Beranda
RUANG LINGKUP MANAJEMEN LOGISTIK
tulus_saktiawan
Januari 25, 2024

RUANG LINGKUP MANAJEMEN LOGISTIK

 Ruang lingkup logistik terus berkembang pesat, akibat adanya globalisasi yang seakan dunia dapat dijangkau dengan mudah. adanya globalisasi sangat berpengaruh positf bagi sebagian besar perusahaan , karena perusahaan dapat lebih mudah dalam mendistribusikan produknya ke konsumen. Karena itu perusahaan berusaha mencari segala cara agar pelayanan yang diberikan perusahaan maksimal,efektif,efisien dan tentunya dengan biaya yang seminimal mungkin. 

Adanya globalisasi juga menyebabkan persaingan yang ketat antara perusahaan ,baik itu persaingan di lingkup nasional maupun internasional. Sehingga agar dapat bersaing bahkan melampauinya,maka salah satu yang harus dipahami oleh perusahaan adalah tentang ruang lingkup manajemen logistik. 

Karena hal tersebutlah makalah ini dibuat, makalah ini akan membahas tentang ruang lingkup manajemen logistik. Sehingga dengan dibuatnya makalah ini harapan nya yang bagi yang membacanya akan lebih mengetahui tentang ruang lingkup manajemen logistik.


A. Pengertian Logistik dan Manajemen Logistik 
    Logistik berasal dari kata Logis yang berarti rasional dan tikos yang berarti berpikir, sehingga Logistik berarti berpikir rasional dalam menjalankan kegiatan.   Istilah   logistik   disebut   juga   dengan   istilah   logistik   bisnis, manajemen agen,  distribusi,  logistik  industri,  manajemen logistik, manajemen  material,  sistem  yang  merespons  cepat,  manajemen  rantai pasokan dan manajemen pasokan.
    Istilah-istilah tersebut di atas pada intinya sama-sama berhubungan dengan manajemen aliran barang dari titik awal hingga ke titik konsumen. 
kegiatan   logistik   merupakan   penyampaian atau pengiriman barang atau material dalam jumlah tertentu dan waktu yang tepat ke  suatu lokasi tertentu dengan biaya  seminim mungkin
Manajemen logistik berfungsi untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan keefisienan aliran penyimpanan barang, pelayanan dan informasi yang terkait dari saat awal hingga pada titik konsumen guna memenuhi kebutuhan pelanggan.


    Misi logistik adalah memenuhi kebutuhan barang yang sesuai ke tempat yang tepat, pada waktu yang tepat dan pada kondisi yang diinginkan, sehingga memberikan manfaat kepada perusahaan. Dalam arti luas, ruang lingkup aktifitas logistik meliputi segala sesuatu yang memindahkan ke, dari, dan di antara fasilitas-fasilitas perusahaan. Untuk mencapai arus produk yang teratur ke pasar, manajer haruslah memperhatikan desain dari sistem logistiknya, dan kemudian barulah operasinya. Oleh karena itu, tanggung jawab manajemen logistik, dapat didefenisikan sebagai tanggung jawab mendesain dan mengurus suatu sistem untuk mengawasi arus dan penyimpanan yang strategis bagi material, suku cadang dan barang jadi agar dapat diperoleh manfaat maksimum bagi perusahaan.
    Jadi tujuan logistik adalah mentransfer atau mendistribusikan produk secara efisien dari sumber pasokan melalui tempat pembuatan ke titik konsumsi dengan cara yang hemat biaya sambil memberikan layanan yang dapat diterima kepada pelanggan.

B. Ruang Lingkup Manajemen Logistik
    Dalam arti luas, ruang lingkup aktifitas logistik meliputi segala sesuatu yang memindahkan ke, dari, dan di antara fasilitas-fasilitas perusahaan. Untuk mencapai arus produk yang teratur ke pasar, manajer haruslah memperhatikan desain dari sistem logistiknya, dan kemudian barulah operasinya. Oleh karena itu, tanggung jawab manajemen logistik, dapat didefenisikan sebagai tanggung jawab mendesain dan mengurus suatu sistem untuk mengawasi arus dan penyimpanan yang strategis bagi material, suku             cadang dan barang jadi agar dapat diperoleh manfaat maksimum bagi perusahaan.
Manajemen  logistik  secara  tradisional  memiliki  ruang  lingkup  yang sangat sempit di mana hanya dilaksanakan dalam tatanan kehidupan masyarakat terendah. Sedangkan manajemen logistik modern perkembangannya dipengaruhi oleh globalisasi yang mengarahkan kepada perubahan yang mencakup dua hal, yaitu:
  1. Perkembangan  kemajuan  ilmu  pengetahuan  dan  teknologi  dengan diterapkannya berbagai pengelolaan barang dan jasa. 
  2. Iklim  perekonomian  masyarakat  yang  semakin  menunjukkan  tingkat persaingan dalam kualitas pelayanan.
C. Peran Logistik dalam Mendukung Kegiatan Pemasaran
Logistik   memegang   peranan   penting   dalam   bauran   pemasaran perusahaan karena sejumlah upaya pemasaran harus mengintegrasikan gagasan–gagasan untuk  memperoleh produk  yang  cepat,  pada  saat  yang tepat, promosi yang memadai, dan tempat yang memadai. Logistik dapat mendukung pengiriman barang ke tempat yang tepat, seperti halnya utilitas produk  atau  jasa  menyediakan  kepuasan  konsumen  hanya  jika  produk tersebut tersedia bagi  konsumen pada  saat  dan  di  mana  produk tersebut dibutuhkan.  Sekarang,  coba  cermati  gambar  tentang  pertukaran  di antara bauran pemasaran dan logistik berikut.
Sumber:  Douglas M. Lambert, James R. Stock, Lisa M. Ellram, Fundamentals of Logistics Management (1998). Gambar 1.1

    
Jika di cermati pada Gambar  1.1  maka  organisasi perlu  menggunakan pendekatan sistem dalam menggabungkan kebutuhan pemasaran dan logistik. Aktivitas–aktivitas logistik tertuju pada layanan kepuasan pelanggan, dapat dikatakan bahwa logistik sangat berpengaruh pada bidang marketing pelayanan pelanggan. Hal yang menjadi orientasi hubungan antara logistik dan marketing adalah bagaimana pengelolaan logistik dapat menghasilkan pelayanan tingkat tinggi dengan biaya total operasional logistik yang rendah.
    Produk yang diterima konsumen sebagai hasil pembelanjaan dapat juga membuat hilangnya daya tarik konsumen akibat kualitas, harga, dan layanan yang kurang sesuai. Oleh karena itu, manajemen perlu memahami hubungan antara logistik dan aktivitas pemasaran. Harga merupakan sejumlah uang yang dibayarkan konsumen untuk produk dan jasa yang ditawarkan. Hal ini terkait juga pada biaya pengiriman yang merupakan biaya akibat logistik, sedangkan promosi suatu produk atau jasa mencakup iklan dan personal selling yang menuntut perhatian cara menggunakan dana agar lebih efektif sehingga pelayanan memiliki nilai tambah pada konsumen.

D. Peran Logistik dalam Ekonomi
Logistik memainkan peranan kunci dalam ekonomi, yaitu :
  1. Pertama, logistik merupakan salah satu pengeluaran utama dalam bisnis, Dengan demikian, mempengaruhi dan dipengaruhi oleh aktivitas ekonomi lainnya. 
  2. Kedua,   logistik   mendukung  pergerakan  dan   aliran   dari   sejumlah transaksi ekonomi, seperti penjualan dari sejumlah barang dan jasa
  3. Ketiga, logistik menambah nilai dengan menciptakan kegunaan (utilitas) waktu dan tempat.
  4. Keempat, dalam perdagangan internasional pemerintah ikut memerankan kebijakan maupun pengawasan perdagangan tersebut karena merupakan perluasan kegiatan ekonomi.
E. Kompenen-Kompenen Manajemen Logistik
Komponen-komponen dari  manajemen logistik  dari  masukan  sampai keluarannya dapat digambarkan sebagai berikut:
Sumber:  Douglas M. Lambert, James R. Stock, Lisa M. Ellram, Fundamentals of Logistics Management (1998). Gambar 1.2

Pada gambar tersebut terlihat bahwa masukan-masukan dalam logistik adalah berbagai sumber daya yang ada. Sumber daya tersebut antara lain: umum (seperti tanah, fasilitas, peralatan), manusia, keuangan, dan informasi.
Kegiatan manajerial dalam logistik, meliputi berikut ini.
  1. Merencanakan (planning) berkaitan dengan bagaimana rencana logistik yang dilakukan.
  2. Penerapan  (implementation) dari  rencana-rencana logistik  yang  telah ditetapkan sebelumnya.
  3. Rencana  yang  telah  diterapkan  perlu  dilakukan  pengendalian (controlling) agar berjalan, seperti yang diharapkan sesuai dengan perencanaan.
Pengelolaan logistik mencakup pengelolaan bahan baku. Pengelolaan ini diharapkan dapat menjamin bahan baku agar siap terkirim dan tersedia pada bagian persediaan bahan baku. Pengelolaan ini diharapkan dapat menjamin persediaan bahan dalam proses tidak kosong sehingga proses berjalan dengan baik serta bertujuan agar barang jadi dapat tertata dengan baik dan segera terkirim kepada pelanggan. 
Jika di cermati gambar tersebut, terlihat bahwa Aktivitas–aktivitas Logistik, meliputi berikut ini.
  1. Pelayanan pelanggan (customer service) merupakan kegiatan yang berorientasi pada pelanggan. Pelayanan pelanggan berhubungan erat dengan penerapan manajemen logistik, yaitu dalam perencanaannya membawa barang fisik ke suatu tempat pelanggan sebagai tujuan.
  2. Peramalan permintaan (demand forecasting) merupakan penentuan sejumlah produk dan layanan-layanan yang dibutuhkan pelanggan dalam point-point akan datang. Kegiatan ini merupakan kegiatan perencanaan.
  3. Komunikasi dalam logistik merupakan kegiatan logistik yang berkomunikasi baik antarproses-proses logistik maupun komunikasi dengan pelanggan, pengambilan keputusan. Komunikasi dapat dikatakan sebagai penyampaian informasi yang penting untuk mendukung kesuksesan proses.
  4. Penanganan material (material handling), berkaitan dengan semua aspek pergerakan atau aliran material, persediaan dalam proses, dan barang jadi dalam pabrik atau gudang.
  5. Pemrosesan pesanan (order processing) merupakan pemrosesan pesanan dari   konsumen.   Siklus   pesanan   ini   merupakan   kunci   hubungan konsumen dengan organisasi. Organisasi saat ini telah berubah dalam meningkatkan metode pesanan, yaitu dengan electronic data interchange (EDI) dan electronic funds transfer (EPT) untuk mempercepat proses tersebut.
  6. Pengemasan (packaging), fungsinya sebagai perlindungan barang dari kerusakan serta sebagai bentuk sisi advertising dan promosi.
  7. Dukungan   layanan   dan   komponen-komponen  (Parts   and   Service Support)  merupakan  pelayanan  penuh  untuk  kepuasan  pelanggan  di mana setelah penjualan, suatu organisasi/perusahaan memberikan layanan-layanan berupa  servis  atau  penyediaan  komponen-komponen dari produk yang disediakannya. Hal ini, meliputi pengiriman suku cadang, menyediakan stok suku cadang, menarik produk cacat, karena apabila suatu produksi berhenti karena ketiadaan suku cadang akan mengakibatkan keluarnya biaya yang tidak sedikit.
  8. Penentuan  lokasi   gudang   dan   pabrik  (plant   and   warehouse  site selection),  penentuan  lokasi  gudang  berkenaan  dengan  pencapaian tingkat layanan pelanggan. 
  9. Khusus nya bagi kita sbg mahasiswa akan lebih tau ttg itu. Kalo manfaat untuk manajer , maka manajer akan lebih tahu tgg logistic dan amanjemen logistic shg ini dapat membantu mempermudah dalam praktiknya kegiatan nya.
  10. Persediaan (inventory management), persediaan barang guna memenuhi tingkat pelayanan tertentu, meliputi faktor–faktor biaya, umur barang, biaya gudang.
  11. Lintas dan transportasi, pengelolaan pergerakan produk dan penentuan metode  pengiriman, memilih jalur  secara  spesifik,  mengikuti aturan- aturan di berbagai lokasi, dan mengetahui kebutuhan pengiriman domestik dan internasional.
  12. Pengadaan  (procurement)  merupakan  pengadaan,  pembelian  material dari luar organisasi atau dari pemasok. Aktivitas ini, meliputi pembelian, manajemen pasokan, evaluasi pemasok, negosiasi, jadwal pengiriman.
  13. Pengembalian barang merupakan penanganan pengembalian barang dari pelanggan di mana kondisi barang tersebut rusak atau tidak sesuai sebagaimana mestinya.
  14. Pergudangan dan penyimpanan (warehousing & storage), pengelolaan tempat yang dibutuhkan untuk menyimpan atau merawat persediaan.
  15. Logistik reverse (Reverse Logistics) merupakan kegiatan logistik dalam pemindahan material yang tidak terpakai dalam suatu proses produksi, distribusi atau pengemasan, termasuk pengangkutan ke lokasi pembuangan atau pendaur ulangan.
Setelah kegiatan-kegiatan di atas terlaksana dengan baik, pada akhirnya suatu keputusan yang tepat harus diputuskan. Dalam memutuskan suatu hal, diperlukan aspek-aspek yang harus menjadi bahan pertimbangan para pengambil keputusan di bidang logistik sebagai berikut.
Sumber: Ronald H. Ballou, Business Logistics, 1999. Gambar 1.3


Demikian kompleksnya kegiatan serta aspek-aspek yang mempengaruhi dalam logistik sehingga akan berpengaruh terhadap kebutuhan kompetensi bagi para pengelola logistik. Dari hasil pemahaman manajemen logistik dan tren perkembangannya maka kompetensi yang dibutuhkan sebagai “logistics manager” (logistician), yaitu sebagai berikut.

  1. Pengetahuan yang dibutuhkan dalam mengelola logistik pada Abad XXI bagi profesi dalam logistik:

  2. Keterampilan yang dibutuhkan:














Penulis blog

Tidak ada komentar