Beranda
Sistem Fabrikasi Lokal
tulus_saktiawan
Januari 25, 2024

Sistem Fabrikasi Lokal

Fabrikasi sangat erat kaitannya dengan manufaktur. Fabrikasi merupakan suatu istilah perindustrian yang mengacu pada manipulasi bahan mentah seperti baja, logam untuk pembuatan mesin dan struktur bangunan melalui beberapa metode yang berbeda sesuai dengan kebutuhan.

Fabrikasi juga dapat diartikan suatu Tindakan atau proses pembuatan atau penemuan sesuatu. Dengan kata lain fabrikasi adalah membangun sesuatu dengan berbagai cara baik dengan manual atau automatisasi bertempat di rumahan atau pabrik manufaktur.

Fabrikasi merupakan topik yang akan dibahas dalam makalah ini mulai dari beberapa poin seperti pengertian, jenis-jenis, ruang lingkup dan tahapan proses fabrikasi, alat mesin dan produk fabrikasi.


2.1 Pengertian Fabrikasi

Fabrikasi merupakan suatu proses kreatifitas pembentukan bahan material logam menjadi suatu bentuk yang diinginkan sesuai dengan standar desain dan shop drawing yang telah dibuat. Biasanya fabrikasi ini identik dengan konstruksi baja yang dalam proses kerjanya mengolah baja untuk dijadikan sebuah alat produksi dan struktur konstruksi baik itu rangka bangunan gedung maupun rangka bangunan lainnya.

Fabrikasi adalah proses pengolahan komponen material baik berupa plat, pipa ataupun baja profil yang dirangkai dan dibentuk untuk menghasilkan nilai tambah berdasarkan item-item tertentu sampai menjadi sebuah rangkaian alat produksi atau struktur konstruksi.


2.2 Jenis Fabrikasi

Berdasarkan tempatnya, pekerjaan fabrikasi dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Workshop fabrications

Workshop fabrications adalah pengerjaan fabrikasi yang dilakukan di dalam suatu bangunan atau gedung. Di dalam gedung tersebut sudah disediakan segala macam alat dan mesin-mesin untuk melakukan proses produksi dan proses fabrikasi, seperti mesin las, mesin potong plat, mesin bending, overhead crane dan lain-lain.

2. Site fabrications

Site fabrications adalah pengerjaan fabrikasi yang dilakukan di luar bangunan atau gedung workshop, lebih tepatnya dikerjakan di area lapangan terbuka. Site fabrications ini lebih banyak untuk mengerjakan fabrikasi yang menghasilkan rangkaian struktur konstruksi dimana bangunan akan didirikan.

Di situlah nantinya semua ruang lingkup proses pekerjaan fabrikasi dilakukan, dari pengiriman bahan material, memotong dan mengebor material, proses pengelasan, assembling,  finishing, proses sandblast dan painting sampai dengan proses pemasangan konstruksi baja (installation of steel construction).


2.3 Ruang Lingkup Tahapan Proses Fabrikasi

Sementara itu ruang lingkup pekerjaan fabriaski terdiri dari 9 langkah yaitu:

1. Proses penandaan (marking)

Pertama kali yang harus dilakukan setelah bahan material produksi sampai adalah proses marking, yaitu pengukuran dan pembentukan sketsa langsung pada bahan material dari semua item berdasarkan shop drawing yang telah dibuat.

2. Proses pemotongan (cutting)

Proses yang kedua yaitu proses pemotongan material yang sudah diberi tanda (marking) menggunakan cutting torch atau mesin potong. Prosesnya dapat dilakukan dengan metode seperti  penggunaan oxy flame cutting, cnc cutting dan mesin potong hidrolik.

3. Proses Pengeboran (drilling)

Proses selanjutnya yaitu drilling atau pengeboran dan pembuatan lubang baut disesuaikan dengan ukuran baut yang akan digunakan. Diameter lubang tersebut biasanya menggunakan ukuran standar yang nantinya digunakan untuk proses erection pada site.

4. Proses Penyetelan (assembling)

Tahapan yang keempat dalam fabrikasi adalah proses assembling atau penyetelan dan perakitan material menjadi bentuk jadi. Proses ini juga dikenal dengan istilah “las titik” atau “teck weld” fitter yang merupakan proses fit up sebelum material tersebut dirakit secara permanen dengan cara welding oleh seorang welder.

Pengelasan titik ini sangat penting untuk mengunci hasil dari sebuah penyetelan. Baik dalam rangka plate, profil ataupun pipa agar tidak adanya sebuah pergerakan ketika seorang welder melakukan langkah berikutnya pada proses pengelasan.

5. Proses Pengelasan (welding)

Yaitu proses menyambung dua bagian logam dengan menggunkan energi panas. Caranya welder akan mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi untuk kemudian akan menghasilkan sambungan yang berkelanjutan serta permanen. Kualitas mutu dari hasil pengelasan bergantung pada skill welder atau tukang las itu sendiri.

6. Proses Pemeriksaan (checking)

Proses checking adalah kegiatan pemeriksaan atau pengawasa terhadap hasil dari produk setengah jadi atau produk jadi. Checking ini biasanya dilakukan oleh seorang Quality Control (QC) yang akan melihat dan meninjau produk tersebut apakah sudah sesuai standar ataukah belum. Proses checking ini mencakup pengukuran material, bagian-baginnya, bentuk, dan ukuran disesuaikan dengan shop drawing.

7.  Proses Finishing

Yaitu yaitu proses pembersihan dan penggrindaan semua permukaan material dari bekas tagweld dan lain-lain.

Proses finishing dalam fabrikasi lakukan untuk proses pembersihan material baja dari sisa proses jasa fabrikasi, seperti : bekas pinggiran kasar dari proses cutting (pemotongan). Proses finishing biasanya dilakukan dengan menggunakan gerindra mesin, dan proses ini dilakukan sebelum proses blasting (penyemprotan) dan painting (pengecatan) dikerjakan.

8. Proses penyemprotan (blasting)

Prose blasting ini dilakukan dengan cara menyemprotkan pasir menggunakan tekanan udara ke semua bagian permukaan material fabrikasi untuk menghilangkan kotoran, krak ataupun lapisan logam tertentu yang menempel.

9. Proses pengecatan (painting)

Langkah terkahir yaitu proses pengecatan produk fabrikasi sesuai keinginan owner atau prosedur yang telah ditentukan.

2.4 Alat, Mesin dan produk Fabrikasi

Dalam pengerjaan fabrikasi banyak dibutuhkan alat, bahan, dan mesin mesin yang berfungsi sebagai penunjang kelancaran pekerjaan fabrikasi antara lain:

  • Overhead crane
  • Material carriage
  • Instalasi pipa
  • Gas karbondioksida (CO2)
  • Acetyline
  • Air compressor
  • Water line dan instalasi listrik
  • Instalasi telepon
  • Instalasi instrument mesin-mesin
  • Instalasi jaringan network lokal

Sementara itu berikut ini mesin-mesin yang biasanya dibutuhkan saat pengerjaan fabrikasi untuk mewujudkan sebuah alat produksi atau struktur konstruksi:

  • Mesin bending
  • Mesin roll
  • Mesin sharing
  • Mesin las
  • Mesin shotblast
  • Mesin pengecatan

Produk Fabrikasi

Barang produksi fabrikasi yang biasa dikerjakan antara lain:

  • Ducting
  • Hopper
  • Conveyor
  • Structure
  • Dust cooller
  • Stage
  • Storage tanki dan lain sebagainya.

2.5 Sejarah Fabrikasi 

Pada 1485, Leonardo da Vinci menggambar sketsa awal penggilingan, dan pada tahun 1501 terdapat 2 contoh idenya yang digunakan, satu untuk menggulung lembaran emas menjadi ketebalan seragam untuk koin. Yang lain untuk memotong lembaran yang dibentuk sebelumnya menjadi strip.

Berlanjut di tahun 1590, mesin cetak da Vinci dihidupkan menggunakan dua silinder berat untuk menekan berbagai jenis logam. Lalu pada 1615, pabrik industry pertama mulai memproduksi pelat timah dan timah.

Pada pertengahan tahun 1700-an Revolusi Industri secara dramatis meningkatkan produksi lembaran logam melalui penggunaan jalur produksi dan mesin press hidrolik. Pada 2011, industry lembaran pengerjaan logam di AS saja bernilai sekitar $20,5 milliar.

Fabrikasi baja seperti yang kita kenal sekarang merupakan awal dari manipulasi satu hal menjadi hal lain. Dalam istilah fabrikasi baja, hal tersebut berarti menggabungkan, membengkokkan, memotong, dan membentuk logam ke dalam banyak aplikasi industry.

Saat ini fabrikasi baja industry cocok untuk pembuatan produk logam yang tak terhitung banyaknya, mulai dari sector otomotif atau transportasi, perhiasa, perabotan rumah tangga, penggunaan militer, eletronik, bahan bangunan dan lain-lain.






Penulis blog

Tidak ada komentar