![]() |
keputusan perusahaan dalam bidang oprasional dalam pandemi |
Kemunculan virus corona mulai terdeteksi pertama kali di negara China pada awal Desember 2019. Kemudian menyebar kelebih dari 118 negara di dunia, setelah menginveksi lebihdari 121.000 orang di asia, eropa,timur tengah, dan diamerika organisasi Kesehatan global (WHO) mentapkan covid-19 sebagai pandemic global pada harirabu, peryataan pandemic global virus corona disampaikan oleh Sekretaris Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.Imbas dari ditetapkannya virus corona menjadi pandemic global oleh (WHO) IHSG anjlok hingga 2,94 persesn atau 151,54 poin berada pada level 5.002,55.Tercata thinggasesi I tanggal 12 bulanmaret 2020, investor asing sudah mencatatkan nett sells atau aksijual bersih Rp 230 miliar. Angka ini menambah jumlah perginya dana asingdari bursa saham Rp 2 triliun sepekan terakhir.
Hal ini menjadi pukulan keras bagi pelaku usaha
dibidang manufaktur karena akan semakin mempersulit untuk mencari permodalan,
selain itu dampak lain dari adananya kebijakan pencegahan covid-19 seperti PSBB
menyebabkan perusahaan manufaktur di Indonesia pada periode April anjlok tajam
ke level 27,5, lebihrendah disbanding kan bulan Maret yang berada di
posisi 45,3, menurut Survei IHS Market, Anjloknya indeks manufaktur
Indonesia sepanjang April lalu tercatat sebagai yang terendah sepanjang sejarah
atau dalam Sembilan tahun periode survei April 2011. Takhanyaitu, kinerj amanufaktur
Indonesia tercatat terendah di ASEAN, di bawah Myanmar dengan skorindeks
sebesar 29,0 dan Singapura sebesar 29,3.
Data yang dimuat diatas sangat relevan di lapangan,
sejak awal corona menghantam china, manufaktur tertentu sudah merasakan
dampaknya terutama pada periode februari 2020. Sector yang bergantung pada
bahan baku impor mulai merasakan sulitnya mendapatkan bahanbaku.
Jika dicermati lagi wabah covid-19 sudah banyak
menumbangkan banyak perusahaan manufaktur sehingga Untuk menjaga kerberlangsungan
perusahaan maka dibutuhkan system kerja dan keputusan yang tepat. Hal ini akan
mempengaruhi system kerja dan pengambilan keputsan yang diambil oleh manajemen
oprasional.
Manajemen oprasional yang menaggani pada divisi
oprasional perusahaan, akan membuat perubahan besar-besaran pada system kerja
dan keputusan yang akan diambil sehingga Tindakan serta keputusan akan
mempengaruhi keberlangsungan perusahaan manufaktur, masalah yang ditimbulkan
wabah corona memunculkan sebuah pertanyaan tentang dampak apa saja yang
ditimpulkan dari kemunculan wabah covid-19 pada system oprasional perusahaan
manufaktur, dan bagaimana system kerja dan keputusan yang tepat yang dapat
digunakan pada masa pandemic seperti sekarang.
perubahan yang ditimbulkan virus corona dibidang
oprasional pabrik manufaktur sangatlah besar, The Constant is Change, itulah
bahasa yang tepat untuk menggambarkan sifat perubahan itu sendiri, seakan akan
mengikuti sabda alam, semua hal mengalami perubahan tak terkecuali dibidang
oprasional pabrik manufaktur, apakah perubahan fisik, perubahan mental,
perubahan lingkungan dan yang jelas perubahan itu pasti terjadi mau tidak mau,
suka tidak suka.
dampak yang pasti akan dirasakan oleh perusahaan
manufaktur terutama pada sektor oprasionalnya yaitu sulitnya untuk memastikan
ketersediaan basokan bahan baku, karena disetiap negara pasti ada kebijakan
untuk memperketat dan mengurangi kegiatan di luar rumah, hal ini akan
mempengaruhi distribusi bahan baku yang dibutuhkan oleh perusahaan manufaktur
terutama jika bahan baku harus diimpor dari luar negri, selain itu perubah
selera konsumsi masyarakat terhadap produk karena masyarakat akan
memprioritaskan pada produk kesehatan dan pemenuhan bahan pokok saja.
seiring dengan perubahan pola kerja yang terjadi yang
disebabkan oleh masa pandemi seperti sekarang, dunia bisnis juga berubah dengan
cepat, jika dunia bisnis berubah dengan cepat, maka dunia mengoprasikan bisnis
pun lebih cepat.
dimasa seperti sekarang hal yang tepat yang dapat
dilakukan oleh manajemen oprasional adalah dengan tetap menjaga pasokan bahan
baku mereka, hal ini dilakukan agar perusahaan terus dapat berjalan dengan
normal, selain itu manajemen oprasional juga harus mempertimbangkan pola kerja
yang baru karena perusahaan dituntut lebih efisien dimasa pandemi seperti
sekarang pemagkasan jumlah pekerja menjadi jalan untuk memangkas oprasional
pabrik, hal ini dilakukan bukan dilakaukan tanpa dasar kesemena-menaan tetapi
semata-mata agar perusahaan dapat bertahan pada masa pandemi seperti sekarang,
selain itu perusahaan juga harus cepat untuk beralih pada sistem kerja moderen
dan meniggalkan sistem kerja teradisonal, jikalau sistem kerja taradisonal
tidak dapat dihapus dalam sistem kerja pabrik maka pangkas persentasi pengunaan
kerja taradisonal menjadi lebih sedikit hal ini juga akan berpengaruh besar
pada efisinsi perusahaan, integrasi antar departemen harus dilakuakn agar
berusahaan cepat beralih untuk memproduksi barang yang lebih dibutuhkan dimasa
pandemi, jika perusahaan memaksakan untuk tetap memproduksi barang yang sama
dan tidak mau peradaptasi dapa keadaan yang ada maka kemungkinan besar
perusahaan akan bangkrut pada akhirnya.
alasan suatu perusahaan susah untuk beradaptasi dapa
keadaan adalah karena fungsi manajer yang empat: Planning, Organizing, Leading
and Controlling tidak berjalan, Hal ini disebabkan pada kenyataannya banyak
manajer yang bukan leader, sehingga sulit untuk membuat perubahan. padahal,
untuk melakukan perubahan itu, diperlukan seorang leader yang hebat.
Leder yang habat adalah leader yang mampu untuk
menetapkan arah, penatapan arah tidak sama dengan perancangan dan penggangaran.
perancangan adalah proses manajemen yang bukan melakukan perubahan yang
sifatnya deduktif dan ditunjukan untuk mencapai hasil-hasil yang diiinginkan.
penetapan arah lebih bersifat induktif, karena fungsi kepemimpinan adalah
menciptakan perubahan, maka menetapkan arah perubahan tersebut merupakan
hal yang sangat fudamental bagi kepemimpinan.
Leader yang hebat adalah yang mampu memotivasi orang, memotivasi orang tidak sama dengan mengendalikan dan memecahkan masalah. manajemen mengendalikan orang dengan mendorong mereka kearah yang benar. kepemimpinan memotivasinya dengan memenuhi kebutuhan dasar manusia.
Tidak ada komentar