Beranda
ANGGARAN KOMPREHENSIF
tulus_saktiawan
Januari 25, 2024

ANGGARAN KOMPREHENSIF

 1. Pengertian Penyusunan Anggaran Komprehensif

Komprehensif artinya menyeluruh atau secara keseluruhan. Dalam penyusunan anggaran perusahaan dapat melakukan dengan dua cara yaitu secara sebagaian demi sebagaian (partial) dan secara keseluruhan (comprehensive). Anggaran Komprehensif yaitu Jenis kegiatan penganggaran yang intensitas penyusunananya mencakup seluruh aktivitas perusahaan baik bidang pemasaran, produksi, keuangan, dan adminitrasi umum. Sedangkan anggaran partial yaitu Jenis kegiatan penganggaran yang intensitas penyusunannya secara terbatas di salah satu aktivitas perusahaan yang sedang mengalami kesulitan, sehingga memerlukan perhatian sendiri. 

        Penyususnan anggarana komprehensif mendatangkan manfaat berupa adanya pendekatan secara sistematis terhadap kebijakan management serta mempermudah diadakannya evaluasi tujuan akhir perusahaan secra kuantitatif. 

Yang membedakan dalam penyusunan anggaran komprehensif dengan anggaran partial yaitu : 

1. Anggaran Komprehensif antara lain : 

  • Kondisi keuangan perusahaan yang memadai, sehingga perusahaan mampu menyusun anggaran secara lengkap dan menyeluruh. 
  • Mempersiapkan rencana-rencana pendahuluan secara keseluruhan. 
  • Menyusun rencana anggaran jangka panjang dan anggaran jangka pendek. 

2. Anggaran Partial antara lain : 

  • Kemampuan teknis yang terbatas dari kurangnya data untuk melakukan penyusunan anggaran secara lengkap dan menyeluruh. 
  • Kondisi keuangan perusahaan yang kurang memadai, sehingga perusahaan tidak mampu menyusun anggaran secara lengkap/ keseluruhan dan hanya dapat menyusun anggaran yang diperlukan saja.

2. Komponen-Komponen Di Dalam Penyusunan Anggaran Komprehensif. 

Komponen-komponen di dalam penyusunan anggaran komprehensif meliputi; 

1. Rencana Subtantif (Subtantive Plan) 
Rencana subtantif merupakan rencana yang mencerminkan tujuan yang ingin di capai perusahaan (baik jangka panjang dan jangka pendek). Dengan mengambarkan strategi-strategi perusahan, rencana spesifik, dan program organisasi serta komitmen manajemen yang sejalan dengan pencapaian jangka panjang dari tujuan dan perencanaan perusahaan. 
2. Rencana Keuangan (Finansial Plan). 
Rencana keuangan merupakan penyajian secara lebih terperinci, yang menerapkan tujuan manajemen, strategi yang di rencanakan, perencanaan dan kebijakan manajemen untuk periode waktu tertentu. Maka rencana keuangan di kelompokkan menjadi : 
a. Rencana Anggaran Jangka Panjang. Merupakan suatu perencanaan perusahaan untuk jangka waktu relatif lama, yakni lebih dari satu tahun atau bahkan lebih lima tahun atau sepuluh tahun. Rencana ini menjadi satu kesatuan yang utuh dari rencana-rencana yang disusun 18 untuk kegiatan setiap tahun, di buat sesuai dengan tujuan umum perusahaan, sasaran spesifik, dan strategi jangka panjang yang digambarkan sebelumnya. Rencana anggaran jangka panjang meliputi semua bidang aktivitas antara lain; 
  • Penjualan, harga pokok dan laba. 
  • Proyek besar dan penambahan investasi modal. 
  • Arus kas dan pembiayaan. 
b. Rencana Anggaran Jangka Pendek (Tahunan). 
Merupakan perencanaan kegiatan-kegiatan tahunan suatu perusahaan. secara khusus, manajer, pemilik dan pihak yang berkepentingan biasanya memerlukan jadwal, hasil dari rencana laba secara periodik, laporan kinerja dan evaluasi mengenai progress perusahaan. Oleh karena itu, laporan rencana dan progress biasanya di buat bulanan, tiga bulanan, atau tahunan. Rencana anggaran jangka pendek atau anggaran tahunan di kelompokkan dua jenis yakni; 
1. Rencana Operasional. Merupakan rencana seluruh kegiatan-kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Umumnya tujuan perusahaan adalah mendapatkan keuntungan. Anggaran operasional ini dibagi menjadi dua bagian yakni: 
  • Anggaran Proyeksi Laba/Rugi. Dalam anggaran ini dihitung atau ditaksir besarnya perkiraan laba, baik menurut bagian, jenis produk, maupun laba yang merupakan keseluruhan. 
  • Anggaran Pembantu Laporan Laba/ Rugi. Anggaran ini meliputi seluruh rencana kegiatan-kegiatan yang mendukung penyusunan laporan laba rugi (income statement) meliputi; 
    • Anggaran Penjualan. Anggaran penjualan mengambarkan tingkat pendapatan yang bakal di terima sebagai akibat dilakukannya penjualan-penjualan di masa yang akan datang, rencana penjualan menjadi unsur dasar dilakukanya penyusunan anggaran lain. Anggaran penjualan meliputi; 
    • Jenis produk yang dijual.
    •  Volume produk yang dijual. 
    • Harga produk persatuan.
    • Wilayah pemasaran. Dalam penyusunan anggaran penjualan agak sulit di lakukan, karena harus mempertimbangkan beberapa faktor pembatas seperti kemampuan menjual yang di miliki perusahaan. Akibatnya penyusunan anggaran penjualan memerlukan teknik forescating (peramalan) yang tepat, yang membuat estimasi kegiatan masa depan dengan mendasarkan diri pada pengalaman masa lalu. Perlu di perhatikan pula kemungkinan terjadi perubahan-perubahan di masa datang seperti; perubahan selera konsumen, tingkat harga dan penemuan-penemuan baru (kemajuan teknologi).
  • Wilayah pemasaran. Dalam penyusunan anggaran penjualan agak sulit di lakukan, karena harus mempertimbangkan beberapa faktor pembatas seperti kemampuan menjual yang di miliki perusahaan. Akibatnya penyusunan anggaran penjualan memerlukan teknik forescating (peramalan) yang tepat, yang membuat estimasi kegiatan masa depan dengan mendasarkan diri pada pengalaman masa lalu. Perlu di perhatikan pula kemungkinan terjadi perubahan-perubahan di masa datang seperti; perubahan selera konsumen, tingkat harga dan penemuan-penemuan baru (kemajuan teknologi).
Anggaran Produksi. 
Anggaran ini disusun memperhatikan segala kegiatan produksi, yang diperlukan untuk menunjang anggaran penjualan yang telah disusun. Anggaran produksi terdiri dari sub anggaran yakni; 
  • Anggaran Jumlah Yang Di Produksi. Anggaran ini menspesifikasikan kuantitas barang yang diinginkan untuk di produksi selama periode anggaran. Dalam anggaran produksi diperlukan pengembangan kebijakan mengenai tingkat produksi yang efisien, penggunaan fasilitas yang produktif dan tingkat persediaan (barang jadi dan persediaan barang dalam proses). 
  • Anggaran Bahan Mentah. Dalam suatu anggaran yang komprehensif, diperlukan perencanaan dan pengendalian bahan mentah dan komponen yang digunakan untuk menghasilkan produk jadi. untuk menjamin jumlah yang tepat dari bahan mentah dan komponennya benar-benar tersedia pada saat dibutuhkan dan untuk merencanakan jumlah biaya, maka rencana laba taktis harus mencakup; 
    • Anggaran yang terperinci yang menentukan jumlah dan biaya bahan mentah. 
    • Anggaran pembelian bahan mentah yang saling terkait.
  • Anggaran Tenaga Kerja Langsung. Anggaran tenaga kerja langsung mencakup kebutuhan atas tenaga kerja langsung yang direncanakan untuk memproduksi berbagai jenis dan kuantitas yang direncanakan dalam anggaran produksi. Anggaran tenaga kerja langsung dapat disajikan dalam beberapa cara seperti anggaran terpisah biasanya di buat menurut;
    • Jam tenga kerja langsung. 
    • Biaya tenaga kerja langsung.
  • Anggaran Biaya Overhead Pabrik. Anggaran semua jenis biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk, selain biaya materi dan biaya tenaga kerja langsung. 
  • Anggaran Biaya Distribusi. Anggaran ini mencakup semua biaya-biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan dalam hubungannya dengan kegiatan memasarkan produk. Termasuk ke dalam anggaran distribusi antara lain; biaya untuk salesman, supervisor, ongkos pengangkutan, biaya promosi, depresiasi (peralatan distribusi), biaya penginapan, baiaya makan, dan biaya asuransi.
  • Anggaran Biaya Umum dan Adminitrasi. Anggaran biaya umum adalah anggaran yang berisi semua biaya-- biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk direksi dan stafnya, bagian keuangan dan bagian adminitrasi. Anggaran adminitrasi merupakan anggaran yang berisi biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk kegiatan-kegiatan yang menunjang usaha perusahaan di luar kegiatan pabrik.

2.  Anggaran Keuangan

Anggaran keuangan ini disusun sebagai akibat terjadinya perubahan kekayaan, hutang, dan piutang perusahaan. Perubahan-perubahan tersebut diakibatkan oleh kegiatan yang dilakukan perusahaan. Anggaran ini meliputi; 
  • Anggaran Proyeksi Neraca. Anggaran proyeksi neraca mencerminkan perkiraan semua aktiva dan pasiva yang akan dimiliki oleh perusahaan pada akhir periode produksi. 
    • Aktiva meliputi; aktiva tetap dan aktiva lancar. 
    • Pasiva meliputi; utang jangka pendek, utang jangka panjang dan modal sendiri. 
  • Anggaran Pembantu Proyeksi Neraca. Anggaran ini merinci masing-masing pos yang ada dalam neraca, terutama pos-pos yang berhubungan dengan masalah likuiditas perusahaan. Pos-pos tersebut antara lain; 
  1. Anggaran kas yang terdiri dari; 
    1. Aliran kas masuk dapat berasal dari; penjualan produk secara tunai, penagihan piutang-piutang dari penjualan kredit, penerimaan-penerimaan lain (bunga dan dividen), penjualan aktiva dan pinjaman-pinjaman yang dilakukan. 
    2. Aliran kas keluar dapat berasal dari; pembelian bahan mentah untuk keperluan produksi, pembayaran upah tenaga kerja (buruh), macam-macam biaya yang di keluarkan (biaya sewa, listrik, dan telepon), pengeluaran-pengcluaran untuk kepentingan expansi 
  2. Anggaran piutang Anggraan piutang mendasarkan diri pada anggaran penjualan. Dalam kebijakan penjualan produk, sebagaian dilakukan secara kredit dengan ditentukan syarat-syarat pembayaran tertentu. 
  3. Anggaran utang Anggaran utang disusun dengan mendasarkan diri pada besarnya pembelian-pembelian secara kredit dan besarnya bunga pinjaman yang belum dibayar 
  4. Anggaran penambahan modal Anggaran penambahan modal pada dasarnya disusun untuk jangka panjang 
  5. Anggaran penyusutan aktiva Anggaran depresiasi perlu disusun secara khusus oleh perusahaan karena aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan lebih dari satu, usia masing-masing aktiva tetap berlainan dan metode perhitungan penyusustan masing-masing aktiva tetap berlaina

Penulis blog

Tidak ada komentar