Beranda
TOKOH, PEMIKIRAN DAN PEMBAHARUAN ISLAM DI INDONESIA
tulus_saktiawan
Januari 25, 2024

TOKOH, PEMIKIRAN DAN PEMBAHARUAN ISLAM DI INDONESIA

 

Zuper_Tau.-  Seperti yang telah kita ketahui Bersama agama islam adalah agama mayoritas di negara Indonesia, sejarah singkat masuknya islam keindonesia, banyak sumber yang mengatakan bahwa islam diindonesia disebarkan melalui jalur perdagangan, menurut sumber buku sejarah yang dimuat pada buku sekolah menyebutkan empat sumber masuknya islam ke Indonesia.

yang pertama dari arab, Berita ini diketahui dari pedagang Arab yang melakukan aktivitas perdagangan dengan bangsa Indonesia. Pedagang Arab Telah datang ke Indonesia sejak masa kerajaan Sriwijaya (abad ke-7 M) yang menguasai jalur pelayaran perdagangan di wilayah Indonesia bagian barat termasuk Selat Malaka pada waktu itu. Pendapat ini dikemukakan oleh Crawfurd,Keyzer, Nieman, de Hollander, Syeh Muhammad Naquib Al- Attas dalam bukunya yang berjudul Islam dalam Sejarah Kebudayaan Melayu dan  mayoritas tokoh-tokoh Islam di Indonesia seperti Hamka dan Abdullah bin Nuh.

yang kedua dari eropa, Berita ini datangnya dari Marcopolo tahun 1292 M. Ia adalah orang yang pertama kali menginjakan kakinya di Indonesia, ketika ia kembali dari cina menuju eropa melalui jalan laut. Ia dapat tugas dari kaisar Cina untuk mengantarkan putrinya yang dipersembagkan kepada kaisar Romawi, dari perjalannya itu ia singgah di Sumatera bagian utara. Di daerah ini ia  menemukan adanya kerajaan Islam, yaitu kerajaan Samudera dengan ibukotanya Pasai. sejarawan yang menganut teori ini adalah C. Snouch Hurgronye, W.F.Stutterheim,dan  Bernard H.M. Vlekke.

Yang ktiga dari Idia, Berita ini menyebutkan bahwa para pedagang India dari Gujarat mempunyai peranan penting dalam penyebaran agama dan kebudayaan Islam di  Indonesia. Karena disamping berdagang mereka aktif juga mengajarkan agama dan kebudayaan Islam kepada setiap masyarakat yang dijumpainya, terutama kepada masyarakat yang terletak di daerah pesisisr pantai. pendukung teori ini, diantaranya adalah Dr. Gonda, Van Ronkel, Marrison, R.A. Kern, dan C.A.O. Van Nieuwinhuize. 

Yang keempat dari cina, erita ini diketahui melalui catatan dari Ma Huan, seorang penulis yang mengikuti perjalanan Laksamana Cheng-Ho. Ia menyatakan melalui tulisannya bahwa sejak kira-kira-kira tahun 1400 telah ada saudagar-saudagar Islam yang ke Indonesia.

tokoh pemikiran dan pembaruan islam di indonesia, terdapat 4 tokoh pemikiran dan pembaharuan islam diindonesia.

yang pertamaKH Ahmad Dahlan, mengapa KH Ahmad Dahlan dapat dikatakan sebagai tokoh pebaharuan dan pemikiran islam di indonesia karena Ketika menetap di Mekah, di usia 15 tahun, dia mulai berinteraksi dan tersentuh dengan pemikiran para pembaharu Islam. Sejak itu, dia merasa perlunya gerakan pembaharuan Islam di kampung halamannya, yang masih berbaur dengan sinkretisme dan formalisme. Mula-mula dengan mengubah arah kiblat yang sebenarnya, kemudian mengajak memperbaiki jalan dan parit di Kauman. Robert W Hefner, Indonesianis asal Amerika Serikat, menyebut Dahlan merupakan sosok pembaharu Islam yang luar biasa di Indonesia, bahkan pengaruhnya melampaui batas puncak pemikiran Muhammad Abduh dari Mesir.

yang kedua, Ahmad Surkati,  Dalam Sejarah Islam di Nusantara (2015), Laffan menuliskan upaya Surkati mendekati para penerus Snouck seperti D.A. Rinkes dan B.J.O. Schrieke. Surkati mengirim surat dengan harapan mereka akan mengizinkannya memimpin persoalan agama Islam secara damai di bawah kekuasaan Belanda (hlm. 237-238). 

yang ketiga,  Ahmad Hasan dikenal sebagai ulama pembaharu. Pikiran-pikirannya sangat tajam dan kritis terutama dalam cara memahami nash (teks) Alquran maupun hadits. Keahliannya dalam bidang hadits, tafsir, fikih, ushul fiqih, ilmu kalam, dan mantiq menjadikannya sebagai rujukan para penanya dan pemerhati kajian Islam. Dia juga ulama yang produktif menulis.

yang keempat, KH Hasyim Asy'ari ulama Indonesia yang jadi pakar ilmu hadis pertama, di Mekah. Ilmu hadits inilah yang kemudian menjadi spesialisasi Pesantren Tebuireng, yang kelak didirikannya di Jombang sepulangnya dari Tanah Suci. Lewat pesantren inilah Hasyim melancarkan pembaharuan sistem pendidikan keagamaan Islam tradisional. Dia memperkenalkan pengetahuan umum dalam kurikulum pesantren, bahkan sejak 1926 ditambah dengan bahasa Belanda dan sejarah Indonesia. Dalam buku Tradisi Pesantren: Studi tentang Pandangan Hidup Kyai, Zamakhsyari Dhofier manggambarkan Hasyim Asy’ari sebagai sosok yang menjaga tradisi pesantren.

 


Penulis blog

Tidak ada komentar