Beranda
PROJECT MANAGEMENT
tulus_saktiawan
Januari 25, 2024

PROJECT MANAGEMENT

Manajemen proyek adalah manajemen kerj untuk mengembangkan dan menerapkan inovasi atau perubahan dalam oprai yang sudah ada. Hal ini meliputi perencanaan proyek dan pengendalian kegiatan proyek, tergantung pada keterbatasan sumber daya dan anggaran, untuk memastikan proyek berjalan sesuai jadwal.

Proyek adalah usaha sementara yang dilakukan untuk menciptakan produk atau jasa yang unik. Proyek bersifat spesifik tepat waktu, biasanya melibatkan multidisiplin dan selalu sarat konflik. Proyek adalah bagian dari progam secara keseluruhan dan dapat diuraikan menjadi tugas, sub tugas dan lebih lanjut sesuai yang diinginkan.

Dalam penerapan manajemen proyek, keberhasilan komunikasi dalam suatu organisasi merupakan aset yang penting sebagai sasaran dan tujuan organisasi tersebut. 

A. Pengertian manajemen proyek

Manajemen merupakan suatu proses yang khas, yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan/penggerakan (actualing) dan pengawasan (controlling), yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang ditetapkan melalui sumber daya manusia dan sumber daya lain.

proyek adalah suatu kegiatan yang mempunyai jangka waktu tertentu, dengan alokasi sumber daya yang terbatas, untuk melaksanakan suatu tugas yang telah digariskan. Sehingga manajemen proyek secara luas diterapkan pada seluruh tahapan proyek, mulai dari tahapan perencanaan, perancangan, pengadaan dan pelaksanaan, sehingga untuk menerapkannya akan lebih rumit dan komplek,

Manajemen proyek adalah sebuah disiplin keilmuan dalam hal perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan (menjalankan serta pengendalian), untuk dapat mencapai tujuan-tujuan proyek. 

B. Tingkatan manajemen proyek.

  1. Higher Management ( Manajemen Puncak/Tingggi ), Manajemen disini berkaitan dengan seluruh kegiatan manajemen organisasi secara luas, umum, dan menyeluruh. Manajernya merupakan manajer puncak/top manager yang bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen organisasi,penentuan kebijakan/policy umum organisasi. Biasanya manajer puncak terdiri dari para eksekutif seperti presiden direktur,direktur,kepal cabang dan sebagainya yang merupakan level perantara pada struktur organisasinya.
  2. Middle Management ( Manajemen Menengah/Madya), Manajemen disini ruang lingkupnya berkaitan dengan manajemen bagian yang menjadi tanggunag jawabnya.manajernya adalah manajer maenengah/ madya yang merupakan manajer departemen yang mengkoordinir/ membawahi beberapa seksi atau bagian dan merupakan level bawah/teknis pada struktur organisasinya.
  3. Lower management ( Manajemen Tingkat Bawah/Lini), Manajemen disini berkaitan dengan manajemen ditingkat operasional/teknis yang berhubungan langsung dengan tenaga-tenaga operasional/teknis .Manajernya merupakan manajer operasional dan merupakan level bawah/teknis Pada struktur organisasinya. Sebagai seorang manajer ada beberapa kemampuan/kemahiran dan orientasi yang harus dimiliki berkaitan dengan tugas, tanggung jawab, fungsi dan peranannya dalam mencapai tujuan manajemen dan organisasi.
C. Ada 3 (tiga) kemampuan dan orientasi yang harus dimiliki seorang manajer, Yaitu:

  • Conceptual skill, Conceptual skill adalah kemampuan untuk mengidentifikasi masalah dan keadaan/kondisi/situasi yang ada, menentukan variabel dan factor-faktor yang menentukan,kemudian menganalisisnya dengan alternative yang luas untuk menentukan keputusab dan langkah-langkah yang akan diambil sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal bagi pencapaian tujuan secara keseluruhan. Conceptual skill merupakan kemampuan untuk melihat persoalan secara menyeluruh dan komprehensifdan menganalisisnya untuk mendapatkanmenentukan suatu konsep/kebijakan yang bersifat strategic dan mendasar.
  • Human Skill, Human skill yaitu kemampuan untuk berhubungan dan berkomunikasi dengan orang lain sehingga tercipta partisipati dan suasana yang serasi/harmonis diantar kelompok-kelompok/anggota-anggota yang berkaitan/berhubungan untuk mendukung pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
  • Technical Skill, Technical skill yaitu kemampuan untuk melakukan tugas-tugas khusus bersifatb teknis yang menjadi tanggung jawab yang berkaitan dengan prosedur,proses,peralatan,teknik/metode operasional dan sebagainya
D. Unsur-Unsur Manajemen Proyek (Konstruksi)
Unsur-unsur manajemen merupakan sumber daya yang berpengaruh terhadap berfungsinya manajemen di dalam mencapai tujuannya.
Unsur-unsur manajemen yang utama biasa dinyatakan dalam 6 (enam) M, yaitu :
  • Men (manusia)
  • Material (bahan-bahan/material)
  • Machines (mesin-mesin/peralatan)
  • Money (uang)
  • Methods (metode/cara/teknologi)
  • Market (pasar)
Untuk mencapai tujuan manajemen proyek, seorang manajer harus dapat menggunakan dan memanfaatkan unsur-unsur manajemen tersebut (sebagai sumber daya) secara efisien dan efektif sehingga dapat dicapai tujuan yang telah ditentukan secara optimal.

E. Fungsi-fungsi Manajemen Proyek
Pada dasarnya manajemen berarti pencapaian tujuan organisasi melalui pelaksanaan fungsi-fungsi tertentu (yang disebut sebagai fungsi-fungsi manajemen).
Dalam menentukan fungsi-fungsi manajmen masih ada perbedaan antara beberapa ahli, sebagai berikut:
  • G.R. Terry (Principiles of management)
    • Planning (Perencanaan)
    • Organizing (Pengorganisasian)
    • Actuating (Menggerakkan)
    • Controlling PengawasaN
  • H. Alberts (Managenment, The Basic Concept)
    • 1Planning
    • Oganizing
    • Directing
    • Controlling
  • Henry Fayol
    • Planning
    • Organizing
    • Commanding
    • Coordinating
    • Controlling
  • Koontz, H and O’Donelt (The Principles of Management)
    • Planning
    • Organizing
    • Saffing
    • Directing
    • Controlling
  • Luther Gallick
    • Planning
    • Organizing
    • Staffing
    • Directing
    • Coordinating
    • Reporting
    • Budgeting
  • William Spriegel
    • Planning
    • Organizing
    • Controlling
F. Fungsi Manajemen Proyek
Berikut ini beberapa ulasan singkat mengenai fungsi manajemen proyek yaitu:
  • Pelingkupan “Scooping” yang menjelaskan mengenai batas-batas dari sebuah proyek.
  • Perencanaan ” Planning” menidentifikasi tugas apa saja yang dibutuhkan dalam menyelesaikan sebuah proyek.
  • Perkiraan “Estimating” setiap tugas yang dibutuhkan dalam penyelesaian sebuah proyek harus diperkirakan.
  • Penjadwalan ” Scheduling” seorang manajer proyek harus bertanggung jawab atas penjadwalan seluruh kegiatan suatu proyek.
  • Pengorganisasian “Organizing” seorang manajer proyek memastikan bahwa seluruh anggota tim dari sebuah proyek mengetahui peran serta tanggung jawab masing-masing dan hubungan laporan mereka kepada manajer proyek.
  • Pengarahan “Directing” mengarahkan seluruh kegiatan-kegiatan tim dalam proyek.
  • Pengontrolan “Controlling” fungsi pengontrolan atau pengendalian ini mungkin saja merupakan fungsi tersulit dan juga terpenting bagi seorang manajer apakah proyek akan berjalan semestinya ataukah tidak.
  • Penutupan “Closing” manajer proyek hendaknya selalu menilai keberhasilan atau kegagalan pada kesimpulan dari sebuah proyek yang dijalani.
G. Tujuan Manajemen Proyek
Proyek ialah serangkaian rencana kegiatan terkait untuk mencapai tertentu tujuan bisnis. Proyek sistem informasi termasuk pengembangan sistem informasi baru, peningkatan sistem yang ada atau upgrade atau penggantian teknologi informasi perusahaan “TI” infrastruktur. Manajemen proyek mengacu pada penerapan pengetahuan, keterampilan, peralatan dan teknik untuk mencapai target tertentu dalam anggaran dan waktu yang ditentukan kendala.
Kegiatan manajemen proyek termasuk perencanaan pekerjaan, menilai risiko, memperkirakan sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan, pengorganisasian pekerjaan, memperoleh sumber daya manusia dan material, menetapkan tugas, kegiatan mengarahkan, mengendalikan pelaksanaan proyek, melaporkan kemajuan dan menganalisis hasil. Sebagai di daerah lain bisnis, manajemen proyek untuk sistem informasi harus berurusan dengan lima variabel utama: ruang lingkup, waktu, biaya, kualitas dan risiko.

H. Ruang Lingkup Proyek
Adapun ruang lingkup proyek yang diantaranya yaitu:
  • Menentukan waktu dimulai proyek.
  • Membuat perencanaan lingkup dari proyek yang akan dikerjakan.
  • Penjabaran dari ruang lingkup proyek.
  • Pengecekan proyek dan mengendalikan atas perubahan yang mungkin terjadi ketika proyek tersebut dimulai.
I. Contoh Manajemen Proyek
Adapun contoh manajemen proyek yang diantaranya yaitu:
  • Proyek konstruksi yaitu menghasilkan pembangunan gedung, jembatan, jalan raya, jalan tol dan lain sebagainya.
  • Proyek penelitian dan pembangunan yaitu menghasilkan suatu produk tertentu dengan maksud untuk memperbaiki maupun meningkatkan kualitas suatu produk, layanan dan lain sebagainya.
  • Proyek industri manufaktur yaitu suatu bentuk kegiatan yang diawali dengan merancang sampai terciptanya sebuah produk baru.
  • Proyek padat modal yaitu sebuah proyek yang memerlukan modal yang sangat banyak. Contohnya: pembebasan tanah yang luas, pembelian atau pengadaan suatu barang, pembangunan suatu fasilitas produksi dan lain sebagainya.






 

Penulis blog

Tidak ada komentar