena perubahan kunatitas oleh monopoli besar-besaran mengubah harga pasar. Akibatnya, tidak ada cara untuk mengungkapkan bagaimana pilihan kuantitas monopoli akan berubah untuk harga penentuan yang berbeda, sehingga tidak ada kurva penawaran untuk monopoli bahkan tidak ada kurva penawaran di pasar yang disajikan oleh perusahaan dengan kekuatan pasar, seperti pesaing monopolistic.  

Keputusan multipabrik  

Perusahaan monopoli memproduksi keluaran pada satu lokasi. Dalam banyak kasus, bagaimanapun, monopoli memiliki pabrik yang berbeda dilokasi yang berbeda. Hal yang penting bagi manjer perusahaan monopoli dengan banyak pabrik adalah penentuan berapa banyak keluaran yang diproduksi disetiap pabrik. 

Misalnya perusahaan monopoli memproduksi keluaran di dua pabrik, biaya produksi unit Q1 di pabrik 1 adalah C1(Q1), dan biaya produksi unit Q2 pabrik 2 adalah C2 (Q2). Selanjudnya, misalnya produk yang dihasilkan di dua pabrik identic, sehingga harga per unit yang konsumen bersedia bayar untuk total keluaran yang dihasilkan pada dua pabrik adalah P(Q), di mana. 

Q=Q1 + Q2 

Maksimal laba menyiratkan bahwa perusahaan monopoli dengan dua pabrik harus meghasilkan keluaran disetiap pabrik sehingga produksi biaya marginal di setiap pabrik sama dengan peneriamaan marginal dari total keluaran.  

Kondisi untuk memaksimalkan laba dalam pengaturan multi pabrik menyiratkan bahwa.  

MC1(Q1) = MC2(Q2) 


Wawasan bisnis

Peugeout-citreon prancis = price-taker di bursa mobil tiongkok

 

Persaingan di pasar internasional seringkali lebih sengit daripada di pasar domestik hal ini terutama terjadi pada ekonomi di negara berkembang yang mana harga merupakan pedoman utama bagi keputusan konsumen untuk membeli dari pada diferensiasi produk. 

 

    Perkirkanlah, misalnya, pembuat mobil prancis psa peugeot-citroen. Divisi citroen-nya memiliki pangsa pasar sangat kecil terhadap mobil tiongkok terutama dibandingkan pangsa pasar yang diperoleh di perancis dan eropa dalam wawancaranya mengenai pasar tiongkok salah satu manajernya mengemukakan apabila harga jatuh kita jauh akan mengikutinya namun tidak lebih banyak daripada menurunkan di pasar manajer yang lainnya menimpali ini merupakan pasar yang sangat kompetitif kita harus berpikir mengenai kapasitas di pabrik.

 

   Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa citron mempunyai pengaruh sangat sedikit terhadap warga di tiongkok intinya citron berperan sebagai price taker di bawah mobil tiongkok sebagai “price taker” citron tidak mempunyai insentif untuk menurunkan harga di bawah harga pasar selanjutnya citron akan kehilangan pelanggan yang beralih ke pembuatan mobil lain apabila berupaya untuk mengenakan harga minimum di pasar negara berkembang tiongkok.

 

   Sebagai price taker, keputusan penting citron adalah berapa banyak mobil yang akan dihasilkan pada harga pasar para manajer di tiongkok harus memastikan bahwa kapasitas cukup untuk menghasilkan volume mobil secara optimal kapasitas cm dan membuat mobil lain yang operasinya lebih besar di tiongkok, peugeot-citroen kemungkinan akan terus memiliki kendali terbatas atas harganya untuk beberapa tahun mendatang. 


PERSAINGAN MONOPOLISTIK 

Suatu struktur pasar yang terletak di antara monopoli dan persaingan sempurna adalah persaingan monopolistik (monopolistic competition). Struktur pasar ini menunjukkan beberapa karakteristik yang ada di pasar persaingan sempurna dan monopoli. 

Kondisi persaingan monopolistik 

Sebuah industri adalah persaingan monopolistik jika : 

1. Ada banyak pembeli dan penjual 

2. Setiap perusahaan di industri menghasilkan produk yang berbeda 

3. Ada kebebasan masuk dan keluar dari industri 

Perbedaan utama antara model persaingan monopolistik dan persaingan sempurna adalah bahwa dalam pasar dengan persaingan monopolistik, setiap perusahaan menghasilkan produk yang sedikit berbeda dari produk perusahaan lain. Produk yang mirip, tapi tidak sepenuhnya menggantikan produk lain.  

Ada dua perbedaan penting antara pasar persaingan monopolistik dan pasar monopoli. 

Pertama,  sementara perusahaan persaingan monopolistik menghadapi permintaan miring ke bawah untuk produknya, Ada perusahaan lain dalam industri yang menjual produk serupa. Kedua, dalam industri persaingan monopolistik, tidak ada hambatan untuk masuk.  

Maksimalisasi Laba 

Penentuan harga dan keluaran yang memaksimalkan laba dalam persaingan monopolistik adalah persis sama dengan sebuah perusahaan yang beroperasi dibawah monopoli.  

Perusahaan-perusahaan dalam industri persaingan monopolistik menghasilkan produk berbeda, gagasan industri atau kurva permintaan pasar tidak di definisikan dengan baik. Untuk menemukan permintaan pasar, harus menjumlahkan total kuantitas yang dibeli dari semua perusahaan di pasar pada setiap harga. Tetapi, di pasar persaingan monopolistik, setiap perusahaan menghasilkan produk yang berbeda dari produk perusahaan lain. Dan, dengan produk-produk yang berbeda akan seperti membandingkan apel dan jeruk. Aturan Maksimalisasi Laba Persaingan Monopolistik 

Untuk memaksimalkan laba, perusahaan persaingan monopolistik memproduksi dimana penerimaan marginal sama dengan biaya marginal. Harga yang memaksimalkan laba adalah harga maksimum per unit yang bersedia konsumen bayar untuk tingkat keluaran yang memaksimalkan laba. Dengan kata lain, keluaran yang memaksimalkan laba, Q*, adalah seperti berikut :  

MR(Q*) = MC(Q*) 

Dan, Harga yang memaksimalkan laba adalah : 

P* = P(Q*)  


WAWASAN BISNIS

Perlindungan Paten, Merek Dagang, dan Hak Cipta 

Amerika Serikat memberikan para investor tiga jenis perlindungan paten : paten utilitas, design dan tanaman. “Paten utilitas” melindungi cara penemuan digunakan dan dikerjakan, sedangkan “paten desain” melindungi bagaimana sebuah penemuan terlihat. Sebuah paten tanaman melindungi penemu yang telah menemukan dan mereproduksi secara tanpa hubungan kelamin varietas tanaman baru dan berbeda (yang mencakup tanaman-tanaman berakar yang diperbanyak ataupun penemuan tanaman-tanaman yang tidak dibudidayakan disebuah negara). Paten utilitas dan tanaman memberikan perlindungan selama 20 tahun, sedangkan paten desain paling lama 14 tahun. 

Merk dagang berbeda dengan paten yang mana merek dagang melindungi kata-kata, nama, simbol, atau gambar yang digunakan dalam hubungannya dengan barang atau jasa. Demikian juga, hak cipta melindungi bentuk ungkapan dari sang pencipta (mencakup hasil sastra tulis, drama, musik dan seni). Paten dan merek dagang diatur oleh U.S Patent and Trademark Office, sedangkan hak cipta ditangani oleh U.S Copyright Office

Keseimbangan jangka panjang 


Di bandingkan dengan pasar monopoli, persaingan monopolistik masih lebih baik dilihat dari lebih kecilnya total kesejahteraan yang hilang (dead weight loss). Namun tetap kurang efisien dibanding pasar persaingan sempurna.Ada dua penyebab mengapa pasar persaingan monopolistik tidak dapat lebih efisien dibanding pasar persaingan sempurna:1. Harga jual masih lebih besar dari biaya marginal (P > MC) 

2. Kapasitas berlebihan (excess capacity) Pada saat berada dalam keseimbangan jangka panjang, perusahaan sebenarnya tidak berproduksi pada tingkat yang paling efisien, sebab titik persinggungan antara kurva AC dan kurva D bukan titik terendah pada kurva AC. Jika perusahaan ingin memproduksi pada AC yang paling rendah, output harus di tambah sampai dengan output pada AC minimum. 

Implikasi Diferensiasi Produk 

Diferensiasi produk dalam segmen pasar tertentu dapat memiliki pengaruh positif dan negatif pada konsumen. Dari perspektif produsen membangun produk yang berbeda dibandingkan dengan pesaing dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang dapat menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi. Melalui diferensiasi konsumen mendapatkan nilai yang lebih besar dari suatu produk, namun hal ini menyebabkan peningkatan permintaan dan segmentasi pasar yang dapat menyebabkan efek anti persaingan pada harga. [13]Dari perspektif ini keragaman yang lebih besar mengarah ke lebih banyak pilihan yang berarti setiap individu dapat membeli produk yang lebih cocok untuk diri mereka sendiri, negatifnya adalah harga dalam segmen pasar cenderung naik. Tingkat diferensiasi antar barang juga dapat mempengaruhi permintaan. Misalnya dalam toko kelontong, Jika kategori barang relatif tidak terdiferensiasi maka jumlah kedalaman bermacam-macam yang tinggi menyebabkan penjualan lebih sedikit.  

Keputusan periklanan optimal 

Berapa banyak yang harus suatu perusahaan belanjakan iklan untuk memaksimalkankeuntungan? Jawabannya tergantung pada sifat industri di mana perusahaan beroperasi.Perusahaan-perusahaan yang beroperasi di pasar persaingan sempurna umumnya tidakmerasa menguntungkan untuk beriklan karena konsumen sudah memiliki informasi yangsempurna tentang jumlah besar pengganti yang ada untuk setiap produk perusahaan yangdiberikan itu. Seorang petani gandum yang beroperasi peternakan keluarga kecil, misalnya,tidak mungkin untuk mendapatkan keuntungan dengan menghabiskan dana keluarga padakampanye iklan yang dirancang untuk meningkatkan permintaan gandum keluarga.Sebaliknya, perusahaan yang memiliki kekuatan-seperti pasar sebagai perusahaan persainganmonopoli dan monopolistik umumnya akan menguntungkan untuk menghabiskan sebagiankecil dari pendapatan mereka pada iklan.Seperti setiap keputusan ekonomi, jumlah optimal periklanan menyeimbangkanmarginal benefitdan marginal cost: untuk memaksimalkan keuntungan tersebut, manajerharus mengiklankan sampai ke titik di mana tambahan pendapatan dari iklan sama dengantambahan biaya. Biaya periklanan ini meliputi biaya yang dibayarkan untuk tambahan ruangiklan dan opportunity costdari sumber daya manusia yang diperlukan untuk mengumpulkan kampanye iklan. Tambahan pendapatan adalah tambahan pendapatan perusahaan sebagaiakibat dari kampanye iklan. Tambahan pendapatan ini tergantung pada jumlah unit tambahanyang akan dijual sebagai hasil dari kampanye iklan dan berapa banyak yang diperoleh darimasing-masing unit. Untungnya, rumus sederhana tersedia yang memungkinkan manajeruntuk dengan mudah menentukan tingkat optimal dari iklan.Formula: Profit Maximizing Advertising To Sales Ratio (A/R) AR=EQ. 

A−EQ. Pdi mana EQ,Pmerupakan elastisitas harga sendiri dari permintaan untuk produkperusahaan, EQ,Aadalah elastisitas iklan dari permintaan untuk produk perusahaan,pengeluaran perusahaan untuk iklan, dan R= PQ menunjukkan nilai dolar dari penjualanperusahaan (yaitu pendapatan perusahaan).Dua aspek formula ini yang layak dicatat. Pertama, semakin elastis permintaan untukproduk perusahaan, semakin optimal rasio iklan terhadap penjualan. Jika EQ,P(persaingansempurna), rumus menunjukkan bahwa rasio iklan terhadap penjualan yang optimal adalahnol. Kedua, semakin besar elastisitas iklan, semakin besar optimal iklan-to-penjualan rasio.Perusahaan yang memiliki kekuatan pasar (seperti monopolis dan monopolistik) menghadapikurva permintaan yang tidak elastis sempurna. Sebagai akibatnya, perusahaan-perusahaan iniumumnya akan merasa optimal untuk terlibat dalam beberapa derajat iklan. Permintaan lebihsensitif terhadap iklan (yaitu semakin besar elastisitas iklan), semakin besar jumlah unittambahan dijual karena peningkatan dari biaya iklan, dan dengan demikian semakin besarrasio iklan terhadap penjualan optimal. 



Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done