Beranda
KONSEP DASAR PENGANGGARAN
tulus_saktiawan
Januari 25, 2024

KONSEP DASAR PENGANGGARAN

1.1. Pengertian Anggaran 

Para pengelola perusahaan akan selalu berupaya bertindak secara profesional dalam rangka mencapai apa yang menjadi tujuannya. Dalam prakteknya harus dilandasi oleh konsep-konsep manajemen yang memang sudah berlaku universal. 

Dalam pengelolaan perusahaan, manajemen menetapkan tujuan (goals) dan sasaran (objectives) dan kemudian membuat rencana kegiatan untuk rnencapai tujuan dan sasaran tersebut. Secara umum manajemen dapat diartikan sebagai suatu proses yang terdiri dari 3 perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (actuating), dan pengendalian (controlling) Jalan upaya mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Dari keempat fungsi manajemen tersebut, maka planning merupakan fungsi yang memegang peranan yang sangat penting karena merupakan dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi yang lain. Dalam kaitannya dengan fungsi planning dan controlling maka manajemen dihadapkan pada masalah pengambilan keputusan yang mencakup dua variabel pokok yaitu variabel inflow, yang merupakan kumpulan faktor yang diperlukan dalam proses produksi, modal, tenaga kerja dari material. Ini semua merupakan faktor yang menimbulkan biaya (cost), dan variabel outflow, yaitu hasil proses produksi yang merupakan faktor yang akan menghasilkan revenue bagi perusahaan. 

Aktivitas planning menghasilkan rencana (plan) yang terdiri dari elemen-elemen tujuan (goal), strategi (strategy), program (program), prosedur (procedure) dan anggaran (budget). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penganggaran merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan manajemen, khususnya dalam perencanaan. 

Proses penyusunan anggaran merupakan tahap akhir dari proses perencanaan menyeluruh perusahaan (total bussines planning). Perencanaan menyeluruh perusahaan ini dilaksanakan melalui empat tahap yaitu: 

1. penetapan filosofi dan misi, 

2. penetapan tujuan (goals) dan strategi, 

3. penyusunan program (programming), 

4. penyusunan anggaran (budgeting)

Anggaran adalah suatu pendekatan yang fprmal dan sistematis daripada pelaksanaan tanggung jawab manajemen dalam perencanaan, koordinasi, dan pengawasan. Penganggaran (budgeting) menunjukan suatu proses sejak tahap persiapan yang diperlukan sebelum dimulainya penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan informasi yang perlu, pembagian tugas perencanaan, penyusunan rencananya sendiri, implementasi dari rencana tersebut, sampai pada akhirnya tahap pengawasan dan evaluasi dari hasil rencana itu. Hasil dari kegiatan penganggaran (budgeting) adalah anggaran (budget).

Anggaran perusahaan dapat dianggap sebagai suatu sistem tunggal yang memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan tersebut mempunyai tujuan serta cara kerja tersendiri yang merupakan satu kebulatan dan yang berbeda dengan tujuan serta cara kerja tersendiri yang merupakan satu kebulatan dan yang berbeda dengan tujuan serta cara kerja sistem lain yang terdapat dalam perusahaan. Di samping itu anggaran perusahaan dapat juga diangap sebagai sub sistem yang memerlukan hubungan dengan sub sistem lain yang terdapat dalam perusahaan oleh karena anggaran perusahaan bukanlah satu-satunya alat perencanaan dan pengendalian yang ada dan diperlukan perusahaan. 

Dalam menyusun anggaran harus diperhatikan syarat-syarat sebagai berikut: 

  1. Realistis, artinya sangat mungkin untuk dicapai 
  2. Luwes, artinya tidak kaku sehingga terdapat peluang untuk perubahan sesuai dengan situasi dan kondisi 
  3. Kontinyu, artinya bahwa anggaran perusahaan memerlukan perhatian secara terus menerus dan bukan merupakan suatu usaha yang bersifat insidental.
1.2 Anggaran Versus Ramalan

1.3. Fungsi Anggaran 

Beberapa fungsi anggaran dalam proses manajemen adalah sebagai berikut : 
1. Di bidang Planning 
  • Membantu manajemen meneliti dan mempelajari segala masalah yang berkaitan dengan aktivitas yang akan dilaksanakan. 
  • Membantu mengarahkan seluruh sumber daya yang ada diperusahaan dalam menentukan arah atau aktivitas yang paling menguntungkan.
  • Membantu arah atau menunjang kebijaksanaan perusahaan 
  • Membantu manajemen memilih tujuan perusahaan 
  • Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia 
  • Membantu pemakaian alat-alat fisik secara lebih efektif
2. Di bidang Coordinating 
  • Membantu mengkoordinir faktor sumber daya manusia dengan perusahaan 
  • Membantu menilai kesesuaian antara rencana aktivitas perusahaan dengan keadaan lingkungan usaha yang dihadapi 
  • Membantu menempatkan pemakaian modal pada saluran-saluran yang menguntungkan sesuai dan seimbang dengan program perusahaan 
  • Membantu mengetahui kelemahan dalam organisasi 
3. Di bidang Controlling 
  • Membantu mengawasi kegiatan dan pengeluaran 
  • Membantu mencegah pemborosan 
  • Membantu menetapkan standar baru 

1.4. Tujuan Penyusunan Anggaran 

Berdasarkan ilustrasi yang telah digambarkan sebelumnya, dapat dikemukakan bahwa tujuan penyusunan anggaran adalah: 
  1. Untuk menyatakan harapan/sasaran perusahaan secara jelas dan formal, sehingga bisa mengindari kerancuan dan memberikan arah terhadap apa yang hendak dicapai manajemen 
  2. Untuk mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak terkait sehingga anggaran dimengerti, didukung, dan dilaksanakan 
  3. Untuk menyediakan rencana rinci mengenai aktivitas dengan maksud mengurangi ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi individu dan kelompok dalam upaya mencapai tujuan perusahaan. 
  4. Untuk mengkoordinasikan cara/metode yang akan ditempuh dalam rangka memaksimalkan sumber daya 
  5. Untuk menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu dan kelompok, serta menyediakan informasi yang mendasari perlu tidaknya tindakan koreksi.

1.5. Klasifikasi Anggaran 

1) Berdasarkan ruang lingkup 
  • Anggaran komprehensif, yaitu anggaran perusahaan yang disusun dengan ruang lingkup yang menyeluruh yang mencakup seluruh aktivitas perusahaan 
  • Anggaran parsial yaitu anggaran perusahaan yang disusun dengan ruang lingkup yang terbatas yang hanya mencakup sebagian dari kegiatan perusahaan 
2) Berdasarkan fleksibilitasnya 
  • Anggaran fixed (fixed budget) yaitu anggaran yang disusun untuk periode waktu tertentu dimana volumenya sudah tertentu dan berdasarkan volume tersebut direncanakan revenue, cost, dan expenses, serta tidak diadakan revisi secara periodik. 
  • Anggaran kontinyu (continues budget) yaitu anggaran yang disusun untuk periode waktu tertentu di mana volumenya sudah tertentu dan berdasarkan volume tersebut direncanakan revenue, cost, dan expenses, tetapi diadakan revisi secara periodik dan ditambahkan anggaran untuk satu triwulan pada periode anggaran berikutnya
3) Berdasarkan jangka waktu 
  • Anggaran jangka pendek, yaitu anggaran operasional yang menunjukan rencana operasi atau kegiatan untuk satu periode akuntansi (biasanya 1 tahun) yang akan datang. Anggaran ini terdiri dari anggaran penjualan, anggaran produksi, anggaran pemakaian bahan langsung, anggaran pembelian bahan baku, anggaran upah langsung, anggaran biaya overhead, anggaran persediaan bahan baku dan barang jadi, anggaran biaya penjualan dan promosi, anggaran biaya administrasi, anggaran harga pokok barang yang dijual, anggaran rugi/laba yang diproyeksikan, anggaran sisa laba diproyeksikan, anggaran pendapatan dan pengeluaran lain-lain, anggaran tambahan modal, anggaran kas, piutang, dan daftar neraca yang diproyeksikan. 
  • Anggaran jangka panjang, yaitu anggaran yang menunjukan rencana investasi dalam tahun anggaran dengan waktu lebih dari satu tahun.

1.6. Keunggulan dan Kelemahan Anggaran 

Berdasarkan ulasan yang telah dikemukakan sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa keunggulan yang dapat diperoleh bila perusahaan menerapkan penyusunan anggaran yang baik, antara lain: 
  • Hasil yang diharapkan dari suatu rencana tertentu diproyeksikan sebelum rencana tersebut dilaksanakan. Bagi manajemen, hasil proyeksi ini menciptakan peluang untuk memilih rencana yang paling menguntungkan untuk dilaksanakan. 
  • Dalam menyusun anggaran, diperlukan analisis yang sangat teliti terhadap setiap tindakan yang akan dilakukan. Analisis ini sangat bermanfaat bagi manajemen sekalipun ada pilihan untuk tidak melanjutkan keputusan tersebut. 
  • Anggaran merupakan penelitian untuk kerja sehingga dapat dijadikan patokan untuk menilai baik buruknya suatu hasil yang diperoleh. 
  • Anggaran memerlukan adanya dukungan organisasi yang baik sehingga setiap manajer mengetahui kekuasaan, kewenangan, dan kewajibannya. Anggaran sekaligus berfungsi sebagai alat pengendalian pola kerja karyawan dalam melakukan suatu kegiatan 
  • Mengingat setiap manajer dan atau penyelia dilibatkan dalam penyusunan anggaran, maka memungkinkan terciptanya perasaan ikut berperan serta (sense of participation)

 Di samping beberapa keunggulan tersebut di atas, terdapat pula beberapa kelemahan antara lain: 

  1. Karena anggaran disusun berdasarkan estimasi (permintaan efektif, kapasitas produksi dan lain-lain) maka terlaksananya dengan baik kegiatan-kegiatan tergantung pada ketepatan estimasi tersebut. 
  2. Anggaran hanya merupakan rencana, dan rencana tersebut baru berhasil apabila dilaksanakan secara sungguh-sungguh. 
  3. Anggaran hanya merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk membantu manajer dalam melaksanakan tugas-tugasnya, bukan menggantikannya. 
  4. Kondisi yang terjadi tidak selalu seratus persen sama dengan yang diramalkan sebelumnya, sebab itu anggaran perlu memiliki sifat yang luwes.

1.7. Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran 

1. Faktor intern Faktor-faktor intern (controlable) antara lain berupa, 

  • adata penjualan pada tahun-tahun yang lalu, 
  • kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan masalah harga jual, syarat pembayaran barang yang dijual, promosinya, pemilihan saluran distribusi dan sebagainya, 
  • kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan, 
  • tenaga kerja yang dimiliki perusahaan, baik jumlahnya maupun keterampilan dan keahliannya,
  • modal kerja yang dimiliki perusahaan, 
  • fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan dan 
  • kebijakan-kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perusahaan, baik dibidang pemasaran, produksi, pembelanjaan, administrasi maupun di bidang personalia. 

2. Faktor ekstern Faktor-faktor ekstern (uncontrolable) antara lain berupa, 

  • keadaan persaingan, 
  • tingkat pertumbuhan penduduk,
  • tingkat penghasilan masyarakat, 
  • tingkat penyebaran penduduk, 
  • agama, adat istiadat dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat, 
  • berbagai kebijaksanaan pemerintah, baik dibidang politik, ekonomi, sosial, budaya maupun keamanan, 
  • keadaan perekonomian nasional maupun internasional, kemajuan teknologi dan sebagainya.

1.8. Prinsip Penyusunan Anggaran 

Prinsip-prinsip dasar yang harus dipenuhi dan ditaati agar suatu anggaran dapat disusun dan dilaksanakan adalah sebagai berikut: 

1. Management Involvement Keterlibatan manajemen dalam penyusunan rencana mempunyai makna bahwa manajemen mempunyai komitmen yang kuat untuk mencapai segala sesuatu yang direncanakan 2. Organizational Adaptation Suatu rencana keuangan harus disusun berdasar struktur organisasi dimana ada ketegasan garis wewenang dan tanggung jawab. Seorang manajer tidak dapat memindahkan tanggungjawab atas suatu pekerjaan walaupun dia dapat melimpahkan sebagian wewenangnya kepada bawahannya

3. Responsibility Accounting Agar rencana keuangan dapat dilaksanakan dengan baik, maka harus didukung adanya suatu sistem responsibility accounting yang polanya disesuaikan dngan pertanggungjawaban organisatoris 

4. Goal Orientation Penetapan tujuan yang realistis akan menjamin kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang. Jadi konsep management by objective dapat diterapkan 

5. Full communication Suatu perencanaan dan pengendalian dapat berjalan secara efektif apabila antara tingkatan manajemen mempunyai pemahaman yang sama tentang tanggung jawab dan sasaran yang harus dicapai 

6. Realistic Expectation Dalam perencanaan, manajemen harus menghindari konservatisme dan optimisme yang berlebihan yang menjadikan sasaran tidak dapat dicapai. Jadi manajemen harus menetapkan sasaran yang realistis artinya memungkinkan dapat dicapai 

7. Timeeliness Laporan-laporan berupa informasi mengenai realisasi rencana harus diterima oleh manajer yang berkompeten tepat pada waktunya agar informasi tersebut efektif dan berguna bagi manajemen 

8. Flexible Application Perencanan tidak boleh kaku tetapi harus terdapat celah untuk perubahan sesuai dengan situasi dan kondisi yang terjadi 

9. Reward and Punishment Manajemen harus melakukan penilaian kinerja manajer berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan. Jadi manajer yang kinerjanya di bawah atau melebihi standar harus dapat diketahui sehingga pemberian suatu reward ataupun punishment oleh manajemen menjadi transparan.

1.9. Organisasi Penyusunan Anggaran 

Penyusunan anggaran dalam suatu organisasi biasanya dikoordinasikan oleh komite anggaran dan departemen anggaran. Prosedur penyusunan anggaran adalah sebagai berikut: 

1. Menganalisis informasi masa lalu, lingkungan luar yang diantisipasi, dan SWOT 

2. Menyusun perencanaan strategik dan program 

3. Mengkomunikasikan tujuan, strategi pokok, dan program 

4. Memilih taktik, mengkoordinasi, dan mengawasi operasi 

5. Menyusun usulan anggaran 

6. Menyerahkan revisi usulan anggaran 

7. Menyetujui revisi usulan anggaran dan merakit menjadi anggaran perusahaan 

8. Revisi dan penetapan final anggaran perusahaan untuk diajukan kepada pimpinan perusahaan, dan pengesahan biasanya dilakukan oleh pemilik perusahaan atau dalam PT pada RUPS

Keanggotaan dari komisi anggaran, antara lain: 

1. Salah seorang anggota direksi, Biasanya adalah direktur keuangan yang bertugas memberikan pedoman umum penyusunan anggaran juga menentukan tujuan perusahaan, baik tujuan umum maupun tujuan khusus 

2. Manajer pemasaran, Marketing manager bertugas menyusun anggazan penjualan (sales budget) dan anggaran biaya distribusi termasuk biaya iklan dan promosi. 

3. Manajer produksi Production, manager bertugas menyusun anggaran-anggaran yang berhubungan dengan seluruh kegiatan produksi, seperti: jumlah yang akan diprodusir, tenaga kerja, bahan baku, pembelian, factory overhead, depresiasi 

4. Manajer keuangan Financial, manager bertugas menyusun anggaran-anggaran yang berhubungan dengan posisi keuangan perusahaan 

5. Manajer bagian umum, Administrasi dan personalia Bertugas menyusun anggaran-anggaran yang berhubungan dengan biaya umum, administrasi dan personalia. 

Fungsi pokok komite anggaran, antara lain: 

  • Menentukan kebijaksanaan umum 
  • Meminta, menerima, dan menelaah taksiran anggaran individual 
  • Menyarankan revisi 
  • Menyetujui anggaran dan revisi anggaran 
  • Menerima dan menganalisa laporan anggaran 

Hubungan budgeting dengan akunting dapat dijabarkan sebagai berikut: 

  • Akunting menyediakan data historis untuk tujuan analisis dalam menyusun rencana perusahaan 
  • Komponen budgeting yang dinyatakan secara financial, disusun dalam format akunting 
  • Akunting menyediakan data aktual yang digunakan untuk evaluasi (performance report)

Penulis blog

Tidak ada komentar