Beranda
Cara Mudah Menentukan Trend Suatu Saham
tulus_saktiawan
Januari 25, 2024

Cara Mudah Menentukan Trend Suatu Saham


Membaca sebuah trend itu penting loh mengapa demikian karena kita akan tau arah pergerakan harga saham, sehingga kita akan tau kapan kita akan masuk dan keluar, saham sendiri memang instrumen investasi yang menawarkan return yang cukub besar tapi dibalik itu semua ada resiko yang besar pula. didalam dunia investasi kita mengenalnya sebagai istilah high return high risk, tapi kita pastinya inggin high return low risk.

nah maka dari itu investor atau trader perlu mengetahui bagaimana cara melakukan analisis pergerakan harga saham kedepan, ada beberapa cara yang bisa digunakan antara lain dengan mengunakan analisis fudamental dan analisis teknikal, jadi analisis fudamental sendiri adalah adalah metode analisis perusahaan yang didasarkan pada faktor-faktor fundamental ekonomi suatu perusahaan termasuk sisi kinerja keuangan dan bisnis perusahaan.sedangkan Analisis teknikal adalah cara menganalisis pergerakan harga aset di pasar finansial menggunakan perangkat statistik, seperti grafik dan rumus matematis.

analsis teknikal sendiri itu tidak melihat kondisi fudamental tetapi lebih menitikberatkan pada trend pergerakan saham dimasa lalu untuk dijadikan acuan prediksi dimasa yang akan datang. 

didalam pasar saham kita mengenal tiga trend 

1. Trend Bullish

Bullish sendiri berasal dari dari kata Bull yang artinya Banteng, makanya tidak heran pasti ada logo banteng di setiap bursa efek negara mana pun. Lalu apa artinya Bullish?

Trend Bullish

Bullish adalah istilah di dalam dunia trading yang merujuk pada kondisi ketika harga saham cenderung mengalami penguatan secara berkelanjutan pada satu periode tertentu. Penguatan tersebut berlaku untuk pasar global secara keseluruhan, aset finansial, dan sektor bisnis.

tak hanya itu trend bullish juga bisa menandakan bahwa pasar baru lepas dari penurunan.

hal lain yang mempengaruhi trend bullish sendiri adalah adanya tingkat permintaan yang lebih tinggin ketimbang penawaran sehingga timbul trends bullish itu sendiri.

2. Trend Bearish

asal kata bearish sendiri berasal dari beruang atau bear menyerang menggunakan cakarnya dengan pola gerakan dari atas ke bawah. 

Trend Bearish

kondisi bearish disini merupakan kebalikan dari trend Bullish dimana hal ini menunjukan kondisi pasar saham yang mengalami tren menurun atau lemah, ada beberapa faktor penyebab terjadinya tren bearish, pertama pertumbuhan ekonomi yang melambat, kedua menigkatnya jumlah penganguran, ketiga defisit neraca perdagangan, serta penurunan pendapatan dari laba industri itu sendiri. 

3. Trend sideways

kondisi sideways sendiri merupakan gambaran kondisi pasar saham yang tengah datar atau (flat) karena adanya keraguan dalam investor. kondisi ini terbentuk karena dipengaruhi oleh bullish dan bearish yang sama-sama kuat. 

Trend sideways

Sayangnya dalam kondisi ini, kita tidak bisa dengan mudah membuat keputusan. Mengingat tidak ada yang tahu setelah kondisi sideways, apakah naik atau justru tambah anjlok. Oleh karenanya, jika indeks saham sedang sideways biasanya investor akan lebih wait and see hingga rebound kembali.

Cara menentukan trend

Trend adalah hal yang paling dicari dan diburu oleh para trader . barang siapa yang bisa menemukannya ,dialah yang paling banyak menghasilkan profit. Arti sebenarnya trend sendiri adalah pergerakan panjang/kecenderungan untuk bergerak ke salah satu arah dalam jangka waktu lebih panjang. Sehingga ketika kita bisa masuk di awal trend dan keluar diujung trend, kita mendapatkan point sangat banyak. Lalu bagaimana cara mengidentifikasi trend? Pergerakan panjang harus memiliki pondasi yang kuat. Bisa diibaratkan bahwa untuk membangun gedung yang tinggi diperlukan pondasi yang kuat. Serta untuk mencapai puncak gedung itu harus menapaki tangga.

Tanda terjadi suatu trend

Adanya titik yang lebih tinggi dari titik tertinggi sebelumnya (higher high) atau titik yang lebih rendah dari titik terendah sebelumnya.

Menentukan top and bottom

Trading dengan strategi buy bottom dan sell top memiliki keuntungan sangat besar diantaranya selain mendapatkan harga terbaik juga memiliki resiko yang kecil. Namun untuk berhasil melakukannya ,kita harus benarbenar masuk ketika trend akan balik arah. Artinya kita harus masuk di ujung trend. Masalahnya adalah, bagaimana cara menentukan ujung trend ? serta menghindari ujung trend palsu?  Puncak dan lembah merupakan ujung dari sebuah tren. Ciri dari sebuah puncak adalah tidak ada lagi yang lebih tinggi darinya . Dan ciri dari lembah adalah tidak ada lagi yang lebih rendah dari nya. Untuk mengidentifikasinya tentu saja dengan teori pembalikan arah. Logikanya , harga akan balik arah jika sudah jenuh atau menyentuh garis support & resistance. Sehingga faktor utama untuk menentukan puncak atau lembah adalah dengan menggunakan indikator pengukur kejenuhan serta garis support & resistance.

Overbought dan Oversold

Overbought dan Oversold

Keadaan overbought atau jenuh beli menunjukkan periode waktu dimana terjadi suatu pergerakan uptrend yang signifikan dan konsisten tanpa mengalami koreksi yang berarti. Karena harga tidak akan terus menerus naik atau turun, pada level tertentu akan berbalik arah. Level dimana harga kemungkinan besar akan mulai mencoba berbalik arah tersebut adalah level-level overbought atau oversold. Sering kali harga bergerak sideways (ranging) pada level-level tersebut dalam waktu yang agak lama sebelum mulai berbalik arah. Level overbought dan oversold hanya menunjukan kondisi pasar bukan trend dan jangan digunakan sebagai indikator buy or sell terutama dalam posisi makret sedang trending.










Penulis blog

Tidak ada komentar