Beranda
Mengelola Pasar Persaingan,Monopoli Dan Persaingan Monopolistik
tulus_saktiawan
Januari 25, 2024

Mengelola Pasar Persaingan,Monopoli Dan Persaingan Monopolistik

Mengelola Pasar Persaingan,Monopoli Dan Persaingan Monopolistik

pasar persaingan,monopoli serta persaingan monopolistik. Pasar persaingan yaitu dimana didalam terjadi sebuah transaksi antara penjual dan pembeli dalam bentuk penawaran dan permintaan produk.pasar persaingan monopolistik adalah suatu pasar yang dikembangkan karena adanya ketidak puasan dalam pasar model persaingan sempurna dan pasar monopoli atau sederhananya pasar persaingan monopolistik adalah kombinasi dari pasar persaingan monopoli dan pasar persaingan sempurna. 

pada pembahasan kita kali ini akan melihat apa saja faktor yang mempertimbangkan pasar persaingan sempurna dan persaingan monopolistik terjadi. Pasar persaingan tidak akan terjadi bila sistem yang ada didalamnya tidak diterapkan dengan benar.

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA 

Pasar persaingan sempurna adalah pasar yang di dalamnya terjadi transaksi antara penjual dan pembeli dalam bentuk penawaran dan permintaan produk. Yang membedakan dari pasar biasa ialah di dalam sistem ini, transaksi yang dilakukan tidak dipengaruhi oleh naik turunnya harga. 

Ciri – ciri pasar persaingan sempurna 

Tidak semua pasar bisa dikatakan sebagai pasar persaingan sempurna. Harus ada ciri-ciri tertentu yang terjadi di dalam ruang jual beli tersebut. Ini dia ciri-ciri atau tanda-tanda yang dimaksud: 
  1. Harus ada penjual dan pembeli yang jumlahnya banyak, Ciri-ciri yang pertama ialah harus ada penjual dan pembeli yang jumlahnya sama banyak. Dengan kondisi semacam ini tentu penjual tidak bisa memainkan harga, karena pasti pembeli mengetahui informasi tentang harga asli yang beredar di pasar tersebut. 
  2. Pedagang bebas menutup dan membuka usaha, Di dalam sistem pasar persaingan sempurna, pihak pedagang diberi kebebasan untuk menutup atau membuka usahanya. Jika sistem ini dirasa merugikan, maka silakan niaganya dihentikan maupun sebaliknya. 
  3. Barang yang dijual bersifat homogen, Agar tidak terjadi perbedaan harga dan kualitas barang, maka di struktur pasar ini, produk yang dijual harus setipe atau homogen. Sehingga, sekalipun pembeli membeli pada pedagang lain harga dan kualitasnya tetap sama. 
  4. Penjual dan pembeli mengetahui informasi  harga yang jelas, Ciri yang keempat adalah penjual dan pembeli harus mengetahui informasi terkait harga yang benar yang beredar di pasar tersebut. Ini juga berlaku ketika harga bergerak dengan cepat. 

Gambar (i) menjelaskan tentang permintaan yang dihadapi oleh suatu perusahaan dalam industri tersebut. Kurva permintaan (dd) berbentuk satu garis yang sejajar dengan sumbu datar dan tingkat harga yang dicapai sebesar Rp 3.000. 

Sedangkan, Gambar (ii) menunjukkan kepada kita semua terkait permintaan dan penawaran Fatas barang yang dihasilkan oleh perusahan-perusahaan dalam suatu pasar persaingan sempurna. Kita dapat melihatnya secara langsung, di mana harga pasar yang mencapai Rp 3.000, dan jumlah barang yang diperjualbelikan sebanyak 200.000 unit. 

Kurva dd ini bersifat elastis sempurna karena dua alasan. Pertama, hasil produksi perusahaan tersebut serupa (identical) dengan produksi perusahaan-perusahaan lain dalam industri itu. Dengan demikian, apabila perusahaan tersebut menaikkan harga hasil produksinya, maka tidak satu pun dari hasil produksinya akan terjual. Para konsumen akan membeli dari perusahaan lain. Alasan kedua, karena produksi perusahaan tersebut adalah sebagian kecil saja dari yang diperjualbelikan di pasar, perusahaan tersebut dapat menjual seluruh produksinya pada tingkat harga Rp 3.000. Sumbu datar dari gambar (i) menunjukkan bahwa produksi perusahaan itu jauh lebih kecil dari jumlah barang yang diperjualbelikan di pasar. Karena perusahaan itu dapat menjual semua hasil produksinya, maka tidak ada alasan bagi perusahaan tersebut untuk menurunkan harga penjualan barangnya (Sukirno, 1994: 234). 

Biaya jangka pendek dan keputusan keluaran (output) 

Biaya jangka pendek dan keputusan keluaran (output) adalah keputusan perusahaan untuk menentukan biaya yang akan di keluarkan dalam proses produksi di bab ini lebih di tekankan tentang teknis pada biaya produksi. 

Keputusan keluaran (output): penerimaan, biaya, dan pemaksimalan laba 

Keputusan keluaran (output) keputusan yang diambil suatu perusahaan untuk menghitung potensi, laba perusahaan, dengan menggabungkan analisis biaya informasi mengenai potensi  penerimaan dari penjualan. Bagaimana pun juga bila suatu perusahaan tidak mampu menjual keluaran (output) lebih mahal dari harga produksi maka perusahaan itu tidak akan bertahan lama, sebaliknya jika harga pasar lebih besar dari harga produksi maka perusahaan akan menambah jumlah keluaran (output). 

Penerimaan Total (TR) dan penerimaan marjinal (MR) 

Penerimaan total (TR)  adalah jumlah total yang di terima perusahaan dari penjualan produknya: Harga perunit dikalikan kuantitas keluaran (output) yang diputuskan untuk di produksi oleh perusahaan tersebut (P × q). 
Penerimaan marjinal (MR) adalah penerimaan tambahan yang diterima perusahaan ketika perusahaan itu menaikkan keluaran (output)nya sebesar satu unit tambahan. Dalam persaingan sempurna, P=MR 

Memaksimalkan Laba  

Beberapa cara yang dilakukan oleh perusahaan, yaitu : 

Yang pertama, yaitu bisa dengan menaikkan Penjualan / Omzet Perusahaan. Hal yang paling lumrah dilakukan oleh perusahaan untuk mencapai laba tertentu, yaitu dengan menaikkan omzet perusahaan. Dengan semakin banyaknya pesaing yang dimiliki oleh perusahaan, maka perlu melakukan analisa pasar. Analisa tersebut bisa dilakukan dengan melihat keinginan pasar,seperti menaikkan kualitas barang yang dijual ataupun menurunkan harga jual barang tersebut.
 
Yang kedua, perusahaan dapat mengurangi biaya-biaya yang terjadi. Identifikasi langkahlangkah yang dapat diambil untuk meminimalkan biaya langsung perusahaan, seperti mendapatan harga yang cocok dengan supplier, me-review kembali sistem dan proses bisnis perusahaan agar dapat meminimalkan keborosan yang mungkin terjadi, dan meningkatkan keamanan dan sistem kontrol perusahaan sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya pencurian. 

Yang ketiga, perusahaan harus memperhatikan tingkat perputaran persediaan. Perputaran persediaan ini perlu menjadi perhatian agar tidak ada persediaan yang terlalu lama di gudang. Persediaan yang terlalu lama di gudang akan menambah beban perusahaan di segi penyimpanan, maupun perawatan. Hal ini menyebabkan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan akan membengkak 

Yang keempat, mencoba untuk mengurangi pemborosan pada persediaan. Hal ini bisa berlaku pada perusahaan manufaktur dengan melakukan analisa apakah produksi yang dilakukan bisa di efisienkan dari segi penggunaan bahan baku. Selain itu, perencanaan produksi juga diperhatikan untuk meminimalkan kesalahan dalam produksi, karena kesalahan tersebut berujung pada waste yang dihasilkan akan tinggi dan berakibat pada kerugian yang ditimbulkan pada perusahaan. 

Yang terakhir, coba review kembali profit margin perusahaan. Perhitungan harga produk tersebut harus memiliki rumusan yang jelas agar penjualan yang dikeluarkan dapat menutupi biaya-biaya yang dikeluarkan dan memperoleh net profit margin sesuai yang ditetapkan. 
 

Meminimalkan Kerugian

Kerugian Operasional Jangka Pendek, jika perusahaan memproduksi keluaran Q*, yang mana Pe = MC, akan menyebabkan kerugian sebesar daerah yang diarsir. Namun, karena harga melebihi biaya variabel rata-rata, setiap unit yang dijual menghasilkan lebih banyak penerimaan dari biaya perunit masukan variabel. Dengan demikian, perusahaan harus terus berproduksi dalam jangka waktu pendek mskipun akan menimbulkan kerugian.  


Oleh karena itu, perusahaan tidak akan mendapatkan laba ekonomi nol jika ditutup tapi justru mendapati kerugian yang sama dengan biaya tetap. Karena harga  difigur 8-4 melebihi biaya variabel rata-rata produksi Q* Unit keluaran, perusahaan mendapatkan uang melebihi biaya variabel produksi unit-unit ini dengan demikian memberikan kontribusi terhadap pembayaran perusahaan dari biaya tetap.  

Keputusn untuk menutup, Jika perusahaan memproduksi Q*, yang mana Pe = MC dikisaran peningkatan biaya marginal, akan mengalami kerugian sama dengan jumlah dari dua persegi Panjang yang diarsir pada pada figure 8-5. Dengan kata lain, untuk setiap unit yang terjual, perusahaan akan kehilangan.  

ATC(Q*) – Pe
  
Ketika kerugian perunit dikalikan dengan Q, hasil laba negative sesuai dengan jumlah dari dua persegi Panjang yang diarsir pada figure 8-5.
  
Dalam hal ini, kerugian akan sama dengan biaya tetapnya, yaitu biaya yang harus dibayar bahkan jika tidak ada keluaran yang dihasilkan. Secara geometris, biaya tetap diwakili oleh persegi Panjang atas pada figur 8-5, karena persegi ini.
 
[ATC(Q*) – AVC(Q*)]Q* 

Adalah sama dengan biaya tetap. Dengan  demikian ketika harga kurang dari biaya variabel rata-rata produksi, perusahaan akan mengalami merugi lebih sedikit jika menghentikan operasi (dan memproduksi nol unit) daripada jika memproduksi Q* unit.  

Prinsip Keputusan Keluaran Jangka Pendek dalam Persaingan Sempurna: untuk memaksimalkan laba jangka pendek, perusahaan persaingan sempurna sebaiknya memproduksi dalam kisaran peningkatan biaya marginal yang mana P = MC, dengan ketentuan P≥AVC. Jika P≤AVC, perusahaan harus menutup pabriknya untuk meminimalkan kerugian.  

Kurva Penawaran Perusahaan dan Industri Jangka Pendek

ketika harga diberikan oleh P0, perusahan memproduksi unit keluaran Q0 (titik yang mana P = MC di kisaran kenaikan biaya marginal). Ketika harga P1, perusahaan memproduksi Q1 keluaran. Untuk harga antara P0 dan P1, keluaran ditentukan oleh perpotongan harga dari biaya marginal.  

Ketika harga turun dibawah kurva AVC, perusahaan memproduksi nol unit karena harga tidak akan menutup biaya variabel produksi. Untuk menentukan banyak perusahaan persaingan sempurna akan berproduksi pada harga masing-masing.  

Prinsip kurva penawaran perusahan jangka pendek, kurva jangka pendek untuk perusahaan persaingan sempurna adalah kurva biaya marginal yang berada diatas titik minuman kurva AVC.  


keputusan Jangka Pendek

jika perusahaan memperoleh laba ekonomi jangka pendek, dalam jangka Panjang perusahaan tambahan akan memasuki industry dalam upaya untuk meraup laba. Karena lebih banyak perusahaan memasuki industry, kurva penawaran industry semakin bergeser kekanan.


Jika perusahaan diindustri persaingan sempurna mempertahankan kerugian jangka pendek, dalam jangka Panjang mereka akan keluar dari industry karena mereka tidak akan dapat menutupi biaya peluang mereka. Pada harga Pe, penerimaan seetiap perusahaan hanya cukup untuk menutupi biaya rata-rata produksi (AC digunakan dalam jangka Panjang tidak ada perbedaan antara biaya tetap dan variabel), dan laba ekonomi adalah nol. Jika laba ekonomi positif, aka nada perusahaan yang masuk dan harga pasar akan jatuh sampai kurva permintaan untuk produk sebuah perusahaan individu hanya bersinggungan dengan kurva AC. Jika laba ekonomi negative, maka ada perusahaan yang keluar, harga pasar meningkat hingga kurva permintaan perusahaan itu bersinggungan dengan kurva AC.  

Prinsip Keseimbangan Persaingan Jangka Panjang:  

Dalam jangka Panjang, perusahaan persaingan sempurna menghasilkan tingkat keluaran berikut:  

1) P = MC 

2) P = minimum AC 

 

MONOPOLI 

Monopoli adalah seseorang atau lembaga yang menguasai penawaran pasar. Pada pasar monopoli, tidak terdapat barang lain yang sejenis dan tidak ada pesaing bagi sebuah perusahaan. Penjual pada pasar monopoli disebut monopolis yang merupakan pihak tunggal. Monopolis mempunyai kekuasaan dan menguasai pasar untuk menentukan harga. Pedagang monopolis tidak mengkhawatirkan persaingan. 

Kekuatan monopoli 

Kekuatan monopoli (monopoly power) merujuk pada kemampuan perusahaan untuk mempengaruhi harga pasar. Itu lemah ketika pasar terdiri dari banyak pemain dan produk relatif homogen. Kekuatan pasar lebih tinggi ketika perusahaan beroperasi di bawah oligopoli, di mana pasar hanya terdiri dari beberapa perusahaan. Dan, perusahaan memiliki kekuatan pasar absolut jika hanya satu-satunya produsen di pasar (monopoli). 

Faktor yang mempengaruhi kekuatan monopoli : 

  1. Hambatan masuk pasar  : Semakin tinggi hambatan masuk, semakin tinggi peluang perusahaan untuk memperoleh dan mempertahankan kekuatan monopoli. Pendatang baru membawa kapasitas baru ke pasar dan menambah pilihan bagi konsumen. Jika perusahaan yang ada saat ini menetapkan harga lebih tinggi daripada harga ekuilibrium, pendatang baru mungkin akan menawarkan di harga ekuilibrium sehingga mendorong lebih banyak pembelian.  
  2. Jumlah pesaing : Semakin sedikit pemain, semakin besar kekuatan monopoli. Seperti yang saya jelaskan sebelumnya, kekuatan pasar di persaingan sempurna adalah nol dan itu akan meningkat ketika pasar mengarah pada monopoli. Selain itu, jika jumlah pemain sedikit, mereka mudah untuk berkolusi dalam menetapkan harga.  
  3. Diferensiasi produk : Diferensiasi meningkatkan kemampuan perusahaan untuk menetapkan harga jual. Sebaliknya, ketika menghasilkan produk yang homogen (produk massal), kekuatan atas harga jual menurun. Jika perusahaan menetapkan harga lebih tinggi daripada pemain lainnya, konsumen akan beralih ke produk yang lebih murah. Singkat cerita, diferensiasi meningkatkan biaya peralihan konsumen.  

Sumber kekuatan monopoli 

Ada empat sumber utama kekuatan monopoli. Satu atau lebih dari sumber-sumber ini menyebabkan hambatan masuk (barrier to entry) yang mencegah perusahaan lain masuk ke pasar untuk bersaing dengan perusahaan monopoli 

1) Skala ekonomi  

Sumber pertama kekuatan monopoli adalah sifat teknologi. Pertama, penting untuk mengingat beberapa terminologi penting. Skala ekonomis ada setiap kali biaya ratarata jangka panjang menurun seiring keluaran meningkat. Skala non-ekonomis ada setiap kali biaya rata-rata jangka panjang meningkat seiringkeluaran meningkat. Untuk banyak teknologi, terdapat berbagai kisaran dimana terdapat skala ekonomis dan kisaran dimana terdapat skala non-ekonomis. Skala non-ekonomis ada setiap kali biaya rata-rata jangka panjang meningkat seiring keluaran meningkat 

2) Economies of scope  

Mengingat bahwa economies of scopeada apabila total biaya produksi dua produk dalam perusahaan yang sama lebih rendah daripada ketika produk-produk tersebut dihasilkan oleh perusahaan yang terpisah. Dengan adanya economies of scope, produksi yang efisien mengharuskan suatu perusahaan memproduksi beberapa produk bersama-sama. Sementara perusahaan multiproduk tidak selalu memiliki kekuatan pasar lebih dari perusahaan yang memproduksi satu produk, economies of scope cenderung mendorongperusahaan yang lebih besar 

3) Cost Complementarity 

Cost complementarity ada pada fungsi biaya multiproduk ketika biaya marginal untuk memproduksi satu keluaran berkurang ketika keluaran dari produk lainmeningkat; yaitu ketika peningkatan keluaran produk 2 menurunkan biaya marginal produk keluaran 1. Perusahaan multiproduk yang menikmati cost complementarities cenderung memiliki biaya marginal lebih rendah dari padaperusahaan yang memproduksi satu produk. Hal ini memberikan perusahaan multiproduk keuntungan biaya atas perusahaan produk tunggal. 

Paten dan Hambatan Hukum Lainnya  

Asal kekuatan monopoli yang baru saja dijelaskan merupakan sifat teknologi . pada beberapa masalah , pemerintah dapat memberikan hak monopoli pada individu atau perusahaan . misalnya , sebuah kota dapat mencegah perusahaan utilitas lain bersaing melawan perusahaan utilitas lokal contoh lain merupakan potensi kekuatan monopoli yg dihasilkan oleh sistem paten 

Sistem paten memberikan hak eksklusif bagi penemu produk baru untuk menjual produk selama periode waktu tertentu. Alasan di balik pemberian kekuatan monopoli untuk penemu baru ini didasarkan pada argumen berikut : Penemuan memakan waktu bertahun - tahun dan sejumlah besar uang untuk mengembangkan  

Penting untuk menekankan bahwa paten jarang menyebabkan monopoli mutlak karena pesaing sering kali cepat untuk mengembangkan produk serupa atau teknologi untuk mendapatkan bagian dari tindakan tersebut . Selain itu , beberapa perusahaan melakukan berbagai jalur R&D masing - masing guna memperoleh paten untuk produk pengganti produk yang dipatenkan lainnya .  

Memaksimalkan laba 

Penerimaan marginal 

Rumus penerimaan marginal perusahaan monopoli adalah 

MR = P   

Dimana, E adalah elastisitas permintaan produk monopoli dan P adalah harga yang dikenakan untuk produk 

Mengingat harga monopoli dapat dikenakan biaya produk tergantung pada seberapa banyak barang diproduksi misalkan P(Q) merupakan harga per unit yang dibayar oleh konsumen untuk Q unit keluaran . Hubungan ini merangkum informasi yang sama seperti kurva permintaan , tetapi karena harga dinyatakan sebagai fungsi kuantitas bukan sebaliknya . hal itu disebut fungsi permintaan invers . Fungsi permintaan invers, dinotasikan P(Q), menunjukkan harga per unit sebagai fungsi dari keluaran perusahaan. Yang paling umum fungsi permintaan invers adalah fungsi permintaan linear invers yang ditunjukan : P(Q) = a + bQ 

di mana , a adalah angka yang lebih besar dari nol dan b adalah angka kurang dari nol . 

Rumus MR untuk permintaan linear invers. Untuk fungsi permintaan linear invers, P(Q) = a + bQ, penerimaan marginal adalah MR = a + 2bQ 

Keputusan keluaran 

Penerimaan adalah salah satu faktor penentu laba , biaya merupakan faktor lainnya Karena penerimaan perusahaan monopoli yang diterima dari penjualan unit Q adalah R ( Q ) = Q [𝑃 (𝑄)] laba perusahaan monopoli dengan fungsi biaya C(Q) adalah 

𝝅 = R(Q) – C(Q) 

Prinsip  

Aturan monopoli yang memaksimalkan laba akan menghasilkan keluaran. 𝑄𝑀, sehingga penerimaan marginal sama dengan biaya biaya marginal: 

MR (𝑸𝑴) = MC (𝑸𝑴) 

Intuisi ekonomi di balik aturan penting ini adalah jika penerimaan marginal lebih besar dari biaya marginal, peningkatan keluaran akan menyebabkan peningkatan penerimaan yang lebih dari peningkatan biaya. Dengan demikian, seorang manajer yang memaksimalkan laba monopoli harus terus memperluas keluaran ketika MR>MC . 

Tidak adanya kurva penawaran  

Ingat bahwa kurva penawaran menentukan berapa banyak barang akan diproduksi pada harga yang ditentuka. Perusahaan pesaing sempurna menentukan berapa banyak keluaran untuk diproduksi berdasarkan harga (p = MC), kurva penawaran terdapat dalam pasar persaingan sempurna. Sebaliknya, monopoli menentukan berapa banyak produksi berdasarkan penerimaan marginal, yang mana kurang dari harga (p > MR = MC). Hal ini karena perubahan kunatitas oleh monopoli besar-besaran mengubah harga pasar. Akibatnya, tidak ada cara untuk mengungkapkan bagaimana pilihan kuantitas monopoli akan berubah untuk harga penentuan yang berbeda, sehingga tidak ada kurva penawaran untuk monopoli bahkan tidak ada kurva penawaran di pasar yang disajikan oleh perusahaan dengan kekuatan pasar, seperti pesaing monopolistic.  

Keputusan multipabrik  

Perusahaan monopoli memproduksi keluaran pada satu lokasi. Dalam banyak kasus, bagaimanapun, monopoli memiliki pabrik yang berbeda dilokasi yang berbeda. Hal yang penting bagi manjer perusahaan monopoli dengan banyak pabrik adalah penentuan berapa banyak keluaran yang diproduksi disetiap pabrik. 

Misalnya perusahaan monopoli memproduksi keluaran di dua pabrik, biaya produksi unit Q1 di pabrik 1 adalah C1(Q1), dan biaya produksi unit Q2 pabrik 2 adalah C2 (Q2). Selanjudnya, misalnya produk yang dihasilkan di dua pabrik identic, sehingga harga per unit yang konsumen bersedia bayar untuk total keluaran yang dihasilkan pada dua pabrik adalah P(Q), di mana. 

Q=Q1 + Q2 

Maksimal laba menyiratkan bahwa perusahaan monopoli dengan dua pabrik harus meghasilkan keluaran disetiap pabrik sehingga produksi biaya marginal di setiap pabrik sama dengan peneriamaan marginal dari total keluaran.  

Kondisi untuk memaksimalkan laba dalam pengaturan multi pabrik menyiratkan bahwa.  

MC1(Q1) = MC2(Q2) 


Wawasan bisnis

Peugeout-citreon prancis = price-taker di bursa mobil tiongkok

 

Persaingan di pasar internasional seringkali lebih sengit daripada di pasar domestik hal ini terutama terjadi pada ekonomi di negara berkembang yang mana harga merupakan pedoman utama bagi keputusan konsumen untuk membeli dari pada diferensiasi produk. 

 

    Perkirkanlah, misalnya, pembuat mobil prancis psa peugeot-citroen. Divisi citroen-nya memiliki pangsa pasar sangat kecil terhadap mobil tiongkok terutama dibandingkan pangsa pasar yang diperoleh di perancis dan eropa dalam wawancaranya mengenai pasar tiongkok salah satu manajernya mengemukakan apabila harga jatuh kita jauh akan mengikutinya namun tidak lebih banyak daripada menurunkan di pasar manajer yang lainnya menimpali ini merupakan pasar yang sangat kompetitif kita harus berpikir mengenai kapasitas di pabrik.

 

   Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa citron mempunyai pengaruh sangat sedikit terhadap warga di tiongkok intinya citron berperan sebagai price taker di bawah mobil tiongkok sebagai “price taker” citron tidak mempunyai insentif untuk menurunkan harga di bawah harga pasar selanjutnya citron akan kehilangan pelanggan yang beralih ke pembuatan mobil lain apabila berupaya untuk mengenakan harga minimum di pasar negara berkembang tiongkok.

 

   Sebagai price taker, keputusan penting citron adalah berapa banyak mobil yang akan dihasilkan pada harga pasar para manajer di tiongkok harus memastikan bahwa kapasitas cukup untuk menghasilkan volume mobil secara optimal kapasitas cm dan membuat mobil lain yang operasinya lebih besar di tiongkok, peugeot-citroen kemungkinan akan terus memiliki kendali terbatas atas harganya untuk beberapa tahun mendatang. 


PERSAINGAN MONOPOLISTIK 

Suatu struktur pasar yang terletak di antara monopoli dan persaingan sempurna adalah persaingan monopolistik (monopolistic competition). Struktur pasar ini menunjukkan beberapa karakteristik yang ada di pasar persaingan sempurna dan monopoli. 

Kondisi persaingan monopolistik 

Sebuah industri adalah persaingan monopolistik jika : 

1. Ada banyak pembeli dan penjual 

2. Setiap perusahaan di industri menghasilkan produk yang berbeda 

3. Ada kebebasan masuk dan keluar dari industri 

Perbedaan utama antara model persaingan monopolistik dan persaingan sempurna adalah bahwa dalam pasar dengan persaingan monopolistik, setiap perusahaan menghasilkan produk yang sedikit berbeda dari produk perusahaan lain. Produk yang mirip, tapi tidak sepenuhnya menggantikan produk lain.  

Ada dua perbedaan penting antara pasar persaingan monopolistik dan pasar monopoli. 

Pertama,  sementara perusahaan persaingan monopolistik menghadapi permintaan miring ke bawah untuk produknya, Ada perusahaan lain dalam industri yang menjual produk serupa. Kedua, dalam industri persaingan monopolistik, tidak ada hambatan untuk masuk.  

Maksimalisasi Laba 

Penentuan harga dan keluaran yang memaksimalkan laba dalam persaingan monopolistik adalah persis sama dengan sebuah perusahaan yang beroperasi dibawah monopoli.  

Perusahaan-perusahaan dalam industri persaingan monopolistik menghasilkan produk berbeda, gagasan industri atau kurva permintaan pasar tidak di definisikan dengan baik. Untuk menemukan permintaan pasar, harus menjumlahkan total kuantitas yang dibeli dari semua perusahaan di pasar pada setiap harga. Tetapi, di pasar persaingan monopolistik, setiap perusahaan menghasilkan produk yang berbeda dari produk perusahaan lain. Dan, dengan produk-produk yang berbeda akan seperti membandingkan apel dan jeruk. Aturan Maksimalisasi Laba Persaingan Monopolistik 

Untuk memaksimalkan laba, perusahaan persaingan monopolistik memproduksi dimana penerimaan marginal sama dengan biaya marginal. Harga yang memaksimalkan laba adalah harga maksimum per unit yang bersedia konsumen bayar untuk tingkat keluaran yang memaksimalkan laba. Dengan kata lain, keluaran yang memaksimalkan laba, Q*, adalah seperti berikut :  

MR(Q*) = MC(Q*) 

Dan, Harga yang memaksimalkan laba adalah : 

P* = P(Q*)  


WAWASAN BISNIS

Perlindungan Paten, Merek Dagang, dan Hak Cipta 

Amerika Serikat memberikan para investor tiga jenis perlindungan paten : paten utilitas, design dan tanaman. “Paten utilitas” melindungi cara penemuan digunakan dan dikerjakan, sedangkan “paten desain” melindungi bagaimana sebuah penemuan terlihat. Sebuah paten tanaman melindungi penemu yang telah menemukan dan mereproduksi secara tanpa hubungan kelamin varietas tanaman baru dan berbeda (yang mencakup tanaman-tanaman berakar yang diperbanyak ataupun penemuan tanaman-tanaman yang tidak dibudidayakan disebuah negara). Paten utilitas dan tanaman memberikan perlindungan selama 20 tahun, sedangkan paten desain paling lama 14 tahun. 

Merk dagang berbeda dengan paten yang mana merek dagang melindungi kata-kata, nama, simbol, atau gambar yang digunakan dalam hubungannya dengan barang atau jasa. Demikian juga, hak cipta melindungi bentuk ungkapan dari sang pencipta (mencakup hasil sastra tulis, drama, musik dan seni). Paten dan merek dagang diatur oleh U.S Patent and Trademark Office, sedangkan hak cipta ditangani oleh U.S Copyright Office

Keseimbangan jangka panjang 


Di bandingkan dengan pasar monopoli, persaingan monopolistik masih lebih baik dilihat dari lebih kecilnya total kesejahteraan yang hilang (dead weight loss). Namun tetap kurang efisien dibanding pasar persaingan sempurna.Ada dua penyebab mengapa pasar persaingan monopolistik tidak dapat lebih efisien dibanding pasar persaingan sempurna:1. Harga jual masih lebih besar dari biaya marginal (P > MC) 

2. Kapasitas berlebihan (excess capacity) Pada saat berada dalam keseimbangan jangka panjang, perusahaan sebenarnya tidak berproduksi pada tingkat yang paling efisien, sebab titik persinggungan antara kurva AC dan kurva D bukan titik terendah pada kurva AC. Jika perusahaan ingin memproduksi pada AC yang paling rendah, output harus di tambah sampai dengan output pada AC minimum. 

Implikasi Diferensiasi Produk 

Diferensiasi produk dalam segmen pasar tertentu dapat memiliki pengaruh positif dan negatif pada konsumen. Dari perspektif produsen membangun produk yang berbeda dibandingkan dengan pesaing dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang dapat menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi. Melalui diferensiasi konsumen mendapatkan nilai yang lebih besar dari suatu produk, namun hal ini menyebabkan peningkatan permintaan dan segmentasi pasar yang dapat menyebabkan efek anti persaingan pada harga. [13]Dari perspektif ini keragaman yang lebih besar mengarah ke lebih banyak pilihan yang berarti setiap individu dapat membeli produk yang lebih cocok untuk diri mereka sendiri, negatifnya adalah harga dalam segmen pasar cenderung naik. Tingkat diferensiasi antar barang juga dapat mempengaruhi permintaan. Misalnya dalam toko kelontong, Jika kategori barang relatif tidak terdiferensiasi maka jumlah kedalaman bermacam-macam yang tinggi menyebabkan penjualan lebih sedikit.  

Keputusan periklanan optimal 

Berapa banyak yang harus suatu perusahaan belanjakan iklan untuk memaksimalkankeuntungan? Jawabannya tergantung pada sifat industri di mana perusahaan beroperasi.Perusahaan-perusahaan yang beroperasi di pasar persaingan sempurna umumnya tidakmerasa menguntungkan untuk beriklan karena konsumen sudah memiliki informasi yangsempurna tentang jumlah besar pengganti yang ada untuk setiap produk perusahaan yangdiberikan itu. Seorang petani gandum yang beroperasi peternakan keluarga kecil, misalnya,tidak mungkin untuk mendapatkan keuntungan dengan menghabiskan dana keluarga padakampanye iklan yang dirancang untuk meningkatkan permintaan gandum keluarga.Sebaliknya, perusahaan yang memiliki kekuatan-seperti pasar sebagai perusahaan persainganmonopoli dan monopolistik umumnya akan menguntungkan untuk menghabiskan sebagiankecil dari pendapatan mereka pada iklan.Seperti setiap keputusan ekonomi, jumlah optimal periklanan menyeimbangkanmarginal benefitdan marginal cost: untuk memaksimalkan keuntungan tersebut, manajerharus mengiklankan sampai ke titik di mana tambahan pendapatan dari iklan sama dengantambahan biaya. Biaya periklanan ini meliputi biaya yang dibayarkan untuk tambahan ruangiklan dan opportunity costdari sumber daya manusia yang diperlukan untuk mengumpulkan kampanye iklan. Tambahan pendapatan adalah tambahan pendapatan perusahaan sebagaiakibat dari kampanye iklan. Tambahan pendapatan ini tergantung pada jumlah unit tambahanyang akan dijual sebagai hasil dari kampanye iklan dan berapa banyak yang diperoleh darimasing-masing unit. Untungnya, rumus sederhana tersedia yang memungkinkan manajeruntuk dengan mudah menentukan tingkat optimal dari iklan.Formula: Profit Maximizing Advertising To Sales Ratio (A/R) AR=EQ. 

A−EQ. Pdi mana EQ,Pmerupakan elastisitas harga sendiri dari permintaan untuk produkperusahaan, EQ,Aadalah elastisitas iklan dari permintaan untuk produk perusahaan,pengeluaran perusahaan untuk iklan, dan R= PQ menunjukkan nilai dolar dari penjualanperusahaan (yaitu pendapatan perusahaan).Dua aspek formula ini yang layak dicatat. Pertama, semakin elastis permintaan untukproduk perusahaan, semakin optimal rasio iklan terhadap penjualan. Jika EQ,P(persaingansempurna), rumus menunjukkan bahwa rasio iklan terhadap penjualan yang optimal adalahnol. Kedua, semakin besar elastisitas iklan, semakin besar optimal iklan-to-penjualan rasio.Perusahaan yang memiliki kekuatan pasar (seperti monopolis dan monopolistik) menghadapikurva permintaan yang tidak elastis sempurna. Sebagai akibatnya, perusahaan-perusahaan iniumumnya akan merasa optimal untuk terlibat dalam beberapa derajat iklan. Permintaan lebihsensitif terhadap iklan (yaitu semakin besar elastisitas iklan), semakin besar jumlah unittambahan dijual karena peningkatan dari biaya iklan, dan dengan demikian semakin besarrasio iklan terhadap penjualan optimal. 



Penulis blog

Tidak ada komentar