Beranda
Hubungan Antara Aset Keuangan Dan Aset Berwujud
tulus_saktiawan
Januari 25, 2024

Hubungan Antara Aset Keuangan Dan Aset Berwujud

apa sih aset itu? Aset adalah istilah yang diartikan menjadi beberapa definisi oleh beberapa subjek. Definisi pertama datang dari Kamus Besar Bahasa Indonesia yang menyatakan bahwa aset merupakan kekayaan berupa uang atau wujud benda lainnya yang nyata.

Sedangkan Wikipedia, menyatakan aset merupakan salah satu saldo normal debit atau sumber ekonomi yang sifatnya memberikan manfaat usaha di kemudian hari. Definisi aset lainnya juga dinyatakan oleh beberapa ilmuwan dalam sebuah jurnal, diantaranya oleh Siregar, Hidayat, Munawir, dan lain sebagainya.

sedangkan Aset keuangan sendiri adalah aset yang tidak berwujud. Nilai aset ini tergantung dari nilai arus kas/uang yang akan kita terima di masa yang akan datang, semakin besar nilai arus kas yang akan kita terima di masa mendatang maka semakin tinggi nilai dari aset keuangan tersebut. Pihak yang setuju untuk melakukan pembayaran kas/klaim atas aset keuangan tersebut disebut emiten atau issuer sedangkan penerima klaim disebut sebagai investor.

Berikut ini contoh dari aset keuangan :

  1. Pinjaman/kredit dari bank kepada nasabah
  2. ORI atau Obligasi Republik Indonesia yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia yang dapat dimiliki oleh warga Indonesia
  3. Obligasi yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan
  4. Saham biasa yang diterbitkan oleh suatu perusahaan
  5. Saham preferen yang diterbitkan oleh IBM

menurut wikipedia Aset berwujud adalah kelas aset investasi yang mencakup investasi dalam bentuk aset fisik seperti lahan yasan, energi, dan infrastruktur. Aset berwujud memiliki nilai fisik yang melekat. Aset berwujud berbeda dengan aset keuangan yang mendapatkan nilainya dari hak kontraktual dan biasanya tidak berwujud.

Lalu Hubungan Antara Aset Keuangan Dan Aset Berwujud?

Salah satu kesamaan penting antara aset berwujud dan aset keuangan adalah adanya potensi arus kas di masa datang bagi pemiliknya. Contoh, aset berupa pabrik diharapkan memberikan arus kas berupa keuntungan bagi pemiliknya di masa datang. Demikian juga aset berupa obligasi, diharapkan juga memberikan arus kas berupa kupon bagi pemegang obligasi. Aset mesin diharapkan memberikan arus kas setelah mesin digunakan untuk menghasilkan produk dan dijual, sementara aset saham diharapkan memberikan arus kas di masa depan berupa deviden.  

Dalam hal tertentu, aset keuangan berhubungan erat dengan aset berwujud. Dalam operasional bisnis kadang-kadang untuk membiayai pengadaan aset berwujud dilakukan dengan menerbitkan aset keuangan. Sering kali untuk memperbesar skala perusahaan, pemilik perlu menerbitkan saham untuk dijual, dimana hasil penjualan saham digunakan untuk memperbesar pabrik. Contoh, suatu perusahaan maskapai penerbangan ingin memperbesar perusahaan maskapainya dengan membeli beberapa pesawat baru. Untuk itu, maskapai tersebut menerbitkan saham yang dijual melalui pasar modal. Hasil penjualan itu kemudian digunakan untuk membeli pesawat baru. Dalam kasus ini, untuk pengadaan aset berwujud berupa pesawat dilakukan dengan menerbitkan aset keuangan berupa saham. Contoh lain, perusahaan ingin memperluas usahanya dengan memperbesar pabrik. Untuk membangun pabrik, perusahaan menerbitkan obligasi, dan hasil penjualan obligasi digunakan untuk membangun pabrik baru. Dalam hal ini pengadaan aset berwujud berupa pabrik dilakukan dengan menerbitkan aset keuangan berupa obligasi. 




Penulis blog

Tidak ada komentar