Beranda
Dampak Sosiokultural Terhadap Strategi Pemasaran Global
tulus_saktiawan
Juli 25, 2021

Dampak Sosiokultural Terhadap Strategi Pemasaran Global











Zupertau.- Sampai saat ini belum ada kesepakatan antara para ahli untuk mendefinisikan budaya secara umum, namun terdapat beberapa pendapat para ahli mengenai definisi budaya itu sendiri diantaranya:

Edward B. Taylor

Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adapt istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat.

 Koentjaraningrat

Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan relajar.

 Dr. K. Kupper

Kebudayaan merupakan sistem gagasan yang menjadi pedoman dan pengarah bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku, baik secara individu maupun kelompok.

 pemasaran global

Menurut rakesh mohan dalam bukunya yang berjudul international marketing mendefinisikan bahwa Pemasaran Internasional adalah kegiatan Pemasaran yang melewati batas-batas lebih dari satu negara. Pemasaran internasional merupakan penerapan konsep, prinsip, aktivitas, dan proses manajemen pemasaran dalam rangka penyaluran ide, barang atau jasa perusahaan kepada konsumen di berbagai Negara.

kajian konseptual menunjukkan pengaruh budaya pada berbagai bidang perilaku konsumen yang secara langsung berpengaruh pada sosial, personal, dan bidang psikologi. kajian ini menyajikan beberapa faktor di lingkungan global saat ini dan menggambarkan keterkaitan pengaruh lingkungan dengan setrategi pemasaran dan perilaku konsumen. faktor yang dimaksud di antaranya adalah budaya, bahwa terhadap beberapa sudut pandang terkait kajian orientasi budaya yang berlaku di kalangan konsumen.

pasar yang mengalami globalisasi ditandai dengan keterhubungan antara bagian wilayah dunia dan aliran barang, jasa, uang, sumber daya manusia, dan teknologi yang melewati batas-batas negara. dan dukungan oleh perkembangan di bidang trasportasi, telekomunikasi, dan teknologi informasi (manrai, 2010).

globalisasi dapat dipelajari dari berbagai macam sudut pandang seperti budaya, politik, ekonomi, sosial dan lain sebagainya. artinya ketika berbagai negara dan wilayah telah dipengaruhi oleh iklim globalisasi, akan menunjukan perbedaan yang cukup berarti dibandingkan kondisi sebelumnya. negara-negara yang memiliki perbedaan tingkat kemampuan meneria dan menolak globalisasi cinderung dipengaruhi oleh banyak aspek internal maupun eksternal.

ada 2 hal penting tentang globalisasi yang berkaitan dengan bidang pemasaran, kani pertama para pemasar internasional membutuhkan pemahaman yang baik mengenai proses globalisasi yang mempengaruhi perilaku konsumen pada lintas budaya dan litas batas negara (tian dan borger, 2011)

yang kedua perlunya rancangan strategi pemasaran yang efektif membutuhkan perhatian pada kemiripan dan perbedaan yang terjadi dalam cakupan pola perilaku konsumen litas budaya dan lintas batas negara ( klinefeler, 2010)kondisi ini tentu saja menyebabkan perubahan sudut pandang pemasaran yang yang disebabkan oleh ide glolobalisasi. munculnya pergeseran paradigma dari para pemasaran yakni tidak hanya sekedar hanya sebagai penjual barang atau jasa. pemasaran era globalisasi lebih mempertimbangkan banyak faktor seperti menentukan segmentasi konsumen, penetapan target konsumen secara lebih tepat, dan menempatkan posisi barang atau jasa yang ditawarkan dalam sebuah pasar industri diwilayah yang baru.

Untuk dapat memahami seluk-beluk pasar luar negeri, penting untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam perbedaan budaya. Dari perspektif pemasaran global, lingkungan budaya penting karena dua alasan utama. Pertama dan terpenting, kekuatan budaya merupakan faktor utama dalam membentuk pemasaran global. Kedua, analisis budaya seringkali mempertemukan titik-titik peluang pasar. Perusahaan yang mengenali norma-norma budaya di bandingkan pesaing mereka akan lebih di untungkan dan sering memperoleh keunggulan kompetitif.

Dalam pemasaran dikenal adanya istilah marketing mix yang di dalamnya memformulasikan strategi pemasaran yang harus dilakukan seorang pelaku usaha kedalam 4P yaitu product, price, place dan promotion. Dalam pemasaran internasional aspek budaya sangat mempengaruhi strategi para pemasar untuk merumuskan strategi marketing mix tersebut, agar kegiatan pemasaran produk yang dilakukan dapat sukses dan berhasil di lingkungan internasional yang sangat dinamis. Oleh karena itu perlu disusun program marketing mix yang baik di dasarkan pada kriteria berikut ini:

1.   Product

    Dalam Pemasaran internasional, pelaku usaha harus dapat menciptakan produk yang sesuai dengan target pasar mereka. Dan budaya merupakan suatu instrumen yang sangat penting untuk digunakan dalam menciptakan produk dalam perspektif global. Karena setiap daerah pemasaran membutuhkan produk yang berbeda serta pendekatan yang berbeda dalam penciptaan produk tersebut. Produk tertentu, khususnya, makanan, minuman, dan pakaian memiliki hubungan dan ikatan budaya yang sangat kental dibandingkan dengan  produk lainnya seperti mobil dan sepeda motor. Produk atau jasa juga dapat dilarang atau dibatasi karena alasan budaya. Pada bulan Maret 2004, pemerintah Arab Saudi melarang impor dan penjualan ponsel yang menggunakan kamera setelah adanya laporan tindakan pelanggaran (memotret perempuan) oleh pemilik ponsel tersebut. Di China Pepsi menciptakan produk dengan kemasan berwarna merah untuk menarik perhatian pembeli dengan alasan warna merah merupakan warna keberuntungan bagi masyarakat China.

2.       Price

es ediaan pelanggan untuk membayar produk yang dipasarkan akan bervariasi pada daerah yang memiliki budaya yang berbeda. Produk yang dianggap memiliki nilai yang baik dalam satu budaya, mungkin memiliki nilai lebih dan dihargai lebih mahal dibandingkan dalam budaya lain. Di China penetapan harga barang sering menggunakan angka 8. Misalnya 20 dollar sering dibuat dengan angka 19.8 dollar dari pada menggunakan angka 19.9 dollar yang biasa dilakukan pada pasar secara luas di dunia. Hal ini karena Dalam budaya Cina, angka 8 dikaitkan dengan kemakmuran dan keberuntungan. Simbolisme ini berasal dari fakta bahwa pengucapan 8 memiliki kesamaan dalam pengucapan kata kaya.

3.   Place/ Distribusi

   Variabel budaya juga dapat menentukan strategi distribusi. Hal ini bergantung dari gaya hidup masing-masing dan budaya masing-masing daerah. Sebagai contoh Avon, pembuat kosmetik dari Amerika menggunakan pendekatan distribusi yang berbeda dengan cara penjualan langsung kepada pelanggannya yang biasa di lakukan di Amerika. untuk pangsa pasar Taiwan dan China, Avon bereksperimen dengan alternatif distribusi untuk menjual produk-produknya dengan penggunaan kios, counter kecil di department store, internet, dan menjual produk di rumah-belanja saluran TV. Hal ini lebih menarik konsumen Taiwan dan China untuk melakukan pembelian.

   Contoh lain adalah pendekatan distribusi yang di lakukan oleh Mc Donald. Di beberapa negara McDonald sekarang menawarkan layanan antar untuk setiap produk yang di beli oleh konsumennya. Model ini berjalan efektif untuk daerah perkotaan yang telah maju dengan tingkat kesibukan penduduknya yang tinggi serta ketersediaan tenaga pengantar yang masih relatif murah. Di Mesir, sistem layanan antar menyumbangkan 27 persen dari pendapatan Mc Donald.

 

P


    

Penulis blog

Tidak ada komentar