Beranda
Kebijakan Ekonomi Khalifah Ghazan Khan
tulus_saktiawan
Januari 25, 2024

Kebijakan Ekonomi Khalifah Ghazan Khan

Banyak dari kalangan sejarawan mengatakan bahwa masa awal Ghazan Khan naik tahta adalah masa yang sangat memprihatinkan, baik di bidang politik, sosial, dan ekonomi. Hal ini digambarkan secara gamblang oleh Spuler yang dikutip oleh Karim sebagai berikut.

When Ghazan Khan ascended the thorne, the treasures of his predecessor had been spent. The treasures that Hulagu Khan had collected from Baghdad, the provinces of the heretics (the assasins) from Syria and from other places, anf had stored in the castle..had gradually been stolen by the guards…The rest of spent by Ahmad (Tagudar)…Arghun Khan piled up many treasures. Gaikhatu did not collect any treasure, and he gave to his people what was left of the treasures of Arghun, so that Ghazan nothing.

Warisan pemerintahan sebelumnya, benar-benar menghantarkan negara ( Dinasti Ilkhan) pada gerbang kehancuran. Ketika itu tidak ada laporan secara detail tentang pemasukan dan pengeluaran negara, sehingga menjadi ladang para penjabat berlomba-lomba untuk memperkaya diri sendiri. Buruknya manajemen finansial ini menyebabkan kas negara hampir kosong dan pembayaran gaji tetap para pegawai dan tentara tidak tepat waktu, bahkan sampai berbulan-bulan lamanya.

Selain itu, masalah pemerasan pajak yang berlebihan oleh dinas perpajakan masih mengancam kesejahteraan rakyat kecil, terutama para petani. Oleh karena itu, banyak dari kalangan petani mengurungkan niatnya untuk kembali bertani lantaran takut dibebankan dengan pajak yang berlebihan. Sehingga pada gilirannya menciptakan roda perekonomian negara lumpuh total.

Setelah memahami akar persoalan di atas, maka sebagai seorang pemimpin, langkah awal dalam mengatasinya adalah dengan memberikan hukuman yang seberat-beratnya bagi siapa saja dari setiap penjabat yang menyalahgunakan tugas dan wewenang. Hasil dari penerapan langkah ini, kesejahteraan rakyat sedikit demi sedikit dapat teratasi dengan baik, begitu juga dengan masalah kas Negara menjadi surplus, karena semakin derasnya pemasukan dari berbagai propinsi Dinasti Ilkhan. Umar menyadari bahwa kesinambungan antara keadilan sosial dan distribusi sosial tidak akan terwujud tanpa ditopang dengan gerakan individu-individu yang bermoral tinggi.

Pada masa pemerintahannya, Ghazan mewajibkan semua gubernur dan pemungut pajak tani untuk membantu petani kecil yang tidak mampu membeli benih-benih, keperluan pertanian, dan makanan bagi ternaknya. Untuk menunjang keberhasilan pertanian, maka dibangunlah semacam lembaga informasi terpadu di berbagai provinsi mengenai segala hal yang berkaitan dengan masalah pertanian, sehingga mudah diakses dari berbagai kalangan, terutama oleh petani itu sendiri. Semenjak itu, produktivitas pertanian meningkat tajam, dan menjadikan hidup para petani makmur dan sejahtera.

Konsep kebijakan ekonomi yang dibangun Ghazan sangat fleksibel, tidak memudharatkan dan sangat berpihak pada rakyat. Sehingga, pada masanya, Dinasti Ilkhan menorehkan kemajuan yang luar biasa, terutama pada sektor pertanian yang mampu mewujudkan swasembada beras, sehingga dalam sejarah bangsa Mongol, khususnya Dinsati Ilkhan merupakan satu-satunya yang mampu menjadi negara pengeskpor beras ke manca negara.

Sebagai tambahan bukti kebijakan ekonomi Ghazan yang berkarakteristik sosial, dia melarang praktek pinjam-meminjam yang mengandung bunga, karena menurutnya, inilah salah satu penyebab kesengsaraan rakyat kecil, karena praktek ini diizinkan sebelumnya sehingga menjadikan yang kaya tambah kaya, dan yang miskin pun menjadi kian melarat. Sehingga terciptalah great gap starat sosial di lingkungan masyarakat.

Pada rezimnya juga, para tentara semakin diperhatikan. Sistem yang diterapkan bukan berupa kebijakan yang mengikuti kebijakan yang diterapkan oleh Rasulullah, dan bukan pula dengan sistem yang dijalankan oleh Umar ibn Khattab, tetapi justru menggabungkan keduanya, yaitu dengan memberikan hak tanah untuk dihidupkan (iqta’) bagi tentara, tetapi masih tetap mendapatkan gaji tetap dari pemerintah. Alasan yang mendorong Ghazan untuk mengeluarkan dekrit ini karena adanya keinginan sendiri dari kalangan tentara, sehingga dengan cara ini menuurt Ghazan, mereka dapat menyediakan keperluan mereka sendiri kaitannya dengan kemiliteran , seperti penanggung kuda dan hewan-hewan lainnya. Selain itu, pada masanya, ekspansi wilayah tidak terlalu diprioritaskan.

Sebuah reformasi ekonomi politik telah terjadi di Dinasti Ilkhan dibawah komando makhluk yang bernama Ghazan Khan, yang membawa Dinasti Ilkhan bergerak menuju kesejahteraan rakyat dan mewujudkan kembali kejayaan. Keamanan negara sangat terjamin, bahkan digambarkan layaknya “rusa merasa aman ketika satu tepi bersama harimau”. Sepeniggalnnya, pemimpin yang sangat dicintai oleh rakyat ini mewarisi kondisi keuangan negara sangat surplus, dan perkonomian yang sangat stabil.

Demikianlah beberapa kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh Ghazan Khan. Dia berhasil membalik keadaan negara, yang awalnya negara sangat defisit anggaran, namun semenjak dia naik tahta, negara pun mengalami surplus anggaran, sehingga memberikan kesejahteraan dan kemakmuran bagi warga negaranya.

Penulis blog

Tidak ada komentar